Hubungan derajat perokok dengan kejadian hipertensi pada pekerja konstruksi PT. Takenaka Indonesia tahun 2020

Main Article Content

Nanda Amelia
Hari Sutanto

Abstract

Hipertensi merupakan penyebab morbiditas dan mortalitas yang paling sering terjadi serta sebagai “silent killer” karena seringkali tidak bergejala. Merokok merupakan salah satu penyebab hipertensi karena ada beberapa kandungan zat di dalamnya yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan derajat perokok ringan-sedang dan perokok berat dengan penyakit hipertensi pada pekerja konstruksi PT. Takenaka Indonesia Bekasi, Jawa Barat. Desain studi analitik observasional ini adalah potong lintang dengan menggunakan data rekam medis. Sampel studi merupakan pekerja konstruksi yang bekerja di PT. Takenaka Indonesia, Bekasi, Jawa Barat dengan teknik consecutive sampling.  Kriteria inklusi meliputi pekerja yang memiliki kebiasaan merokok dan berusia 30-50 tahun, sedangkan responden yang mengonsumsi obat anti hipertensi tidak diikutsertakan dalam studi. Analisis data dilakukan menggunakan uji chi-square. Subjek studi berjumlah 194 pekerja laki-laki perokok dan 53 (27.3%) orang memiliki tekanan darah tinggi. Pada sampel kelompok umur 41–50 memiliki rata–rata tekanan darah (systolic blood pressure/diastolic blood pressure) SBP/DBP lebih tinggi nilainya dibandingkan dengan subjek usia 30-40 tahun. Pada pekerja kelompok usia 30-40 tahun, perokok ringan-sedang yang mengalami hipertensi lebih banyak jumlahnya dibandingkan dengan perokok berat sedangkan pada pekerja kelompok usia 41-50 tahun, perokok berat mengalami hipertensi lebih banyak jumlahnya dibandingkan perokok ringan-sedang.  Selain itu, sebanyak 31 subyek merupakan perokok berat yang mengalami hipertensi dan lebih banyak jumlahnya dan signifikan dibandingkan dengan pekerja perokok ringan-sedang. Hasil uji analisis statistik didapatkan hubungan bermakna antara derajat perokok dengan kejadian hipertensi (p-value 0.003). Berdasarkan umur, hasil analisis antara variabel menunjukkan hasil bermakna pada kelompok usia 41-50 tahun (p-value 0.031) tetapi tidak pada kelompok usia 30-40 tahun (p-value 0.369).

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Hari Sutanto, Fakultas Kedokeran Universitas Tarumanagara

Bagian Ilmu Penyakit Dalam

References

Dorans KS, Mills KT, Liu Y, He J. Trends in prevalence and control of hypertension according to the 2017 American college of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) guideline. J Am Heart Assoc. 2018;7(11):e008888.

Setyanda YOG, Sulastri D, Lestari Y. Hubungan Merokok Dengan Hipertensi Pada Laki-laki usia 35-65 tahun di Kota Padang. Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(2):434-9.

Saladini F, Benetti E, Fania C, Mos L, Casiglia E, Palatini P. Effects of smoking on central blood pressure and pressure amplification in hypertension of the young. Vasc Med. 2016;21(5):422-8.

Anggara FHD, Prayitno N. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tekanan darah di Puskesmas Telaga Murni, Cikarang Barat tahun 2012. Jurnal Ilmiah Kesehatan. 2013;5(1):20-5.

World Health Organization. Global status report on noncommunicable diseases 2014 and quot attaining the nine global noncommunicable diseases targets 2014 [Internet]. WHO. 2014. Available from: https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/148114/9789241564854_eng.pdf

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hasil utama RISKESDAS 2018. Kementrian kesehatan RI. 2018. Avaiable from: https://www.kemkes.go.id/resources/download/info-terkini/hasil-riskesdas-2018.pdf

Heryanti AA, Pulungan RM. Faktor risiko kejadian hipertensi pada pekerja konstruksi di proyek pembangunan tol tahun 2018. Jurnal Ilmiah Kesehatan Masyarakat. 2019;11(1): 100-16.

Lubis HI, Sihotang R. Hubungan perilaku merokok dengan kejadian penyakit hipertensi di poliklinik penyakit dalam Rumah Sakit Haji Medan Jurnal Ilmiah Binalita Sudama Medan. 2020;5(1):1-8.

Widyatama, Haryo Ganeca, et al. Usia dan jumlah rokok meningkatkan tekanan darah. JIKI Jurnal Ilmiah Kesehatan IQRA, 2020, 8.(2): 69-76.

Amelia R, Nasrul E, Basyar M. Hubungan derajat merokok berdasarkan indeks Brinkman dengan kadar hemoglobin. Jurnal Kesehatan Andalas, 2016;5(3):619-24.

Lianzi I, Erlina P. Hubungan pengetahuan tentang rokok dan perilaku merokok pada staf administrasi Universitas Esa Unggul. Indonesian of Health Information Management Journal (INOHIM). 2014;2(1): 67-81.

Tawbariah L, Apriliana E, Wintoko R, Sukohar A. Hubungan konsumsi rokok dengan perubahan tekanan darah pada masyarakat di pulau Pasaran kelurahan kota Karang kecamatan Teluk Betung Timur Bandar Lampung. Jurnal Majority. 2014;3(6):91-8.

Retnaningsih D, Kustriyani M, Sanjaya BT. Perilaku merokok dengan kejadian hipertensi pada lansia. Prosiding Seminar Nasional & Internasional Universitas Muhammadiyah Semarang. 2017;1(1):122-30.

Prihandini U, Tursilowati S. Faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian hipertensi pada anggota polisi sektor di Salatiga. Jurnal Riset Gizi. 2016;4(1):9-14.

Tumanduk WM, Nelwan JE, Asrifuddin A. Faktor-faktor risiko hipertensi yang berperan di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi. e-Clinic. 2019;7(2):119-25.

Damayanti N, Basri MY, Palanro MAH. Hubungan hipertensi dengan faktor risiko pada pasien perokok yang berobat di Puskesmas Bulili Kota Palu. Medika Alkhairaat: Jurnal Penelitian Kedokteran dan Kesehatan. 2021;3(2):74-84.