Penerapan Tema “The Holy Tent From Betawi” pada Perancangan Interior Gereja Katolik Santo Albertus

Main Article Content

Maretania Riana
Aghastya Wiyoso
Sri Sulistyo Purnomo

Abstract

Abstrak Dalam gereja katolik biasanya mempunyai makna arsitekturnya  seperti  Gereja Santo Albertus ini mengambil bentuk tenda suci seperti zaman Nabi Musa. Gereja ini juga  berdekatan dengan kampung Tanah Apit yang mayoritas penduduk bersuku Betawi sehingga gereja ini masih terpengaruh budaya Betawi sehingga perlu adanya sentuhan betawi pada gereja ini untuk meperdekat hubungan gereja dengan umat disekitarnya. Tujuan dari penulisan ini adalah diharapkan perancangan gereja ini dapat memfasilitasi untuk kegiatan ibadah yang berkualitas untuk menjalin interaksi yang lebih baik dengan sesama jemaat dan Tuhan serta menerapkan suasana  tenda suci dengan sentuhan suasana Betawi agar gereja terasa dekat dengan umat.  Metode yang digunakan pada proses perancangan interior ini adalah dengan memperhatikan kegiatan yang ditemukan pada Gereja Santo Albertus saat beribadah. Penulisan dilakukan secara deskriptif untuk menjelaskan proses perancangan yang telah dilaksanakan dan menunjukkan secara visual hasil-hasil perancangan desain interior Gereja Katolik Santo Albertus.

Kata kunci: Betawi,Gereja Santo Albertus,Tenda

Article Details

Section
Articles