RUANG KERAGAMAN BERBASIS SOSIOKULTURAL, KAWASAN MUARA BARU

Main Article Content

Jennifer Jennifer
J.M. Joko Priyono Santoso

Abstract

Muara Baru is one of the largest slums area in Jakarta. At first, this area wasn’t full of houses. But since late 1980s, development of industrial area in Muara Baru increase rapidly, the number of urbanizations has gone up. And the density in this area became very high. This has a huge impact on society in their daily lives, and this will create exclusion social between individuals. One of the ways to eliminate the exclusion social is increase the socio- culture asset, because there’s needs for investation development of peoples in Muara Baru. So the project that will be built is aiming the people of the Muara Baru area can improve the quality of individual performance The method of research used in this project is descriptive method and comparative method. The result of this research is “Diversity Socioculture Space, Muara Baru”. The main program in this project is social and education with socioculture concept, like having weekly culture bazzar. So the results of this design are aimed at the community, so that they can eliminate the sense of social exclusivity between individuals, and from the formation of productive individuals, so they will improve Muara Baru area.

 

Keywords:  open architecture; slums; sociocultural; social exclusion

 

Abstrak

Muara Baru merupakan salah kawasan terkumuh di Jakarta, padahal awalnya kawasan ini belum dipenuhi oleh permukiman. Namun semenjak terjadinya perkembangan pada kawasan industri pada akhir tahun 1980-an di Muara Baru, tingkat urbanisasi menjadi meningkat, sehingga kepadatan pada kawasan ini juga menjadi sangat tinggi. Hal ini sangat berdampak kepada masyarakat dalam aktivitas sehari-harinya, yaitu terciptanya eksklusi sosial antar masyarakat. Salah satu untuk menghilangkan rasa eksklusi sosial masyarakat Muara Baru adalah dengan cara meningkatkan modal sosiokulturalnya, karena itu perlu adanya investasi sosiokultural dalam pengembangan masyarakat Muara Baru. Sehingga perancangan bertujuan agar masyarakat kawasan Muara Baru dapat meningkatkan kualitas performa individu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Deskritif dan Metode Komparatif. Dari hasil penelitian ini, hasil yang diusulkan adalah “Ruang Keragaman Berbasis Sosiokultural”, Kawasan Muara Baru. Program utamanya adalah sosial dan edukasi dalam basis sosiokultural, seperti adanya bazar kebudayaan mingguan. Hasil perancangan ini ditujukan untuk masyarakat, agar mereka dapat menghilangkan rasa eksklusi sosial, sehingga terbentuknya individu yang lebih produktif,dan perlahan mereka akan meningkatkan kawasan Muara Baru).

Article Details

Section
Articles

References

Berina, D. (2011). Strategi Biaya Adaptasi Masyarakat Teluk Jakarta Terhadap Dampak Banjir ROB Akibat Perubahan Iklim. Skripsi Institut Pertanian Bogor, 30-39.

BPS Kota Administrasi Jakarta Utara. (2019). Kecamatan Penjaringan Dalam Angka 2019. Jakarta: CV. Nario Sari

BPS Kota Administrasi Jakarta Utara. (2019). Staistik Kesejahteraan Rakyat Kota Jakarta Utara 2019. Jakarta: CV. Nario Sari.

Hanim, F. (2007). Analisis Kebijakan Pemanfaatan Pelabuhan dalam Kerangka Pengelolaan Lingkungan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Nizam Zachman Jakarta, Provinsi DKI Jakarta. Skripsi Institut Pertanian Bogor, 37-112.

Montgomery, C. (2013). Happy City: Transforming Our Lives Through Urban Desain. Amerika: Farrar, Straus and Giroux, Random House, dan Penguin Books. Oldenburg, Ray. (1999). The Great Good Place: Cafes, Coffee Shops, Bookstores, Bars, Hair Salons, and Other Hangouts at the Heart of a Community. Amerika: Da Capo Press.

Nurdin, M. F. (2015). Ekslusif Sosial dan Pembangunan: Makna, Fokus dan Dimensi untuk Kajian Sosiologis. Makalah Kegiatan Kongres II Asosiasi Program Studi Sosiologi Indonesia dan Konferensi Nasional Sosiologi Indonesia IV, 11-15

Silver, H. (1994). Social Exclusion and Social Solidarity: Three Paradigms. International Labour Review, 133, 531-578.

Sudjatmiko, I. G. (2008). Social Inclusion and Social Transformation in Indonesia. Makalah The Annual Conference of Human Development and Capability Association New Delhi, 10-13.

Syahra, R. (2010). Eksklusif Sosial: Perspektif Baru untuk Memahami Deprivasi dan Kemiskinan. Jurnal Masyarakat & Budaya, Edisi Khusus, 10-30.

United Nation Human Settlement Programme (UN-Habitat). (2003). The Challenge of Slums: Global Report on Human Settlements 2003. London: Earthscan Publication Lt.d.

Aprialim, B. (2017). Sosiokultural dalam Komunikasi Kesehatan. Diakses pada 20 April 2020, dari https://www.kompasiana.com/bellalim/59fe04e0f33a2d4e1870bab2/ sosiokultural-dalam-komunikasi-kesehatan.

Kartika, M. (2018). Warga Muara Baru Beli Air Bersih Setiap Harinya. Diakses pada 18 Maret 2020, dari https://republika.co.id/berita/nasional/jabodetabek-Nasional

/18/12/12/pjl5au368-warga-muara-baru-beli-air-bersih-setiap-hari.

Mardiansyah, W. (2017). Menelusuri RW 17 Penjaringan, Kawasan Terkumuh di Jakarta. Diakses pada 21 Maret 2020, dari https://www.medcom.id/nasional/0kpnV1qN- menelusuri-rw-17-penjaringan-kawasan-terkumuh-di-jakarta.

Pratama, N. I.. (2018). Kampung Muara Baru dan Identitas. Diakses pada 16 Maret 2020, dari https://rujak.org/kampung-muara-baru-dan-identitas/.

Setiawan, M. (2018). Modal Sosial Kultural dalam Pembangunan Ekonomi Nasional. Diakses pada 20 April 2020, dari https://www.kompasiana.com/mahbubs/5a62ce19f1 3344071d2a7e32/modal-sosial-kultural-dalam-pembangunan-ekonomi-nasional.

Wilibrordus, M (2013). 50 Tahun Lalu, Waduk Pluit Jernih. Diakses pada 16 Maret 2020, dari https://megapolitan.kompas.com/read/2013/05/22/08551456/50.tahun. lalu.waduk.pluit.jernih.haha