ARSITEKTUR LANSEKAP SEBAGAI KONSEP FASILITAS OLAH RAGA HIJAU KEMAYORAN
Main Article Content
Abstract
Keywords: density; landscape; psychology
Abstrak
Fenomena penduduk yang tinggal disekitar kawasan Kemayoran merupakan masyarakat modern dengan berbagai rutinitas dan aktivitas serta mobilitas yang tinggi. Kebiasaan aktivitas ini mengubah psikologi mereka terutama masyarakat yang tinggal di area yang padat. Kemayoran merupakan kawasan yang didominasi oleh hunian baik hunian vertikal maupun hunian horizontal. Hal ini berdampak terhadap tingkah perilaku masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan ini. Isu pada kawasan ini adalah penduduk kawasan dipenuhi olah masyarakat yang aktif bekerja dan mempunyai kebiasaan untuk hidup menyendiri dan tidak bersosialisasi. Masalah yang terjadi pada kawasan ini adalahnya fungsi tempat komunal yang sudah disiapkan tidak dapat memenuhi kebutuhan penghuni serta tidak adanya ruang terbuka sebagai titik temu antara penghuni hunian vertikal dengan penghuni hunian horizontal. Sebagai sebuah respon terhadap isu yang terjadi pada kawasan ini maka tujuan dari pembentukan proyek ini adalah menjadi sebuah attractor kawasan yang dapat mengubah perilaku masyarakat sekitar. Langkah yang digunakan yaitu membuat sebuah karya dan program arsitektur sebagai pengubah psikologi manusia dimana pemilihan bahan bangunan, bentuk serta sirkulasi bangunan dibentuk agar dapat mempengaruhi psikologi pengguna. Serta menggabungkan unsur arsitektur dengan alam dapat menyembunyikan keberadaan bangunan dari lingkungan yang sudah sangat padat.
Article Details
References
Andrahan, O. (2012). Fungsi Taman Kota Metro Sebagai Ruang Terbuka Publik.
Bungas, M. (2017). Revitalisasi dan Urban Renewal Kawasan Kemayoran Blok A.
Christina, C. (2015). Analisa Dampak Kepadatan Penduduk Terhadap Kualitas Hidup Masyarakat Provinsi Jawa Tengah.
Coburn, A. (2019). Psychological Responses to Natural Patterns in Architecture.
Collins, D. N. (2020). Effect of Early Sport Participation on Self-esteem. The Sport Journal.
Davis, A. (2015). Social Bonds and Excercise: Evidence for a Reciprocal. Plos One.
Evans, G. W. (1984). Environmental Stress. Irvine: Cambridge University Press.
Hari H. S., H. E. (2015). Tingkat Kenyaman Taman Kota sebagai Ruang Interaksi Masyarakat Perkotaan.
Harvina, E. A. (2016, Oktober 25). Sulitnya Melakukan Interaksi Terhadap Masyarakat Kota. Retrieved from Kompasiana: https://www.kompasiana.com/ersa17/580f69750523bdf02863672c/sulitnya-melakukan-interaksi-sosial-pada-masyarakat-kota
How Does Exercise Help with Social Skills ? (2016, September 14). Retrieved from Tiger Tennis Academy: https://www.tigertennisacademy.com/how-does-exercise-help-with-social-skills/
Jamaludin, M, A.N. (2017). SOSIOLOGI PERKOTAAN Memahami Masyarakat Kota dan Problematikanya. Bandung: CV Pustaka Setia.
Janetius, S. (2016). Art, Culture and Gender : The Indian Psyche. Mishil & Js Publishers.
Jaya, M. A. (2018). Transformasi Tempat Ketiga (third place) dari Ruang Dalam (indoor) Menuju Ruang Luar (outdoor): Studi Kasus kota Palembang.
Kusmaryani, R. E. (2015). Fungsi Psikologis Taman Kota.
Muhlisin, D. A. (2019, Februari 22). Hormon Endorfin: Fungsi, Efek Kelebihan Dan Kekurangan & Efek Samping. Retrieved from Honestdocs: https://www.honestdocs.id/hormon-endorfin
Nauert, R. P. (2019, Juni 15). Physical Activity Helps Improve Social Skills. Retrieved from PsychCentral: https://psychcentral.com/news/2018/03/15/physical-activity-helps-improve-social-skills/12120.html
Oldenburd, R. (1989). The Great Good Place. Da Capo Press.
Opie, R. (2017). Dietary Recommendation for the Prevention of Depression, Nutritional neuroscience, 161-171.
Ruchimat, D. L. (2007). Proyek Pembangunan Rukan & Apartemen Palazzo.
Uma Naidoo, M. (2018). Gut Feeling: How food affect your mood.