RUANG ASIMILASI BUDAYA JEPANG TRADISIONAL DAN MODERN

Main Article Content

Meinius Erwin
Alvin Hadiwono

Abstract

Japanese culture is a Indonesian colonizer’s culture that most stand out and preffered than other Indonesian colonizer’s culture like Netherlands, England, Spanish, and Portuguese. In the other hand, the local value of Indonesia preffered to be left out because Indonesian preffered the foreign culture. The Japanese that followed modern western culture without leaving their original culture can be an example for Indonesian not to lose their local values so that this project designed for Indonesian still can consume and learn Japanese Culture without forget their local culture. The space for make that happen starts from the daily life of people related to third place. The design method for this design based on the site existing as a basic for building mass with the purpose of using the existing one like as thought by Louis Isadore Kahn. Edutown BSD is the right location to design a proposed project entitled Japan Cultural Hybrid Space because there are various buildings with different functions like shopping centers, entertainment, and education, and culturally there are Japan and Indonesia; Edutown BSD is planned to be an education and research center that is integrated with shopping centers, recreation, and other needs so that it supports the project design in the form of assimilation space. The design results in the form of buildings with material and physical form follow Japan / modern while non-physical is more on Indonesian culture because locality is not merely displaying physical form, so that the meaning of design title does not reflect Japanese culture exclusively.

 

Abstrak

Kebudayaan Jepang adalah kebudayaan negara penjajah Indonesia yang paling menonjol dan cukup diminati dibanding dengan negara penjajah Indonesia lainnya seperti Belanda, Inggris, Spanyol, dan Portugis sementara nilai-nilai lokal Indonesia cenderung ditinggalkan karena orang Indonesia lebih cenderung memilih budaya luar dibanding budaya lokal. Sikap Jepang yang mengikuti budaya modern dari barat tanpa meninggalkan budaya asal mereka menjadi contoh untuk Indonesia agar tidak kehilangan nilai-nilai lokalnya sehingga proyek ini bertujuan agar Indonesia tetap dapat menikmati dan mempelajari kebudayaan Jepang tanpa melupakan kebudayaan lokal. Wadah untuk mewujudkan hal tersebut dimulai dari keseharian orang-orang terkait third place. Metode perancangan yang digunakan adalah dengan memanfaatkan kondisi eksisting tapak perancangan sebagai dasar pembentukkan massa bangunan dengan maksud memanfaatkan yang sudah ada seperti yang dipikirkan oleh Louis Isadore Kahn. Edutown BSD menjadi lokasi yang tepat untuk dirancang sebuah proyek yang diusulkan yang berjudul Ruang Asimilasi Budaya Jepang Tradisional dan Modern karena terdapat berbagai bangunan dengan fungsi berbeda-beda seperti pusat perbelanjaan, hiburan, dan pendidikan serta secara kebudayaan terdapat Jepang dan Indonesia; Edutown BSD direncanakan untuk menjadi pusat pendidikan dan riset yang diintegrasikan dengan pusat perbelanjaan, rekreasi, dan kebutuhan lainnya sehingga ikut mendukung perancangan proyek berupa ruang asimilasi. Hasil perancangan berupa bangunan dengan material dan bentuk fisik mengikuti Jepang / modern sementara non fisik lebih kepada budaya Indonesia karena lokalitas tidak hanya sekedar menampilkan wujud fisik saja, sehingga pengertian judul perancangan bukan mencerminkan kebudayaan Jepang secara eksklusif.

Article Details

Section
Articles

References

Davies, R. (2002). The Japanese Mind: Understanding Contemporary Japanese Culture. Singapore: Berkeley Books.

Kim, K. (2016). Cultural Hybridity in the Contemporary Korean Popular Culture through The Practice of Genre Transformation. Tesis. The University of Western Ontario. London.

Kistanto, N. H. (2015). Tentang Konsep Kebudayaan. Sabda: Jurnal Kajian Kebudayaan, 10(2).

Kurniawan, J. (2009). Analisis Makna Konotatif yang Berhubungan dengan Konsep Wabisabi dalam Tiga Buah Haiku Karya Matsuo Basho. Skripsi. Program S1 Sastra Jepang Binus University. Jakarta.

Kurokawa, K. (1994). The Philosophy of Symbiosis.

Oldenburg, R. (1997). The Great Good Place. Boston: Da Capo Press.

Priyambodo, B. (2015). Eksistensi Lokalitas dalam Perancangan Hotel Resor Tanjung Aan. Jurnal Sains dan Seni ITS, 4(2), 39-42.

Sharr, A. (2007). Heidegger for Architects. Abingdon: Routledge.

Supply Chain Indonesia. (2019). Kumpulan Data Ekspor Impor Indonesia. Retrieved January 27, 2020, from http://supplychainindonesia.com/new/wp-content/files/SCI__Data_Ekspor_Impor_Indonesia_Edisi_Juni_2019.pdf