Gambaran faktor kebersihan diri penderita pedikulosis santriwati Pondok Pesantren PPTQ Al-Munawaroh Cikarang Barat
Main Article Content
Abstract
Pedikulosis adalah infeksi pada rambut dan kulit kepala yang disebabkan oleh kutu kepala (Pediculus humanus var. capitis.). Penyakit ini memiliki prevalensi yang tinggi di lingkungan padat huni, contoh pondok pesantren, asrama, atau panti. Kebersihan diri dan lingkungan menjadi salah satu faktor pencegahan penularan penyakit ini. Studi ini bertujuan untuk mengetahui gambaran faktor-faktor yang berhubungan dengan kebersihan diri dengan kejadian pedikulosis humanus kapitis di pondok pesantren PPTQ Al-Munawaroh, Cikarang Barat. Metode yang digunakan adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada penderita kutu kepala. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun mayoritas responden memiliki kebiasaan kebersihan diri yang baik, seperti mandi dua kali sehari dan menggunakan sampo, namun angka kejadian pedikulosis masih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa faktor lain seperti kepadatan penduduk dan penggunaan peralatan mandi bersama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prevalensi pedikulosis. Studi ini juga menyoroti perlunya edukasi yang lebih intensif mengenai kebersihan diri sebagai strategi pencegahan, terutama di lingkungan yang padat seperti pesantren. Temuan ini penting untuk menginformasikan kebijakan dan program intervensi di pesantren, yang tidak hanya berfokus pada peningkatan kebersihan diri, tetapi juga pada pengelolaan kebersihan lingkungan agar efektif dalam mengurangi risiko infeksi kutu rambut.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Feldmeir H. Pediculosis capitis: new insights into epidemiology, diagnosis and treatment. Eur J Clin Microbiol Infect Dis. 2012;31(9):2105-10.
Bohl B, Evetts J, McClain K, Rosenauer A, Stellitano W. Clinical practice update: pediculosis capitis. Pediatr Nurs. 2015;41(5):227-34.
Nadira WA, Sulistyaningsih E, Rachmawati DA. Hubungan personal hygiene dan kepadatan hunian dengan kejadian pedikulosis kapitis di desa Sukogidri Jember. Journal of Agromedicine and Medical Science. 2020;6(3):161-7.
Fitri FD, Natalia D, Putri EA. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan dan Personal Hygiene dengan Kejadian Pediculosis Capitis pada Santri. Jurnal Vokasi Kesehatan. 2019;5(2):121-6.
Rumampuk MV. The Importance of Hair and Scalp Hygiene for Pediculus Humanus Capitis Epidemic Prevention. Jurnal Ners. 2017;9(1):35-42.
Anggraeni A, Anum Q, Masri M. Hubungan tingkat pengetahuan dan personal hygiene terhadap kejadian pediculosis kapitis pada anak panti asuhan Liga Dakwah Sumatra Barat. Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(1): 131-6.
Yunida S, Rachmawati K, Musfaah. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Pediculosis Capitis Di Smp Darul Hijrah Putri Martapura: Case Control Study. Dunia Keperawatan. 2017;4(2):124-32.