RUANG FOTOGRAFI DI KEDOYA SELATAN

Main Article Content

Naomi Patricia
Budi Adelar Sukada

Abstract

Third place is a place other than home (first place) or office/school (second place), where visitors can spend time and feel welcomed. Third place is no longer just a relaxing recreation place; third place has become part of our overall lifestyle. In that case, we need to realize that for some people, especially those in the creative class, third place is actually an non-negotiable asset. The development of photography in Indonesia is currently experiencing rapid development, both in terms of economic and community growth. This development began in the early 2000s, with the start of film cameras with digital sensors. This certainly makes it easier for camera users to not bother to print photos just to see the work that has been captured.Photography is one of the mass media that has become popular among teenagers. The existence of technological changes that make it easier for humans to demonstrate their artistic skills by using photography, so that photography can affect the lives of people throughout the world. Photography itself has always been inseparable from human life, other than as a documentary, photography itself is art, the art of creativity using light. So no wonder many rapid developments. This third place project aims to facilitate people who have an interest in photography, provide facilities in the form of a gathering place that can function as a channel for visitors' interest and creativity, and increase the Creative Economy’s sector.

 

Abstrak

Third place (tempat ketiga) adalah tempat selain rumah (first place/tempat pertama) atau kantor maupun sekolah (second place/tempat kedua), di mana pengunjung dapat menghabiskan waktu dan merasa disambut. Third place tidak lagi hanya berupa tempat rekreasi santai; third place telah menjadi bagian dari gaya hidup kita secara keseluruhan. Dalam hal itu kita perlu menyadari bahwa bagi sebagian orang, terutama yang berada di kelas kreatif, third place sebenarnya menjadi aset yang tidak bisa dinegosiasikan. Perkembangan fotografi di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, baik dari segi ekonomis dan pertumbuhan komunitasnya. Perkembangan tersebut dimulai sejak era awal tahun 2000-an, dengan mulainya kamera berfilmkan menggunakan sensor digital. Hal ini tentu memudahkan pengguna kamera untuk tidak bersusah payah mencetak foto hanya untuk sekedar melihat karya yang telah diabadikan. Fotografi merupakan salah satu media massa yang menjadi populer di kalangan remaja. Adanya perubahan teknologi yang memudahkan manusia untuk menunjukkan keterampilan seninya dengan menggunakan fotografi, sehingga fotografi dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat di seluruh dunia. Fotografi itu sendiri memang sejak dulu tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, selain sebagai dokumenter, fotografi itu sendiri adalah seni, seni kreatifitas menggunakan cahaya. Maka tak heran banyak perkembangan yang pesat. Proyek third place ini memiliki tujuan untuk memfasilitasi masyarakat yang memiliki minat terhadap fotografi, menyediakan fasilitas berupa tempat untuk berkumpul yang dapat berfungsi sebagai penyalur minat-bakat dan kreatifitas pengunjung, serta meningkatkan sektor Ekonomi Kreatif (Ekraf).

Article Details

Section
Articles

References

Akcan, E. (2018). Open Architecture: Migration, Citizenship and the Urban Renewal of Berlin-Kreuzberg by IBA-1984/87. German: Birkhäuser.

Howarth, D. (2016). Minimal Interior by Rapt Studio Provides "Photo Studio for the Instagram Era", from https://www.dezeen.com/2016/09/29/blink-inc-photography-studio-rapt-fashion-island-newport-beach-los-angeles-california/

Kusnandar, V. B. (2019). Kepadatan Penduduk DKI Jakarta Menurut Wilayah (2017), from https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/06/21/inilah-kepadatan-penduduk-di-dki-jakarta

Pratama, D. dan Rezkhi, C. N. (2009). Fotografi: Dahulu dan Sekarang, from http://fotografi.upi.edu/home/sejarah-fotografi/4-fotografi-dahulu-dan-sekarang

Riduwan. (2004). Metode Riset. Jakarta : Rineka Cipta.

Sedyawati, E. (2010). Pentas Ilmu di Ranah Budaya. Denpasar:

Pustaka Larasan.

Shuang, H. (2019). Queen Photo Studio Refurbishment / NTYPE, from https://www.archdaily.com/919189/queen-photo-studio-refurbishment-ntype?ad_source=search&ad_medium=search_result_all

Siangjaya, L. (2018). Hadirnya Apilikasi Komunitas Fotografi Pertama Di Indonesia, from http://binus.ac.id/malang/2018/07/hadirnya-apilikasi-komunitas-fotografi-pertama-di-indonesia/

Sustainable Development Goals, from https://www.un.org/sustainabledevelopment/sustainable-development-goals/