Interior Multisensori untuk Meningkatkan Atensi Publik terhadap Esensi Hutan (Studi Kasus: Museum Ir. Djamaludin Suryohadikusumo)

Main Article Content

Jacklyn Yohana
Franky Liauw
Ferdinand

Abstract

Indonesia merupakan salah satu negara tropis dimana menjadi habitat beragam jenis flora dan fauna. Bahkan separuh spesies flora dan fauna di dunia terdapat di hutan Indonesia. Oleh karena itu, keberadaan museum kehutanan menjadi sangat penting untuk mengedukasi dan terus memberi informasi kepada masyarakat luas tentang hutan Indonesia. Museum Kehutanan “Ir. Djamaludin Suryohadikusumo” merupakan satu-satunya museum kehutanan di Provinsi DKI Jakarta yang melestarikan serta memamerkan koleksi hutan dan hasil kehutanan Indonesia. Museum ini cukup jarang diminati oleh masyarakat dibandingkan museum lain yang berada di pusat kota, padahal memuat banyak informasi bermanfaat mengenai hutan Indonesia yang menjadi paru-paru dunia. Perancangan interior dibutuhkan melalui studi mengenai kehutanan Indonesia serta standar museum dalam hal ergonomi, aktivitas, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sebuah desain yang dapat dinikmati pengunjung. Perancangan dilakukan menggunakan metode programming dengan teknik analisis deskriptif serta pengumpulan data-data faktual yang mengacu pada persyaratan umum bangunan museum menurut Moh. Amir Sutaarga dalam bukunya yang berjudul Persoalan Museum di Indonesia. Konsep desain bergaya modern dengan tema “Into the Woods” diwujudkan dengan pengaplikasian material, pemilihan bentuk, warna, serta elemen lain yang dapat memberikan pengunjung pengalaman unik dan tak terlupakan seperti berjalan menyusuri hutan belantara.

Article Details

Section
Articles

References

ICOM. (2022). 26th International Council of Museum.

Kebudayaan, D. J. P. dan. (1997). Pedoman Tata Pameran di Museum.

Komalasari, M. D. (2015). Metode multisensori untuk meningkatkan kemampuan membaca pada peserta didik disleksia di sekolah dasar. 105–106.

Kusuma, H. B., & Setiawan, M. N. (2020). Analisis Dimensi Manusia di Ruang Pameran Tetap Museum Nasional Indonesia Jakarta. Analisis Dimensi Manusia Di Ruang Pameran Tetap Museum Nasional Indonesia Jakarta.

Levent, N., & Pascual-Leone, A. (2014). The multisensory museum: Crossdisciplinary

perspectives on touch, sound, smell, memory, and space. Rowman & Littlefield.

MacLeod, S., Hanks, L. H., & Hale, J. (2012). Museum making. Narratives, Architectures, Exhibitions. Oxon: Routledge.

Meier, D. (2000). The accelerated learning handbook: A creative guide to designing and delivering faster, more effective training programs. McGraw Hill Professional.

Riska, A. (2019). Perancangan Seni Kontemporer dengan Pertimbangan Intergrasi Pengalaman Multisensori. Institut Teknologi Bandung.

Santoso, S. (2018). Penerapan konsep edutainment dalam pembelajaran di

pendidikan anak usia dini (PAUD). INOPENDAS: Jurnal Ilmiah Kependidikan, 1(1).

Sutaarga, M. (1980). Persoalan museum di Indonesia (Vol. Cet.). Direktorat Permuseuman dan Kebudayaan.