Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap migrain tanpa aura pada mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara

Main Article Content

Citra Putri Azolia
Rini Andriani

Abstract

Salah satu penyebab nyeri kepala yang paling mengganggu adalah migrain. Keluhan ini dapat memengaruhi kehidupan pribadi dan sosioekonomi penderitanya. Sakit kepala bersama dengan gejala lain adalah ciri sindrom klinis yang dikenal sebagai migrain tanpa aura. Mahasiswa kedokteran berisiko mengalami migrain tanpa aura dikarenakan banyaknya tugas belajar. Tingkat intensitas belajar yang tinggi, kualitas tidur dan istirahat yang buruk, dan terlalu banyak menghabiskan waktu di depan komputer adalah faktor risiko lainnya. Penelitian tentang prevalensi dan penyebab migrain tanpa aura pada mahasiswa di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara diperlukan berdasarkan masalah tersebut. Metode studi analitik potong lintang digunakan untuk menyusun studi ini. Usia, jenis kelamin, tinggi badan, berat badan, kebiasaan merokok, dan kualitas tidur adalah variable-variabel yang digunakan. Hasilnya menunjukkan bahwa dari 191 mahasiswa kedokteran Universitas Tarumanagara angkatan 2021, sebanyak 67 (31,5%) mengalami migrain tanpa aura. Faktor seperti usia, jenis kelamin, kualitas tidur, obesitas dan kebiasaan merokok, tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan migrain tanpa aura (p-value >0,05). Namun secara epidemiologi, jenis kelamin dan kualitas tidur berperan dalam kejadian migrain pada studi ini.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Rini Andriani, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Neurologi

References

Headache Classification Committee of the International Headache Society. 2013. The international classification of headache disorders, 3rd edition. Cephalgia. 2018;38(1):1-211.

Aninditha T. Nyeri kepala. Dalam: Aninditha T, Wiratman W (eds). Buku Ajar Neurologi. Buku II. Jakarta: Departemen Neurologi Fakultas. Kedokteran Universitas Indonesia-RSCM; 2017.

Menon B, Kinnera N. Prevalence and characteristics of migraine in medical students and its impact on their daily activities. Ann Indian Acad Neurol. 2013;16(2):221-5.

Al-Hashel JY, Ahmed SF, Alroughani R, Goadsby PJ. Migraine among medical students in Kuwait University. J Headache Pain. 2014;15(1):26

Yasmin AA. Hubungan Antara Angka Kejadian Nyeri Kepala Primer (Migren/Tension Tipe Headache) dengan Gangguan Tidur Insomnia pada Siswa-Siswi SMA Negeri 17 Makassar. J. Chem. Inf. Model. 2019;53:1689–99.

Allais G, Chiarle G, Sinigaglia S, Airola G, Schiapparelli P, Benedetto C. Gender-related differences in migraine. Neurol Sci. 2020;41 (Suppl 2):429-36.

Ibrahim NK, Alqarni AK, Bajaba RM, Aljuhani FM, Bally AM, Wakid MH. Migraine among students from the Faculty of Applied Medical Sciences, King Abdulaziz University, Jeddah, Saudi Arabia. Journal of Advances in Medicine and Medical Research. 2018;27(11):1-10.

Gu X, Yaojie X. Migraine attacks among medical students in Soochow University, Southeast China: a cross-sectional study. J Pain Res. 2018;11:771-81.

Adoukonou T, Tognon-Tchegnonsi F, Philomene K, Alabi A, Houinato D, Preux PM. Prevalence of migraine among university students at Parakou, Benin: A cross-sectional study. World J Neurosci. 2014;4(1):42056 [7p].

Meliana D, Wibisono Y, Kurniani N. Hubungan antara obesitas dan migrain pada perawat di RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung. Neurono. 2015;32(3).

Le H, Tfelt-Hansen P, Skytthe A, Kyvik KO, Olesen J. Association between migraine, lifestyle and socioeconomic factors: a population-based cross-sectional study. J Headache Pain. 2011;12:157-72.

Aras YG, Güngen BD, Kotan D, Gungen AC. Effect of Smoking on Migraine Attack Frequency in Patients with Migraines. ACU Sağlık Bil Derg. 2016;2016(2):75-8.

Habel PRG, Silalahi PY, Taihuttu Y. Hubungan Kualitas Tidur dengan Nyeri Kepala Primer pada Masyarakat Daerah Pesisir Desa Nusalaut, Ambon. Smart Medical Journal. 2018;1(2):47-55.

Duan S, Ren Z, Xia H, Wang Z, Zheng T, Liu Z. Association between sleep quality, migraine, and migraine burden. Front Neurol. 2022;13:955298.