Skrining fitokimia serta uji toksisitas pada ekstrak daun bayam merah (Amaranthus sp.)
Main Article Content
Abstract
Radikal bebas merupakan suatu molekul yang sangat reaktif yang dapat mengoksidasi dan mengubah molekul di sekitar. Molekul yang teroksidasi dapat menjadi radikal bebas dan akan merusak jaringan di sekitarnya serta mengancam kelangsungan hidup sel. Antioksidan menyumbangkan elektron kepada radikal bebas dan membantu mempertahankannya dalam tingkat fisiologis. Stres oksidatif terjadi jika terjadi ketidakseimbangan antara radikal bebas dan antioksidan sehingga untuk mengimbangi kekurangan antioksidan tersebut, tubuh memanfaatkan antioksidan dari luar. Bayam merah (Amaranthus sp.) sudah dikenal menjadi salah satu sumber antioksidan eksogen. Pemeriksaan in-vitro dengan eksperimental meliputi uji fitokimia kualitatif (Harborne) dan pemeriksaan bioassay yaitu uji toksisitas dengan BSLT (Meyer). Uji kualitatif fitokimia didapatkan hasil positif pada alkaloid, antosianin, betasianin, kardioglikosida, koumarin, flavonoid, glikosida, fenolik, kuinon, saponin, steroid, terpenoid serta tanin. Pada uji toksisitas didapatkan nilai LC50 sebesar 275,810 µg/mL pada daun bayam merah, sehingga berpotensi memiliki efek antimitotik.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Penulis yang menerbitkan artikelnya di Tarumanagara Medical Journal (TMJ) setuju dengan ketentuan sebagai berikut:
- Penulis mempertahankan hak cipta dan memberikan jurnal hak publikasi pertama dengan bekerja secara bersamaan dilisensikan di bawah Creative Commons Attribution yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan atas kepengarangan dari karya asli dan publikasi dalam jurnal ini.
- Penulis dapat masuk ke dalam pengaturan kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif jurnal versi pekerjaan yang dipublikasikan (misalnya, memposting ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam buku), dengan pengakuan publikasi awal dalam jurnal ini.
- Setiap teks yang dikirim harus disertai dengan "Perjanjian Transfer Hak Cipta" yang dapat diunduh melalui tautan berikut: Unduh
References
Kim KH, Kabir E, Kabir S. A review on the human health impact of airborne particulate matter. Environ Int. 2015;74:136–43.
Ray PD, Huang BW, Tsuji Y. Reactive oxygen species (ROS) homeostasis and redox regulation in cellular signaling. Cell Signal. 2012;24(5):981–90.
Lakey PSJ, Berkemeier T, Tong H, Arangio AM, Lucas K, Pöschl U, et al. Chemical exposure-response relationship between air pollutants and reactive oxygen species in the human respiratory tract. Scientific Reports. 2016;6:32916.
Pisoschi AM, Pop A. The role of antioxidants in the chemistry of oxidative stress: A review. Eur J Med Chem. 2015;97:55–74.
Poljšak B, Fink R. The protective role of antioxidants in the defence against ROS/RNS-mediated environmental pollution. Oxid Med Cell Longev. 2014;2014:671539.
Pandjaitan N, Howard LR, Morelock T, Gil MI. Antioxidant Capacity and Phenolic Content of Spinach As Affected by Genetics and Maturation. J Agric Food Chem. 2005;53(22):8618–23.
Rahmawati W, Retnaningrum DN. Kandungan fitokimia dan aktivitas farmakologis bayam merah (Amaranthus tricolor L): Narrative review. The 4th Conference on Innovation and Application of Science and Technology (CIASTECH 2021). [Prosiding]. 2021. Available from: www.v2.publishing-widyagama.ac.id/ index.php/ciastech/article/view/3354/1811
Elis M. Uji aktivitas antioksidan ekstrak daun bayam hijau (Amaranthus cruentus L) dan daun bayam merah (Amaranthus tricolor L) dengan metode Dpph. [Skripsi]. Bandung: Politeknik Kesehatan Bandung. 2015 .