EKSPLORASI MIXED-PROGRAM (PASAR BUNGA, KULINER, DAN TAMAN KOTA) DALAM MERANCANG 3 FLORE KEBAYORAN LAMA, JAKARTA SELATAN

Main Article Content

Febriana Febriana
Suryono Herlambang

Abstract

Third Place is an informal public place to socialize, example: Green Open Space which is a mandatory demand for an urban society. The largest green open space on DKI Jakarta located in the South Jakarta, sub-district of Kebayoran Lama, North Kebayoran Lama. However, after analyzing the largest percentage for cemeteries. So, the target to reach minimum green open space level for the city is still far away. There is a difference in contrast between upper intermediate district and lower intermediate district proves social standards were never been equal. Therefore the Third Place on  Jalan Raya Kebayoran Lama  leads “Urban Park” as the theme to ressurrect proper green space. This project want to exhibit the variety of social-class, solve the green open space issues, and make the diversity being accepted. This diversity being interpreted as a flowers bouquet, by pointing this project as a Main Atrractor which linked the Kebayoran Lama Station, upper intermediate district, Gandaria City, Tanah Kusir cemetery and the lower intermediate district that reflects North Kebayoran Lama. There are three main program as the vision to-offer which: flower market, culinary, and urban park with the rental land system every weekend with family or friends on the rooftop garden, as well as making a gardening event in accordance with the blooming flower season at a certain time. The intention of this project is to be public entertainment from the the city  routines; along with an experience on urban park in the main of the city; including a convocation area and community.

 

Keywords: culinary; flower; market; park; urban


Abstrak

Third Place merupakan tempat publik yang informal untuk bersosialisasi. Salah satunya adalah Ruang Terbuka Hijau (RTH). RTH merupakan sebuah kebutuhan dasar yang dibutuhkan masyarakat perkotaan. RTH paling besar DKI Jakarta berada di kota Jakarta Selatan, kecamatan Kebayoran Lama, kelurahan Kebayoran Lama Utara. Tetapi, setelah dianalisa RTH paling besar persentasenya untuk pemakaman. Padahal, target untuk mencapai tingkat RTH minimal kota masih jauh. Selain itu, terjadi perbedaan kontras antara kawasan menengah ke atas dan menengah ke bawah sehingga terlihat tidak setara karena adanya standar sosial tertentu. Oleh karena itu, proyek Third Place yang berada di Jalan Raya Kebayoran Lama ini menggunakan tema “Urban Park” untuk menghidupkan kembali RTH. Proyek ini ingin menunjukkan dan menyatukan perbedaan sosial, serta permasalahan RTH dari isu yang dihadapi sehingga keberagaman tersebut dapat diterima dan diterapkan sehingga masyarakat lebih berekspresif. Perbedaan yang dihadapi ini dianalogikan seperti buket bunga, dengan menjadikan projek ini “Main Attractor”, menghubungkan stasiun Kebayoran Lama, kawasan menengah ke atas, Gandaria City, pemakaman Tanah Kusir, dan kawasan menengah ke bawah untuk mencerminkan kawasan Kebayoran Lama Utara dengan menghadirkan tiga program utama untuk mewujudkan visi, yaitu: pasar bunga, kuliner, dan taman yang menggunakan sistem lahan sewa setiap akhir pekan yang dapat dilakukan bersama keluarga ataupun teman di rooftop garden, serta membuat acara berkebun sesuai dengan musim bunga yang bermekaran pada waktu tertentu. Tujuan dari proyek ini agar sebagai sarana hiburan masyarakat dari rutinitas kota; merasakan pengalaman berada di taman di tengah kota; serta sebagai tempat pertemuan dan berkumpul masyarakat.

Article Details

Section
Articles

References

Biblus. (n.d.). (2020). Urban Park Design and Planning: Main Types and Features of Green Areas Together with a 3D Model Ready to Use. biblus.accasoftware.com. Diambil 15 Februari 2020, dari http://biblus.accasoftware.com/en/urban-park-design-concepts-and-key-elements/

Budiharjo, E. dan Sujarto, D. (1999). Kota Berkelanjutan (Sustainable City). Alumni.

CNN Indonesia. (2019). Target Masih Jauh DKI Ingin Swasta Sumbang 10 Persen RTH. CNN Indonesia. https://www.cnnindonesia.com/nasional/20191017195256-20-440515/target-masih-jauh-dki-ingin-swasta-sumbang-10-persen-rth

GC, Virginia. (2014). Principles and Elements of Design (hal. 1–2). http://www.gcvirginia.org/userfiles/file/principleselements.pdf

Gischa, S. (2020). Pasar: Pengertian, Fungsi, Ciri-ciri dan Jenisnya. Kompas.com. https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/27/120000769/pasar-pengertian-fungsi-ciri-ciri-dan-jenisnya?page=all#:~:text=Pengertian pasar,orang-orang dengan imbalan uang.

Iftitach. (2013). Public Space. Scribd. https://id.scribd.com/doc/172700187/Public-Space

Informasi, K. (2019). Pengertian Kuliner. https://www.kanalinfo.web.id/pengertian-kuliner

Jakarta Open Data. (2018). Data Rekap Luas Ruang Terbuka Hijau Per Kotamadya di DKI Jakarta. https://data.jakarta.go.id/dataset/rekapluasruangterbukahijauperkotamadyadidkijakarta

Kelurahan Kebayoran Lama Utara. (2019). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta: Laporan Tahun 2019 Kelurahan Kebayoran Lama Utara.

Larice, M. dan Macdonald, E. (2007). The Urban Design Reader. In Routledge (2nd ed.).

Library Binus. (2017). Bab II: Landasan Teori. http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/RS1_2017_1_326_Bab2.pdf

London Assembly. (2011). Public Life in Private Hands: Managing London’s Public Space (hal. 47). Greater London Authority.

Oldenburg, R. (1999). The Great Good Place: Cafes, Coffee Shops, Bookstores, Bars, Hair Salons, and Other Hangouts at The Heart of Community (Marlowe (Ed.); 1999 ed.). Da Capo Press.

Presiden Republik Indonesia. (2007). UU RI no. 26 tahun 2007. kemenkeu.go.id. https://jdih.kemenkeu.go.id/fullText/2007/26TAHUN2007UU.HTM

Syasya. (2019). Julmanongjang Hobi Orang Kota di Korea. Kompasiana.com. https://www.kompasiana.com/lakeisha/5dad5050c0cfa1022f731652/jumalnongjang-hobi-orang-kota-di-korea

Wikipedia. (2019). Bunga. Wikipedia. https://id.wikipedia.org/wiki/Bunga