PERENCANAAN KAWASAN WISATA GUNUNG CABE, KABUPATEN BOGOR

Main Article Content

Muhamad Shidqi Shadiqin
Suryono Herlambang
Sylvie Wirawati

Abstract

Gunung Cabe Tourism Area is one of the tourism areas owned by Perhutani KPH Bogor and managed by LMDH Bina Lestari. Gunung Cabe Tourism Area is located in Cikuda Village, Parungpanjang District, Bogor Regency, and has an area of 14 ha. This tourist area has a characteristic that is the natural scenery from the top of Mount Chili with rock view so that many visitors come to the Mount Cabe Tourism Area, besides that many visitors come to this tourist area to practice motocross. This Mount Cabe Tourism Area has the potential of its natural beauty, and the area has the potential for motocross communities to do the exercises. But in this tourist area is still lacking of facilities, infrastructure, and tourist facilities so that the potential that exists in the area of this area becomes less visible. The author conducted several analyzes such as site and site analysis, tourist attraction analysis, tourism concept analysis, best practice analysis, and analysis of spatial requirements so as to produce proposals and Planning for the Gunung Cabe Tourism Area planned with the concept of geotourism.

 

Keywords: Geotourism; Gunung Cabe Tourism Area; Planning; Tourism Potential

 

Abstrak

Kawasan Wisata Gunung Cabe merupakan salah satu kawasan wisata yang dimiliki oleh Perhutani KPH Bogor dan dikelola oleh LMDH Bina Lestari. Kawasan Wisata Gunung Cabe terletak di Desa Cikuda, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor, dan memilik luas 14 ha. Kawasan wisata ini memiliki ciri khas yaitu pemandangan alam dari atas Puncak Gunung Cabe dengan view bebatuan sehingga pengunjung banyak yang mendatangi Kawasan Wisata Gunung Cabe, selain itu banyak pengunjung yang datang ke kawasan wisata ini untuk berlatih motocross. Kawasan Wisata Gunung Cabe ini memiliki potensi keindahan alamnya, dan kawasan memiliki potensi untuk para komunitas motocross untuk melakukan latihan. Namun pada kawasan wisata ini masih kekurangan dari sarana, prasrana, dan fasilitas wisata sehingga potensi yang ada di area kawasan ini menjadi kurang terlihat. penulis melakukan beberapa analisis seperti analisis lokasi dan tapak, analisis daya tarik wisata, analisis konsep wisata, analisis best practice, dan analisis kebutuhan ruang sehingga menghasilkan usulan dan Perencanaan Kawasan Wisata Gunung Cabe yang direncanakan dengan konsep geowisata.

 

 

Article Details

Section
Articles

References

Hermawan, H., & Brahmanto, E. (2017). Geowisata: Perencanaan Pariwisata Berbasasi Konservasi. Bandung: NEM.

Ikatan Motor Indonesia. (2017). Peraturan Dasar Olahraga Motor. Jakarta.

Peraturan Menteri Pariwisata Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2018. Jakarta : Menteri Pariwista Republik Indonesia

Pendit, N. (1999). Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdang. Dalam N. Pendit, Ilmu Pariwisata Sebuah Pengantar Perdang. Jakarta: PT Pradnya Paramitha.

Pitana, I G, & Gayatri, P G. (2005). Sosiologi Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Spline, J. (1994). Pariwisata Indonesia, Siasat Ekonomi dan Rekayasa Kebudayaan. Yogyakarta: Kanisisus.

Suwantoro, G. (2004). Dasar-Dasar Pariwisata. Yogyakarta: Andi.

Swarbrooke. (1994). Pengembangan Pariwisata. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 9 Tahun 1990. Jakarta: Menteri Sekretaris Negara.

Undang Undang tentang Kepariwisataan, UU No. 10 Tahun 2009. Jakarta: Direktorat Jenderal Hukum dan HAM.

Yoeti, O. A. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung: Angkasa Bandung.

Yoeti, O. A. (2008). Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata. Jakarta: PT. Pradnya Paramita.