Analisis persepsi persiapan masa tua terkait impecunity pada lansia di panti wreda
Main Article Content
Abstract
Masyarakat usia produktif akan memasuki kelompok umur lansia dengan seiringnya berjalannya waktu. Mereka akan berhenti bekerja, baik karena memasuki usia pensiun maupun karena alasan kesehatan. Kondisi tersebut akan mempengaruhi ekonomi mereka. Jika mereka tidak menyiapkan masa tua secara baik, maka dapat berpotensi mengalami kemiskinan/impecunity sehingga kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dengan keuangannya sendiri. Terlebih lagi pada lansia yang bertempat tinggal di panti karena mereka harus membayar panti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi lansia dalam mempersiapkan masa tua dengan terjadinya impecunity saat ini pada lansia di Panti Sasana Tresna Werda RIA Pembangunan, Cibubur, Jakarta Timur; Panti Werda Hana, Banten; dan Panti Werda Wisma Mulia, Jelambar, Jakarta Barat. Penelitian analitik ini menggunakan desain cohort retrospective dan mengumpulkan 71 jumlah sampel lansia. Variabel yang diteliti terdiri dari data pengeluaran, persiapan masa tua, dan persepsi kecukupan masa tua. Pengumpulan data menggunakan teknik non-randomized consecutive sampling dan dianalisis secara statistik menggunakan uji chi square. Studi ini menemukan sebanyak 56 (78,9%) lansia yang mengalami sindrom geriatri impecunity dengan 33 lansia tidak memiliki persiapan masa tua (p-value = <0,001; PR = 1,65; CI 95% = 0,468-0,782). Penelitian ini menemukan adanya hubungan antara persepsi lansia dalam mempersiapkan masa tua dengan terjadinya impecunity.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Suryawati C. Memahami kemiskinan secara multidimensional. Jurnal Manajemen Pelayanan Kesehatan. 2005;8(3):121-9.
Affandi M. Faktor-faktor yang mempengaruhi penduduk lanjut usia memilih untuk bekerja. Journal of Indonesian Applied Economics. 2009;3(2):99-110.
Dewi MM. Kesenjangan pendapatan laki-laki dan perempuan di Kabupaten Sragen. Jurnal Litbang Sukowati. 2020;4(1):46-56.
Tantri M, Buchdadi AD, Priharta A, Rustiana SH, Herianti E. Persepsi Keuangan dan Kehidupan Sosial Setelah Pensiun. Jurnal Bisnis, manajemen , dan Keuangan. 2022;3(2):340–53.
Ada YR, Musfiroh M, Priyo D, Wiyono VH. Gambaran kemandirian ekonomi pada lansia. Placentum. 2019;7(2):16-23.
Xia W, van Wijngaarden JDH, Huijsman R, Buljac-Samardžić M. Effect of Receiving Financial Support from Adult Children on Depression among Older Persons and the Mediating Role of Social Participation. Int J Environ Res Public Health. 2022;19(19):12974.
Wang F, Zheng H. Do Public Pensions Improve Mental Wellbeing? Evidence from the New Rural Society Pension Insurance Program. Int J Environ Res Public Health. 2021;18(5):2391.
Yang D, Ren Z, Zheng G. The impact of pension insurance types on the health of older adults in China: a study based on the 2018 CHARLS data. Front Public Health. 2023;11:1180024.
Sukamdi, Listyaningsih U, Faturochman. Kondisi Sosial Ekonomi dan Perawatan yang Diinginkan Penduduk Lanjut Usia. Populasi. 2000;11(1):35-58.
Parwodiwiyono S. Determinan Penduduk Lanjut Usia Miskin di Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Indonesia Sosial Sains. 2022;3(3):455-65.