Gambaran variasi uji kapasitas antioksidan DPPH, FRAP dan ABTS pada ekstrak biji jengkol (Archidenfron sp.)

Main Article Content

Pasuarja Jeranding Ezra
David Limanan
Frans Ferdinal
Eny Yulianti

Abstract

 


Antioksidan adalah substansi yang dapat menyumbangkan elektron ke radikal bebas. Antioksidan sintetik dan antioksidan alami adalah dua kategori utama asal antioksidan. Tanaman jengkol (Archidendron sp), misalnya, merupakan sumber antioksidan alami. Keadaan alam, kesuburan tanah, perawatan tanaman, dan spesies semuanya berperan dalam kemampuan antioksidan jengkol. Studi ini berangkat untuk meninjau tiga tes yang biasa digunakan untuk mengukur aktivitas antioksidan, dalam hal ini ekstrak biji jengkol (Archidendron sp) diukur kapasitasnya. Mekanisme kerja dari ketiga metode ini dibedakan berdasarkan pada mekanisme reaksinya dalam mereduksi suatu oksidan. Hasil dari masing masing ujii kapasitas antioksidan ekstrak biji jengkol, pada metode ABTS didapatkan nilai IC50  sebesar  36,389 µg/mL. Pada metode DPPH nilai IC50 yang diperoleh sebesar 174,645 µg/mL. Adapun pada metode FRAP besaran IC50 yang didapatkan yaitu 48,275 µg/mL. Korelasi semua uji antioksidan pada ekstrak dapat dipercaya (R2 > 0,95).

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biographies

David Limanan, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Biokimia dan Biologi Molekuler

Frans Ferdinal, Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara

Bagian Biokimia dan Biologi Molekuler

References

Ruslan Aspan. Pedoman Teknologi Formulasi Sediaan Berbasis Ekstrak. Vol. 1. Jakarta: BPOM RI; 2012.

Maxiselly Y, Ustari D, Ismail A, Karuniawan A. Pola Penyebaran Tanaman Jengkol (pithecellobium jiringa (Jack) prain.) Di Jawa Barat bagian Selatan Berdasarkan Karakter Morfologi. Kultivasi. 2016;15(1).

Hutauruk, J. E. Isolasi Senyawa Flavonoida dari Kulit Buah Tumbuhan Jengkol. [Skripsi] Medan: FMIPA USU; 2010.

Sinaga I, Rosliana R, Riyanto R. Uji Toksisitas (LC50 – 24 jam) Ekstrak Kulit Jengkol Pithecellobium Jiringa) terhadap larva Udang Artemia Salina leach. JURNAL BIOSAINS. 2018;4(2):96.

Gupta RR, Gupta M, Bhickta S. Reactive Oxygen Species (ROS): A Review. Dental Journal of Advance Studies. 2013;1(3):152-8.

Preiser JC. Oxidative Stress. JPEN Parenter Enteral Nutr. 2012;36(2):147-54.

Brar SK, Dhillon GS, Soccol CR. Biotransformation of waste biomass into high value biochemicals. New York: Springer; 2014.

Setiawan F, Yunita O, Kurniawan A. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan) Menggunakan Metode DPPH, ABTS, dan FRAP. MPI (Media Pharmaceutica Indonesiana). 2018;2(2):82-9.

Sami FJ, Rahimah S. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak metanol Bunga Brokoli (brassica oleracea L. var. Italica) Dengan metode DPPH (2,2 diphenyl-1-picrylhydrazyl) Dan metode ABTS (2,2 azinobis (3-ETILBENZOTIAZOLIN)-6-asam sulfonat). Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2016;2(2):107–10.

Triana Y, Utami PR, Laksono AD, Awali J, Tajalla GUN, Sulistijono. The Effect of Addition Organic Inhibitor Bintaro Fruit Extract (Cerbera Manghas) to Inhibition Eficiency and Corrosion Rate on JIS G3131 Steel in 0,1 M H2so4 Environment. J Phys: Conf Ser. 2021;1802:012013.

Dong JW, Cai L, Xing Y, Yu J, Ding ZT. Re-evaluation of ABTS•+ Assay for Total Antioxidant Capacity of Natural Products. Natural Product Communications. 2015;10(12).

Munteanu IG, Apetrei C. Analytical methods used in determining antioxidant activity: A Review. International Journal of Molecular Sciences. 2021;22(7):3380.

Maryam S, Pratama R, Effendi N, Naid T. Dengan metode Cupric ion reducing antioxidant capacity. Fakultas Farmasi Universitas Muslim Indonesia, Makassar. Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2021; 2(1), 90–93.

Maryam S, Baits M, Nadia A. Pengukuran Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Daun Kelor (Moringa Oleifera Lam.) Menggunakan Metode Frap (Ferric Reducing Antioxidant Power). Jurnal Fitofarmaka Indonesia. 2015;2(2):115-8.