Hubungan kecemasan dengan sindrom dispepsia fungsional pada mahasiswa kedokteran

Main Article Content

Cantika Salma Zabrina
Hardianto Setiawan Ong

Abstract

Dispepsia merupakan kumpulan gejala yang meliputi nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah, kembung, cepat kenyang, serta perut terasa penuh. Berbagai tekanan psikologis dapat berkaitan dengan dispepsia fungsional, contohnya kecemasan. Kecemasan didefinisikan suatu kondisi emosi menimbulkan rasa tidak nyaman, ditandai perasaan khawatir, gelisah, serta ketakutan. Kecemasan dapat dialami mahasiswa kedokteran, karena menjalani sistem pembelajaran yang padat dan banyak ujian. Kecemasan memengaruhi fungsi saluran cerna dengan mengubah sekresi dari asam lambung, motilitas lambung, vaskularisasi mukosa lambung, dan menurunkan ambang rangsang nyeri. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kecemasan dengan kejadian dispepsia fungsional pada mahasiswa kdokteran.  Studi analitik ini dilakukan dari bulan Januari-Maret 2024 terhadap 87 responden yang diambil menggunakan teknik random sampling pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021. Kuesioner GAD-7 (General Anxiety Disorder-7) untuk menilai kecemasan dan Kriteria Roma III untuk menilai keluhan dispepsia. Studi ini didapatkan 75 (86%) responden yang mengalami sindrom dispepsia fungsional dan 44 (51%) responden yang mengalami kecemasan tingkat tinggi. Hasil studi menunjukkan tidak adanya hubungan yang bermakna antara kecemasan dengan kejadian dispepsia fungsional (p > 0.05) pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2021.

Article Details

Section
Artikel Asli

References

1. Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi VI. Jakarta: Internal Publishing. 2014:p. 1805.

2. Lee H, Jung HK, Huh KC. Current status of functional dyspepsia in Korea. Korean J Intern Med. 2014;29(2):156-65.

3. Barrett KE, Barman SM, Brooks HL, Boitano S. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Ganong. 24 ed. Jakarta: EGC; 2015.

4. Annisa, Fitri D, Ifdil. Konsep kecemasan (anxiety) pada lanjut usia (lansia). Ejournal Universitas Negeri Padang. 2016;5(2):93-9.

5. Sari, Nelvita D, Murni AW, Edison. Hubungan ansietas dan depresi dengan derajat dispepsia fungsional di RSUP Dr M Djamil Padang periode agustus 2013 hingga Januari 2014. J Kes Andalas. 2017;6(1):1-5.

6. Chris A, Dewi SM, Tarcisia T, Tasdin W. Perbandingan nilai praktikum histologi berdasarkan tingkat kecemasan pada mahasiswa kedokteran. J Muara Sains Teknol Kedokt Ilmu Kesehatan. 2017;1(1):281-6.

7. Jessica SD, Monica SD, Chris A. Perbedaan prestasi akademik berdasarkan tingkat kecemasan pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara [skripsi]. Jakarta: Universitas Tarumanagara; 2018.

8. Hasibuan SM, Riyandi TR. Pengaruh tingkat gejala kecemasan terhadap indeks prestasi akademik pada mahasiswa angkatan 2016 Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. J Biomedik Jbm. 2019;11(3):137-43.

9. Cyntia NPKP. Hubungan tingkat kecemasan dengan prestasi akademik mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana [skripsi]. Kupang: Universitas Nusa Cendana; 2020.

10. Angelia J, Sutanto H. Hubungan kecemasan dengan derajat keparahan dispepsia pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2014. Tarumanagara Med J. 2019;1(3);544-50.

11. Rahmadyah I, Rozalina, Handini M. Hubungan kecemasan dengan kejadian sindrom dispepsia pada mahasiswa program studi pendidikan dokter Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. [Internet]. Jurnal Untan. 2019. Available from: https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jfk/article/viewFile/31210/75676580059

12. Nurrahmasia N, Amalia E, Sari DP. Hubungan mekanisme koping dengan skor kecemasan dalam menghadapi ujian keterampilan medik pada mahasiswa prodi pendidikan dokter Universitas Mataram. Smart Med J. 2021;4(1):18-28.