TEMPAT PETUALANGAN KULINER DI STASIUN PESING

Main Article Content

Evan Hansabian
Martin Halim

Abstract

A thirdplace is very important on our daily basis, where the firstplace is a dwelling we live in, the secondplace is where we work to earn a living, and what about the thirdplace? This is what will be brought up by an architect of how do we scheme a thirdplace for others to create a good quality. With a phenomenological approach, many things must be considered in detail because the number of places to eat at Pesing Station are lack, unclean, and unintegrated, that made the visitors less enjoying this area. Unconsciously in it has a memory of historical value about local culinary that has faded in Jakarta and completed by some supportive local activities such as outdoor theater, pedestrian mall, local typical cafes, and local desserts, to raise the culture and habits of people in Indonesia. Since the location is close to the train station, co-working space become an additional program in this culinary place, where people who wants to work do not need to rent an office building. With a few simple eating places, they are quite convinient to find food and other entertainment facilities. There are online motorcycle taxis operating in front of Ibis hotel but hamper the traffic lanes and cause traffic jams, so the foodstreet will be a resting place for station visitors, and both online and offline motorcycle taxis to avoid disrupting the traffic. The presence of this food adventure place in Pesing Station is expected to improve the quality of social life in the environment around us, minimize the traffic congestion in front of the station, adding some knowledge about local foods, and be a thirdplace in Grogol Petamburan area.

 

Abstrak

Tempat ketiga itu sangat penting bagi kehidupan manusia, dimana tempat pertama adalah rumah yang kita tinggali sehari-hari, tempat kedua adalah dimana kita bekerja untuk mendapatkan penghasilan, bagaimana dengan tempat ketiga? Ini yang akan diangkat oleh seorang arsitek, bagaimana cara merancang sebuah tempat ketiga bagi orang-orang sekitar agar bisa menciptakan kualitas yang baik. Dengan pendekatan fenomenologi, banyak hal yang harus diperhatikan secara detail, karena tempat makan di stasiun pesing jumlahnya sangat kurang, tidak bersih, dan tidak terintegrasi, sehingga membuat pengunjung sekitar kurang menikmati daerah tersebut. Secara tidak sadar di dalamnya terdapat sebuah memori pemberi nilai sejarah tentang kuliner nusantara yang sudah memudar di Jakarta dan di lengkapi dengan aktivitas-aktivitas lokal pendukung lainya seperti theater outdoor, pedestrianmall, cafe khas nusantara, dan makanan penutup nusantara, kerena ingin mengangkat budaya dan kebiasaan masyarakat di indonesia. Karena lokasi yang dekat dengan stasiun kereta api, maka co-working space menjadi program tambahan di tempat kuliner ini, dimana orang yang ingin bekerja tidak perlu menyewa gedung perkantoran. dengan adanya beberapa tempat makan yang sederhana, mereka cukup mudah untuk mencari makan dan sarana hiburan lainya. Disana terdapat ojek online yang beroperasi di depan ibis hotel tetapi cukup menghambat jalur lalu lintas dan menimbulkan kemacetan, maka foodstreet menjadi tempat peristirahatan bagi pengunjung stasiun, ojek online, dan ojek pengkolan agar tidak mengganggu jalur lalu lintas. Dengan hadirnya tempat petualangan kuliner di stasiun Pesing ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi sosial di lingkungan sehari-hari, dapat meminimalisir kemacetan yang ada di depan stasiun, menambah wawasan tentang kuliner nusantara dan menjadi tempat ketiga bagi wilayah Grogol petamburan.

Article Details

Section
Articles

References

Ariffin, R.N.R., Zahari, R.K. (2013). The Challenges of Implementing Urban Transport Policy in The Klang Valley, Malaysia. Procedia Environmental Sciences. 17 (2013). pp. 469-477.

Danoe, I. (2006). Pengaruh Elemen Elemen Pelengkap Jalur Pedestrian terhadap Kenyamanan Pejalan Kaki (Studi Kasus Penggal Jalan Pandanaran Dimulai dari Jalan Randusari Hingga Kawasan Tugu Muda). ENCLOSURE, 5 (1). pp. 21-29.

Oldenburg, R. (1989). The Great Good Place. Cambridge Centre, USA: Paragon House.

Pattisinai, A.R. (2013). Kajian Kualitas Jalan Pahlawan Sebagai Jalur Pejalan Kaki di Kota Semarang. Jurnal Pembangunan Wilayah & Kota, vol. 9, no. 3, pp. 248-258

Peterson, C (2009). Happy Places: Third Places (third places are where people congregate besides work or home). https://www.psychologytoday.com/us/blog/the-good-life/200912/happy-places-third-places

Weston, R. (2011). 101 Ideas that Changed Architecture. London: Lawrence King Publishers.