EVALUASI PENGELOLAAN JEMBATAN PENYEBERANGAN MULTIGUNA TANAH ABANG

Main Article Content

Hari Azhari
Parino Rahardjo

Abstract

The Tanah Abang Multiway Skybridge is a building located at Tanah Abang Market Area, precisely in Kampung Bali Village, Tanah Abang District, Central Jakarta. The Tanah Abang Multiway Skybridge was built on the basis of the relocation of street vendors in Tanah Abang Area, which was built by PD Saran Jaya and the Regional Government of DKI Jakarta. The construction of the Tanah Abang Multiway Skybridge is based on the instruction of the Governor of DKI Jakarta, Anies Baswedan, to relocate street vendor who are mushrooming and often create traffic jam on Jati Baru Raya Street. The Tanah Abang Multiway Skybridge was built in August 2018 and began operating on a trial period in December 2018.  With The Tanah Abang Multiway Skybrigde in The Tanah Abang Area, it has become a new trending area in The Tanah Abang Market Area which is directly connected with several modes of transportation and also other Tanah Abang Market Areas. But The Tanah Abang Multiway Skybrigde Area still has shortcomings in terms of its management, especially on the availability of facilities such as toilets, seating and also the charging booth as well as in terms of cleaniliness and securities. The Author conducted several analyses such as policy analysis, location analysis, site analysis, best practies analysis and them analysis of perception and preference of visitors to produce proposals and the management evaluation plans at Tanah Abang Multiway Skybridge Area.

Keywords: evaluation; management; skybridge

Abstrak

Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang merupakan suatu bangunan yang terletak di kawasan Pasar Tanah Abang tepatnya di Kelurahan Kampung Bali, kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Jematan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang dibangun atas dasar relokasi para pedagang kaki lima pada kawasan Tanah Abang yang dibangun oleh PD Sarana Jaya dan Pemerintah DKI Jakarta. Pembangunan Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang ini didasari oleh instruksi Gubernur DKI Jakarta yaitu Anies Baswedan guna untuk merelokasi para pedagang kaki lima yang menjamur dan kerap selalu membuat kemacetan pada Jalan Jatibaru Raya. Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang dibangun pada bulan Agustus tahun 2018 dan mulai dioperasikan dengan masa percobaan pada bulan Desember tahun 2018. Dengan adanya Jembatan Penyeberangan Multiguna, menjadikannya sebagai kawasan perdagangan baru pada kawasan pasar Tanah Abang yang terhubung langsung dengan beberapa moda Transportasi dan juga kawasan pasar Tanah Abang lainnya. Namun kawasan Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang ini masih memiliki kekurangan pada segi pengelolaannya, terutama pada ketesediaan fasilitas seperti toilet, tempat duduk dan juga charging booth serta pada segi kebersihan dan keamanannya. Penulis melakukan beberapa analisis seperti analisis kebijkana, analisis lokasi, analisis tapak, analisis best practies serta analisis presepsi dan preferensi pengunjung sehingga menghasilkan usulan dan rencana evaluasi pengelolaan pada kawasan Jembatan Penyeberangan Multiguna Tanah Abang.

Article Details

Section
Articles

References

George R. T. (2006). Prinsip-Prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.

Handoko, T. H. (1997). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Liberty.

Handyaningrat, S. (1997). Pengantar Studi Administrasi dan Management. Jakarta: Gunung Agung.

Lynda, W. K. N., Tong, K. W. (2005). 4 Langkah Penting Dalam Manajemen Pusat Perbelanjaan Asia. PT. Bhuana Ilmu Populer.

Rustiadi, E. (2008). Argopolitan, Strategi Pengembangan Pusat Pertumbuhan Pada Kawasan Perdesaan. Jakarta: Crestpent Press.

Salim, P dan Salim, Y. (2002). Kamus Bahasa Indonesia Kontemporer. Jakarta: Modern English Press.

Sobri. Dkk. (2009). Pengelolaan Pendidikan. Yogyakarta: Multi Pressindo.