Hubungan asupan serat dalam buah dan sayur dengan obesitas pada usia 20-45 tahun di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat

Main Article Content

Tamia Asri Jeser
Alexander Halim Santoso

Abstract

Prevalensi obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya. Kejadian ini diduga karena kurangnya asupan serat dalam buah dan sayur. Diketahui, seseorang yang mengonsumsi sayur minimal 3 kali dan buah minimal 2 kali yang setara dengan 30-37gram/hari dapat menurunkan kejadian obesitas. Studi ini merupakan studi analitik dengan desain potong lintang yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan Jakarta Barat pada bulan Januari - Febuari 2020. Sampel studi ini adalah 194 pengunjung Puskesmas berusia 20 - 45 tahun yang diambil menggunakan teknik consecutive sampling. Hasil penelitian memperlihatkan 110 (56,7%) subjek memiliki status gizi lebih hingga obesitas dan sebanyak 163 (84%) subjek mempunyai asupan serat yang kurang. Hasil uji statistik didapatkan hubungan yang bermakna antara asupan serat dalam buah dan sayur dengan obesitas pada usia 20-45 tahun dengan nilai p 0,017 (p<0,05). Asupan serat pada kelompok usia produktif di Jakarta Barat belum memenuhi rekomendasi yang dianjurkan sehingga dapat meningkatkan risiko sebesar 1,67 kali kejadian obesitas.

Article Details

Section
Artikel Asli
Author Biography

Alexander Halim Santoso, FK Univ. Tarumanagara

Gizi

References

Sugondo S. Obesitas. In: Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 6th ed. Interna Publishing; 2014. p. 2559–68.

Wulandari S, Lestari H, Faizal A. Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Obesitas pada Remaja di SMA Negeri 4 Kendari Tahun 2016. J Ilm Mhs Kesehat Masy Unsyiah [Internet]. 2016;1–13. Available from: https://media.neliti.com/media/publications/186655-ID-faktor-yang-berhubungan-dengan-kejadian.pdf

WHO. Obesity and Overweight [Internet]. WHO. 2018 [cited 2019 Jul 6]. Available from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/obesity-and-overweight

Kementrian Kesehatan Badan Penelitian dan Pengembangan. Hasil Utama RISKESDAS 2018 [Internet]. 2018. Available from: http://www.depkes.go.id/resources/download/info-terkini/materi_rakorpop_2018/Hasil Riskesdas 2018.pdf

American Association of Cereal Chemists. The Definition of Dietary Fiber. 200. Available from: https://www.aaccnet.org/initiatives/definitions/Documents/DietaryFiber/DFDef.pdf

Dai FJ, Chau CF. Classification and Regulatory Perspectives of Dietary Fiber. J Food Drug Anal [Internet]. 2017 Jan [cited 2019 Jul 11];25(1):37–42. Available from: https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1021949816301429

Dhingra D, Michael M, Rajput H, Patil RT. Dietary Fibre in Foods: a review. J Food Sci Technol [Internet]. 2012 Jun [cited 2019 Jul 11];49(3):255. Available from: http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/23729846

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia [Internet]. angka kecakupan gizi yang dianjurkan untuk masyarakat indonesia. 2019. Available from: http://hukor.kemkes.go.id/uploads/produk_hukum/PMK_No__28_Th_2019_ttg_Angka_Kecukupan_Gizi_Yang_Dianjurkan_Untuk_Masyarakat_Indonesia.pdf

Heart N. DASH Diet. National Institues of Health. 2006. 5 p.

Setyawati VAV, Rimawati E. Pola Konsumsi Fast Food dan Serat Sebagai Faktor Gizi Lebih Pada Remaja. Unnes J Public Heal. 2016;5(5):275–80.

Cherinawati N, Saryono, Subardjo YP. Hubungan Asupan Karbohidrat Sederhana, Asupan Serat dan Kebiasaan Olahraga dengan Indeks Massa Tubuh Karyawan Rektorat Universitas Jendral Soedirman (UNSOED). JGipas. 2018;2:69–73.

Ujiani S. Hubungan Antara Usia dan Jenis Kelamin dengan Kadar Kolesterol Penderita Obesitas RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung. J Kesehat. 2015;6(1):43–8.

Ibrahim I, Oenzil F, Amir A. Hubungan obesitas dengan hormon testosteron pada mahasiswa STIKes indonesia padang. J Kesehat Andalas. 2015;4(3):774.

Guyton AC. Guyton and Hall Text Book Of Medical Physiology. 12th ed. 2013. 817–818 p.

Widiantini W, Tafal Z. Aktivitas fisik, Stres, dan Obesitas pada Pegawai Negeri Sipil. Kesmas Natl Public Heal J. 2014;8(7):330–4.

Weni Kurdanti D. Risk Factors For Obesity In Adolescent. J Gizi Klin Indones [Internet]. 2015;11(4):179–90. Available from: https://journal.ugm.ac.id/jgki/article/viewFile/22900/15594

Husnah. Tatalaksana Obesitas. J Kedokt Syiah Kuala. 2012;12:99–104.

Choirian N, Junaidi S, Rahayu S. Latihan Senam Aerobik Untuk Menurunkan Berat Badan, Lemak dan Lolesterol. J Sport Sci Fit. 2012;1(1):9–10.

Christina D, Ayu R, Sartika D. Obesitas pada Pekerja Minyak dan Gas. Natl Public Heal J. 2011;6(3):104–9

Santoso A. Serat Pangan (dietary fiber) dan Manfaatnya Bagi Kesehatan. Magistra. 2011;75:35-40

Sudikno, Milla H, Besral. Hubungan Aktivitas Fisik dengan Kejadian Obesitas pada Orang Dewasa di Indonesia. Gizi indon. 2010;33(1):40–6.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Laporan Provinsi DKI Jakarta RISKEDAS 2018. 2019.

Veria VA, Matin SS. Body Mass Index (Bmi) Sebagai Salah Satu Faktor Yang Berkontribusi Terhadap Prestasi Remaja. J Visikes. 2013;12(2):165.