Penggunaan alat pelantang telinga terhadap keluhan telinga berbunyi selama pembelajaran jarak jauh

Main Article Content

Shalli Khairina Lubis
Mira Amaliah

Abstract

Proses pembelajaran jarak jauh memanfaatkan perangkat teknologi komunikasi seperti personal computer (PC) atau laptop yang terhubung dengan jaringan internet. Proses tersebut juga mendorong meningkatnya penggunaan alat pelantang telinga (APT) seperti earphone dan headphone yang memudahkan dan memperjelas suara saat mendengar percakapan, menerima telepon, mendengar music, mendengarkan materi perkuliahan, dan lain-lain. Penggunaan alat pelantang telinga yang berlebihan dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan risiko gangguan pada telinga, salah satunya telinga berbunyi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan alat pelantang telinga terhadap keluhan telinga berbunyi selama pembelajaran jarak jauh pada mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanagara Angkatan 2019-2020. Studi ini bersifat analitik dengan desain cross sectional dan teknik pengambilan sampel secara consecutive sampling. Studi dilakukan selama bulan Desember 2021- April 2022 pada 180 responden dengan rentang usia 19-23 tahun. Pengambilan data menggunakan kuesioner online. Mayoritas responden merupakan pengguna APT sedang-berat, yaitu sebanyak 171 (95,0%) responden. Responden yang mengeluh telinga berbunyi sebanyak 86 (47,8%) responden, sedangkan yang tidak memiliki keluhan telinga berbunyi sebanyak 94 (52,2%) responden. Hasil analisis bivariat dengan uji Chi-Square mendapatkan hasil p-value = 1,000 (p > 0,05). Pada studi ini tidak didaptkan adanya hubungan bermakna antara penggunaan alat pelantang telinga terhadap keluhan telinga berbunyi.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Mira Amaliah, FK Universitas Tarumanagara

Bagian Telinga Hidung Tenggorok dan Bedah Kepala Leher

References

Lestari N. Pendidikan Anak Usia Dini di Masa Pandemi Covid-19. In Covid-19: Perspektif Pendidikan. Denpasar: Yayasan Kita Menulis. 2020.

Bitung H. Bijak Gunakan Earphone di Masa Pandemi COVID-19. [Internet]. Rumah Sakit Hermina. 2021 [cited 2021 Nov 27]. Diunduh dari: https://herminahospitals.com/id/ articles/bijak-gunakan-earphone-di-masa-pandemi-covid-19.html

Kim HJ, Lee HJ, An SY, Sim S, Park B, Kim SW. Analysis of the Prevalence and Associated Risk Factors of Tinnitus in Adults. PLoS ONE2. 2015;10(5):1–15.

Rabinoritz PM. Noise-Induced Hearing Loss. Am Fam Physician. 2000;61(9):2749-60.

Haider HF, Bojic T, Ribeiro SF, Paco J, Szczepek AJ. Pathophysiology of Subjective Tinnitus: Triggers and Maintenance. Front Neurosci. 2018;12(1):2-6.

Bagas F. Earphone Wireless Jadi Perangkat Earphone Terlaris di Tahun 2019 [Internet]. Nextren: 2019. [cited 2022 April 27]. Diunduh dari: https://nextren.grid.id/read/011970803/earphone-wireless-jadi-perangkat-earphone-terlaris-di-tahun-2019?page=all.

Untari PH. Ini Alasan Meningkatnya Penjualan Earhone Wireless. [Internet]. Oketechno: 2019. [cited 2022 April 27]. Diunduh dari: https://techno.okezone.com/read/2019/07/26/57/2084092/ini-alasan-meningkatnya-penjualan-earphone-wireless

Modern Speakers. Understanding earphone and headphone terms and specification [Internet]. California: Modern Speakers. 2016 [cited 2021 Nov 27]. Available form: https://www.modernspeakers.com/blogs/headphones-earphones/understanding-earphone-and-headphone-terms-and-specifications

Sijabat HM. Hubungan Penggunaan Earphone dengan Gangguan Pendengaran HKBP Nomensen. [Skripsi]. Medan Fakultas Kedokteran Universitas HKBP Nommensen. 2017.

Rahadian J, Prastowo NA, Haryono R. Pengaruh Penggunaan Earphone terhadap Fungsi Pendengaran. Majalah Kedokteran Indonesia. 2010;60(10).

Holmes S, Padgham ND. Ringing in the ears: Review of Tinnitus and Its Impact. Biol Res Nurs. 2011;13(1): 97-108.

Bashirudin J, Soetirto I. Buku Ajar Ilmu Penyakit THT. Ed 7. Jakarta: Balai Penerbitan FK UI. 2012; 42-45.

Fligor BJ, Ives T. Does Earphone Type Affect Risk for Recreational Noise Induced Hearing Loss?. Etymotic Reasearch. 2006.

Scientific Committee on Emerging and Newly Indentified Health Risks. Brussels: European Commission. 2008.

Figueiredo RR, Azevedo AA, Oliveira PM, Amorim SPV, Rios AG, Baptista V. Incidence of Tinitus in MP3 Player users. Braz J Otorhinolaryngol. 2011;77(3):293-8.

Hamzah NF. Pengaruh Perilaku Penggunaan Earphone terhadap Gangguan Telinga Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar. [Skripsi]. Makassar: Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah. 2021.

Patni PRD, Kadryan H, Cholidah R. Pengaruh Kebiasaan Headset terhadap Gangguan Gangguan Telinga yang Terjadi Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Mataram. Jurnal Kedokteran. 2014;3(1).

Mazurek B, Olze H, Haupt H, Szczepek A. The more the worse: The Grade of Noise Induced Hearing Loss Associates with The Severity of Tinnitus. Int J Environ Res Public Health. 2010; 7(8):3071-9.

Henry JA, Dennis KC, Schechter MA. General review of tinnitus: Prevalence, mechanisms, effects, and management. J Speech Lang Hear Res. 2005;48(5):1204-35.

Ceranic, Borka, Luxon ML. Tinnitus and other dysacuses. In: Gleeson M (ed). Scott-Brown’s Otorhinolaryngology, Head and Neck Surgery Vol. 3. 7th ed. Hodder Educ. 2008: p.3594-361.

Han BI, Lee HW, Kim TY, Lim JS, Shin KS. Tinnitus: Characteristic, Causes, Mechanisms, and Treatment. J Clin Neurol. 2009;5(1):11-9.

Fioretti A, Ebstein A, Fusetti M. New Trend in Tinnitus Management. Open Neurol J. 2011;5: 12-7.