FASILITAS TRANSIT RAWA BUAYA

Main Article Content

Cindy Herlim Santosa
Sidhi Wiguna Teh

Abstract

Jakarta is the second most populous city in the world with a population density of 10 million people in 2017. Density causes rapid development in the Jakarta area without any planning. The development that occurs makes the boundaries between office zoning located in the downtown area and residential zones located on the edge of the city. The zones formed have resulted in increased mobility that can be seen from vehicle ownership, transportation modes, and traffic congestion in Jakarta. Charles Montgomery in the book Happy City said that high congestion causes a decline in health that occurs due to stress for the community of public transportation modes. One way to reduce stress is to socialize according to Adhiatma and Christianto (2019). Third Place or social space becomes a solution for socializing for the public transportation community. The Third Place concept can be felt more by the public transportation community, where they can feel the difference between the housing zone and the office zone. The transit or transit place that is formed will be a social space that is used without differentiating social status. One of them is the transit facility located in Rawa Buaya. The Rawa Buaya transit facility is designed using qualitative data collection techniques and cross programming in design planning. The method used produces three main programs that emphasize service, entertainment and commercial functions, which shape social interaction, gathering space, and space for interaction between Rawa Buaya bus terminal communities.

 

Abstrak

Jakarta merupakan kota kedua terpadat di dunia dengan kepadatan penduduk mencapai 10 juta jiwa pada tahun 2017. Kepadatan menimbulkan perkembangan yang cepat di wilayah Jakarta tanpa adanya perencanaan. Perkembangan yang terjadi membuat batasan antar zonasi perkantoran yang berada di daerah pusat kota dan zona hunian yang berada di pinggir kota. Zona yang terbentuk mengakibatkan peningkatan pergerakan mobilitas yang dapat dilihat dari kepemilikan kendaraan, pengguna moda transportasi, dan kemacetan yang terjadi di Jakarta. Charles Montgomery dalam buku Happy City mengatakan mengenai kemacetan yang tinggi menimbulkan penurunan kesehatan yang terjadi akibat stress bagi kaum komunitas moda transportasi umum. Salah satu cara mengurangi stress adalah dengan bersosialisasi menurut Adhiatma dan Christianto (2019). Third Place atau ruang sosial menjadi solusi untuk bersosialisasi bagi komunitas transportasi umum. Konsep Third Place dapat lebih dirasakan oleh komunitas transportasi umum, dimana mereka dapat merasakan perbedaan zona perumahan dengan zona perkantoran. Tempat transit atau tempat singgah yang terbentuk akan menjadi ruang sosial yang digunakan tanpa membedakan status sosial. Salah satunya fasilitas transit yang berada di Rawa Buaya. Fasilitas transit Rawa Buaya dirancang dengan menggunakan teknik pengumulan data kualitatif dan cross-programming dalam perencanaan perancangan. Metode yang digunakan menghasilkan tiga program utama yang menekankan pada fungsi pelayanan, hiburan, dan komersil, yang membentuk interaksi sosial, ruang berkumpul, dan ruang untuk berinteraksi antar komunitas terminal bus Rawa Buaya.

Article Details

Section
Articles

References

Adhiatma, W., & Christianto, L. P. (2019). Suara Psikologi: Untuk Insan Indonesia. Jakarta: Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya.

Akcan, E. (2018). Open Architecture: Migration, Citizenship and the Urban. Basel: Birkhauser.

Kupriyanov, R., & Zhdanov, R. (2014). The eustress concept: Problems and out looks. Nasib Tua Lumban Gaol, 1.

Moeljono, D. D. (2003). Budaya Korporat dan Keunggulan Korporasi. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Montgomery, C. (2013). Happy City: Transforming Our Lives Through Urban Design. New York: Farrar, Straus and Giroux.

Munandar, U. (2009). Pengembangan Kreativitas anak berbakat. Jakarta: Rineka Cipta.

Myers, P. (2012). Going Home: Essays, Articles, and Stories in Honour of the Andersons. London: OAK HILL COLLEGE.

Oldenburg, R. (1999). The Great Good Place. US: Da Capo Press.

Perhubungan, D. (1996). Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, " Pedoman Teknis Perakayasaan Tempat Perhentian Kendaraan Penumpang Umum". Jakarta: Departemen Perhubungan.

Ravenstein, E. G. (1976). The Laws of Migration. New York: Arno Press.

Sutiyoso. (2007). Megapolitan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Tom W, S., Jaesok, S., & Benjamin, S. (2015). Trends in Pychological Well-Being 1972-2014. Chicago: NORC at the University of Chicago.

Tschumi, B. (2004). Event-cities 3: Concept Vs. Context Vs. Content. New York: MIT Press.

Waitz, G., Strømme, S., & Railo, W. S. (1983). Conquer stress with Grete Waitz. Sukadiyanto, 56.

Badan Pusat Statistik Provinsi DKI Jakarta. (2017).

Jumlah Penduduk dan Rasio Jenis Kelamin Menurut Kabupaten Kota di Provinsi DKI Jakarta. https://jakarta.bps.go.id/statictable/2017/01/24/91/3-1-2-jumlah-pendudukdan-rasio-jenis-kelamin-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-dki-jakarta2015.html. 16 Agustus 2019.

Liputan 6. (2017). Macet Warga Jakarta Habiskan Waktu di Jalan 22 Hari per Tahun. https://m.liputan6.com/citizen6/read/3152649/macet-warga-jakarta-habiskanwaktu-di-jalan-22-hari-per-tahun. 20 Juli 2019.

Liputan 6. (2011). Jauhnya Jarak Rumah ke Kantor Pengaruhi Kesehatan https://m.liputan6.com/health/read/362375/jauhnya-jarak-rumah-ke-kantorpengaruhi-kesehatan. 20 Juli 2019.

Wikipedia. (2019). Third Place.

https://en.wikipedia.org/wiki/Third_place.16 Agustus 2019.

KBBI. (2016). Kreatif.

https://kbbi.web.id/kreatif. 28 Agustus 2019.

Wikipedia. (2017). Hiburan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Hiburan. 22 Juli 2019.

Wikipedia. (2019). Cengkareng, Jakarta Barat https://id.wikipedia.org/wiki/Cengkareng,_Jakarta_Barat. 22 Juli 2019.

Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. (2017). Cengkareng Kecamatan. https://jakarta.go.id/artikel/konten/532/cengkareng-kecamatan. 22 Juli 2019. Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta. (2017). Cengkareng Kecamatan. https://jakarta.go.id/artikel/konten/532/cengkareng-kecamatan. 22 Juli 2019.

Databoks Katadata. (2015). Cengkareng Kecamatan dengan Penduduk Paling Banyak di Jakarta.

https://jakarta.bps.go.id/statictable/2017/01/24/91/3-1-2-jumlah-penduduk-dan-rasio-jenis-kelamin-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-dki-jakarta-2015.html diakses 16 Agustus 2019

Wartakota. (2019). Terminal Tipe A akan Dibangun di Rawa Buaya Gantikan Terminal Kalideres. https://wartakota.tribunnews.com/2017/01/27/terminal-tipe-a-akan-dibangundi-rawa-buaya-gantikan-terminal-kalideres. 22 Juli 2019.

Wikipedia. (2019). Duri Kosambi Cengkareng Jakarta Barat https://id.wikipedia.org/wiki/Duri_Kosambi,_Cengkareng,_Jakarta_Barat. 22 Juli 2019.