Hubungan konsumsi sugar-sweetened beverages dengan berat badan berlebih pada anak usia sekolah dasar di Kabupaten Karawang
Article Sidebar
Read Counter : 36
Download : 26
Main Article Content
Abstract
Berat badan berlebih (overweight dan obesitas) terjadi akibat penumpukan lemak yang berlebihan karena ketidakseimbangan asupan energi dengan energi yang digunakan dalam waktu lama. Berat badan berlebih pada anak dapat disebabkan karena minuman yang mengandung gula tinggi disertai kurangnya aktivitas fisik. Persentase obesitas anak usia 5-12 tahun di Karawang lebih tinggi dibandingkan populasi obesitas anak di Indonesia. Studi ini mempelajari hubungan konsumsi sugar-sweetened beverages terhadap berat badan berlebih pada anak usia sekolah dasar di wilayah Kabupaten Karawang. Desain yang digunakan ialah studi analitik observasional dengan desain cross-sectional. Pengambilan sampel menggunakan teknik simple random sampling pada 120 siswa SD Ignatius Slamet Riyadi, Karawang. Analisis bivariat dilakukan untuk menguji hubungan konsumsi sugar-sweetened beverages dengan kejadian berat badan berlebih pada anak menggunakan uji chi-square. Sebesar 68,5% siswa yang sering mengonsumsi sugar-sweetened beverages termasuk dalam kategori berat badan berlebih, sedangkan 72,7% siswa yang jarang mengonsumsi sugar-sweetened beverages tidak mengalami berat badan berlebih. Hasil analitik menunjukkan terdapat hubungan bermakna antara konsumsi sugar-sweetened beverages dengan kejadian berat badan berlebih pada siswa sekolah dasar di Kabupaten Karawang dengan nilai p sebesar 0,00001 dan nilai PRR sebesar 2,51. Konsumsi sugar-sweetened beverages berlebih menjadi salah satu faktor risiko anak usia sekolah dasar mengalami berat badan berlebih.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
1. Kemenkes RI. Pedoman umum pengendalian obesitas. [Internet] Jakarta: Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kemenkes RI; 2015. Diunduh dari: https://extranet.who.int/ ncdccs/Data/IDN_B11_Buku%20Obesitas-1.pdf
2. Hendra C, Manampiring AE, Budiarso F. Faktor-faktor risiko terhadap obesitas pada remaja di kota bitung. eBiomedik. 2016;4(1):1–5.
3. Kemenkes BKPK. Survei Kesehatan Indonesia 2023 dalam angka. Jakarta: Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kemenkes RI; 2018. Diunduh dari: https://www.badankebijakan.kemkes.go.id/ski-2023-dalam-angka/
4. Nisak AJ, Mahmudiono T. Pola konsumsi makanan jajanan di sekolah dapat meningkatkan resiko overweight/obesitas pada anak. J Berk Epidemiol. 2017;5(3):311–24.
5. WHO. Obesity and overweight [Internet]. Geneva: World Health Organization. 2024. Diunduh dari: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight
6. Lissauer T, Carroll W. Illustrated Textbook of Paediatrics. 6th ed. New York : Elsevier; 2021.
7. Agustina N. Obesitas pada anak dan penyakit yang mungkin timbul [Internet]. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. 2022. Diunduh dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/16/obesitas-pada-anak-dan-penyakit-yang-mungkin-timbul
8. P2PTM Kemenkes RI. Faktor genetik merupakan salah satu penyebab obesitas [Internet]. Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kemenkes. 2020. Diunduh dari: https://p2ptm.kemkes.go.id/ infographic-p2ptm/obesitas/faktor-genetik-merupakan-salah-satu-penyebab-obesitas
9. Tim Promkes RSST. Bahaya minuman bersoda pada penderita DM [Internet]. Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI. 2023. Diunduh dari: https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2485/bahaya-minuman-bersoda-pada-penderita-dm
10. Qi Q, Chu AY, Kang JH, Jensen MK, Curhan GC, Pasquale LR, et al. Sugar-sweetened beverages and genetic risk of obesity. N Engl J Med. 2012;367(15):1387–96.
11. Scharf RJ, DeBoer MD. Sugar-sweetened beverages and children’s health. Annu Rev Public Health. 2016;37(1):273–93.
12. Vidya N, Ratnawati D. Genetik mempengaruhi kejadian obesitas pada anak usia sekolah. J Heal Educ Lit. 2022;5(1):1–7.
13. Pradika RRTA, Sari AD, Suminar IT. Hubungan aktivitas fisik dengan kejadian obesitas pada anak usia sekolah: literature review. Citra Delima Sci J Citra Int Inst. 2022;6(1):19–26.
14. Schwarz SM. Obesity in Children [Internet]. Medscape. 2023. Diunduh dari: https://emedicine.medscape.com/article/985333-overview?form=fpf
15. Rahmatiani QZ, Karjatin A. Pengaruh media edukasi video animasi terhadap pengetahuan gizi seimbang pada anak sekolah dasar. Jurnal Kesehatan Siliwangi. 2023;3(3):481–7.
16. Putri MK, Isfanda I, Evand H, Supandi A, Utami FM. Evaluasi status gizi pada anak usia sekolah dasar di kota Sigli. Dalam: Prosiding Seminar Nasional Biologi, Teknologi dan Kependidikan. 2022. p. 180–2.
17. Marhamah M, Abzeni A, Juwita J. Perilaku konsumsi dan status gizi anak sekolah dasar di kota Serang. J Mat Sains dan Teknol. 2014;15(2):97–105.
18. Rahmawati NL, Mas’odah S. Hubungan pola konsumsi, minuman berpemanis, dan sedentary lifestyle dengan kejadian gizi lebih pada anak sekolah. Jurnal Riset Pangan dan Gizi. 2024;6(1):57–65.
19. Masir S, Puspitasari DI. Hubungan pengetahuan dan konsumsi minuman berpemanis dengan status gizi pada siswa SD Ta’mirul Islam Surakarta. [Skripsi] Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2019.
20. Febriyanti E, Lufiana F, Nasution HN. Calorie and sugar-sweetened beverages awareness pada anak sekolah sebagai upaya pencegahan obesitas dan non-communicable disease. Jurnal SOLMA. 2023;12(3):1203-10.
21. Akhriani M, Fadhilah E, Kurniasari FN. Hubungan konsumsi minuman berpemanis dengan kejadian kegemukan pada remaja di SMP Negeri 1 Bandung. Indonesian Jurnal of Human Nutrition. 2016;3(1):29–40.
22. Khan RK, Siraj MA, Kheya HR, Khalid S, Tabassum M, Zaman SB. Consumption of sugar-sweetened beverages and their health impact on children. Discoveries Reports. 2021;4:e17.
23. Alcaraz A, Pichon-Riviere A, Palacios A, Bardach A, Balan DJ, Perelli L, et al. Sugar sweetened beverages attributable disease burden and the potential impact of policy interventions: a systematic review of epidemiological and decision models. BMC Public Health. 2021;21:1460.
24. Bleich SN, Vercammen KA. The negative impact of sugar-sweetened beverages on children’s health: an update of the literature. BMC Obesity. 2018;5:6.
25. Corte KD, Fife J, Gardner A, Murphy BL, Kleis L, Corte DD, et al. World trends in sugar-sweetened beverage and dietary sugar intakes in children and adolescents: a systematic review. Nutr Rev. 2021;79(3):274–88.