RUANG KOMUNITAS DI PESANGGRAHAN

Main Article Content

Gilbert Japutra
Suryono Herlambang

Abstract

The City today is one of many proofs that humans now lead a new and modern life  with multiple technological advancements that supports it, human activities become complex thus altering their lifestyle. Humans have been creating spaces to contain their daily activites. These spaces translates as a hub and from these hubs create communites where humans with the same goals and interests gather. Community Spaces is one of the places where humans connect and take a break from their daily activities and  becomes a Third place for them. Pesanggrahan is one of many urban areas that lacks public facilities that accomodates its inhabitants. Developments of vertical housings nearby makes it even urgent to address the lack of community spaces that provide and accomodates its nearby inhabitants. With the developments of modern public spaces being further and further commercialized, this emphasizes the need to develop a special community space with its purpose to solely provide and serve communities nearby. The methods of study used to respond to this matter are Proxemics and Human Ergonomics Study. Where as these two methods are used to try and fuse personal spaces in order to try and create a community space that is Comfortable, Informal and relaxing to its users.

 

Abstrak

Kota saat ini merupakan salah satu bukti bahwa manusia telah menjalani kehidupan baru yang modern dengan berbagai perkembangan teknologi yang membuatnya berkembang, aktivitias manusia masa kini semakin kompleks, mengubah gaya hidup mereka. Manusia sejak awal telah menciptakan ruang sebagai wadah aktivitas hidup mereka. Ruang-ruang ini menjadi pusat kegiatan manusia dan dari ruang ini terbentuk komunitas yang berisi manusia-manusia dengan tujuan yang sama. Ruang komunitas menjadi salah satu tempat bagi manusia untuk berkoneksi dengan manusia lain, menghilangkan kejenuhan dari kesibukan sehari-hari, ruang ini menjadi tempat ketiga bagi mereka. Pesanggrahan merupakan salah satu area yang ramai dengan hunian dan kurang adanya fasilitas pewadah interaksi komunitas, apalagi dengan cukup banyak hunian vertikal yang ada disekitarnya keberadaan sebuah ruang public yang netral sangat dibutuhkan.  Proyek ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan masyarakat pesanggrahan khususnya penghuni Puri Park View dan sekitarnya akan ruang komunitas yang netral dan nyaman. Dengan banyaknya ruang publik yang semakin di komersialkan keberadaan ruang komunitas semakin dicari-cari. Metode perancangan yang digunakan berupa pendekatan Proxemics yang didasari oleh buku Edward Hall The Silent Language dan studi Ergonomi manusia. Keduanya digunakan dengan tujuan untuk meleburkan ruang personal agar memungkinkan terbentuknya sebuah ruang komunitas yang nyaman, informal dengan kesan santai bagi penggunanya.

Article Details

Section
Articles

References

Akbar, Y. &. (2012). Determinant of Factor That Influence Consumer in Choosing Normal Full-Service Restaurant. Malaysia: Seri Iskandar.

Hall, E. (1959). The Silent Language. New York City: Double day & Company.

Johan W., A. H. (2018). Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen Dalam Memilih Restoran "All You Can Eat" di Surabaya. 14.

Myers-Briggs. (2019, August 27). Myersbriggs.org. Retrieved from https://www.myersbriggs.org/my-mbti-personality-type/mbti-basics/extraversion-or-introversion.htm?bhcp=1

Oldenburg, R. (1989). The Great Good Place. Cambridge Centre, USA: Paragon House.