Pengaruh penyuluhan dengan video edukasi terhadap tingkat pengetahuan skabies mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2022
Main Article Content
Abstract
Infeksi tungau Sarcoptes scabiei var hominis, yang menggali lubang di lapisan inang, menyebabkan kondisi kulit menular yang dikenal sebagai skabies. Penggunaan salep permethrin 5% disarankan sebagai terapi lini pertama untuk skabies. Pasien harus menerima instruksi tentang cara menggunakan obat dengan benar agar tepat dalam penatalaksanaan skabies. Tujuan studi ini ialah untuk mengetahui tingkat pengetahuan tentang skabies pada mahasiswa kedokteran sebelum dan sesudah penyuluhan menggunakan video edukasi. Metode studi yang digunakan ialah analitik cross-sectional dan dilakukan pada bulan Desember 2022 sampai Januari 2023. Subjek studi ialah 77 mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2022 yang diambil dengan cara quota sampling. Hasil studi menunjukkan bahwa pengetahuan mengenai skabies pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara sebelum diberikan penyuluhan menggunakan video edukasi dengan nilai rata-rata 21,84. Sesudah diberikan penyuluhan menggunakan video edukasi dengan nilai rata-rata 22,56. Hasil uji analitik didapatkan p-value sebesar 0,000. Kesimpulan studi ini ialah perbedaan yang signifikan pengetahuan tentang skabies pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan menggunakan video edukasi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Marga MP. Pengaruh Personal Hygiene Terhadap Kejadian Penyakit Skabies. Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada. 2020;9(2):773–8.
Menaldi SL, Bramono K, Indriatmi W. Ilmu penyakit kulit dan kelamin. 7th ed. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2015.
Ratnasari AF, Sungkar S. Prevalensi Skabies dan Faktor-faktor yang Berhubungan di Pesantren X, Jakarta Timur. eJournal Kedokteran Indonesia. 2014;2(1).
Sungkar S. Skabies : Etiologi, patogenesis, pengobatan, pemberantasan, dan pencegahan. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2016.
Gunning K, Kiraly B, Pippitt K. Lice and Scabies: Treatment update. Am Fam Physician. 2019;99(10):635–42.
Fitriyani N. Efektivitas pendidikan kesehatan tentang skabies terhadap tingkat pengetahuan santri Pesantren Ashiddiqiyah Jakarta [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. 2017.
Hidayat UA, Hidayat AA, Bahtiar Y. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Scabies dengan Kejadian Penyakit Scabies Pada Santri Manbaul Ulum, Jurnal Keperawatan Galuh. 2022;4(2):33-8.
Hayati I, Anwar EN, Syukri MY. Edukasi kesehatan dalam upaya pencegahan penyakit skabies di Pondok Pasantren Madrasah Tsanawiyah Harsallakum Kota Bengkulu. Abdihaz.2021;3(1):23-8.
Rangkuti WFS, Susito, Sudarto, Putri AP, Seftiani M. Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang penyakit scabies. Wasathon. 2023;1(2):27-33.