PERTUNJUKAN SENI DI LOKASARI

Main Article Content

Kaleb Yordan Santoso
Mieke Choandi

Abstract

Modern society with many routines and activities with high mobility. This everyday demands them with a fast and practical lifestyle. This lifestyle requires the city community to move to work and activities that are so time-consuming that they forget about other needs (entertainment, family time), including rest. This study aims to answer the needs of the community, most of the people in the Village office Tanki which are one of the centers of Jakarta through the role of architecture in creating space for relaxation and relaxation amid various activities undertaken (Third Place). In this research, the method used is conducting studies, observations and distributing questionnaires as initial data collection. Second, discussing, discussing and discussing the needs of the surrounding community to complete boredom and restore amidst a lot of and dense activities. Third, compile a program in accordance with the results of the survey, observe and answer the needs of the community that are tailored to the problem so that the creation of a Third Place that successfully makes the project objectives will be obtained. The third place of the Performing Arts project provides and provides the space needed for the community in the Tank Village by developing and requiring an old program from a Lokasari, into a program of making a mixture of cultural lamas using the present age to attract all ages and genders.

 

Keywords:  needs; routine; tangki; third place

 

Abstrak

Masyarakat kota merupakan masyarakat modern dengan banyak rutinitas dan aktivitas serta mobilitas yang tinggi. Keseharian ini menuntut mereka dengan gaya hidup serba cepat dan praktis. Gaya hidup seperti ini menuntut masyarakat kota untuk menghadapi suatu pekerjaan dan kegiatan yang begitu menyita waktu sehingga membuat mereka lupa akan kebutuhan lainnya (hiburan, waktu bersama keluarga) termasuk istirahat. Penelitian ini memiliki tujuan menjawab kebutuhan masyarakat, terutama masyarakat Kelurahan Tangki yang merupakan salah satu daerah pusat kota Jakarta melalui peran arsitektur dalam menciptakan ruang untuk beristirahat dan relaksasi di tengah kepadatan aktivitas yang dijalani (Third Place). Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah melakukan studi, observasi dan penyebaran kuesioner sebagai pengumpulan data awal. Kedua, meneliti, mempelajari dan meninjau kebutuhan dari masyarakat sekitar serta kebutuhan untuk melepas kejenuhan dan beristirahat ditengah aktivitas yang banyak dan padat. Ketiga, menyusun program yang sesuai dengan hasil survei, observasi serta untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang disesuaikan dengan soal agar terciptanya suatu Third Place yang berhasil sehingga tujuan proyek akan tercapai. Proyek third place Pertunjukan Seni ini menunjukkan dan memberikan sebuah wadah yang dibutuhkan bagi masyarakat khususnya di Kelurahan Tangki dengan mengembangkan dan membangkitkan program lama dari sebuah Lokasari, menjadi program campuran dari kebudayaan lama dengan kebudayaan zaman sekarang guna menarik semua umur dan gender.

Article Details

Section
Articles

References

Bhabha, H. K. (2004). The Location of Culture. Abingdon: Routledge

Duncan, M. Sharing Cities: A Case for Truly Smart and Sustainable Cities. Cambridge: George W

Howard, E. (1898). Garden Cities of To-morrow. London: S.Sonnenschein&Co.

Januarius, A. (2012). Study Tingkat Kebosanan Dalam Waktu Luang pada Mahasiswa Baru Universitas Kristen Petra Surabaya. Diakses 12 Desember 2019, dari http://digilib.petra.ac.id

Montgomerry, C. (2013). Happy City. Canada: Farrar.

Oldenburg, R. (1997). The Great, Good Place. Cambridge: Da Capro Press.