RUANG KOMUNITAS IBU DAN PASAR DI KRENDANG

Main Article Content

Thao Phing
Suwardana Winata

Abstract

The city has traces of human civilization from time to time with various phenomena that occur. As time goes by, the existence of Third Place in Jakarta remains limited. The activities among those Third Places tend to be less interactive. Most of Third Places aim to address the concept of green and open space, but it fails to communicate its crucial purposes as platfrom activities for the community. In this modern era, the concept is change necessary where it accomodates public needs and no longer be depicted a mere open space. Krendang needs a facility to accommodate motherhood and children activities as the third place. As the people become more individualistic and don't want to socialize, it is more difficult to find leisure and creativity facilities. Motherhood Community and Social Market in Krendang was designed to facilitate the activities of mother and children in the middle of densely population in Krendang, Tambora, West Jakarta.

 

Abstrak

Kota memiliki rekam jejak peradaban manusia dari waktu ke waktu dengan berbagai fenomena yang terjadi di dalamnya. Seiring berjalanya waktu, Third Place di kota Jakarta masih terbatas. Kegiatan yang ditawarkan didalamnya cenderung tidak interaktif. Kebanyakan Third Place di Jakarta mencoba menampilkan sisi ruang terbuka dan penghijauan saja namun tidak berbicara mengenai kegiatan atau wadah bagi masyarakat itu sendiri. Dalam perjalanannya menuju era yang lebih modern, perlu adanya sebuah perubahan terhadap konsep Third Place dimana konsep ini tidak hanya sebagai ruang terbuka saja atau mall melainkan harus dapat mewadahi kegiatan yang dibutuhkan oleh masyarakat disekitarnya. Fasilitas bagi kaum ibu yakni memasak dan bagi anak – anak yakni bermain dan berkreativitas harus menjadi perhatian utama Third Place pada kawasan Krendang. Pada era modern ini masyarakat mulai cenderung menjadi kaum yang individualistis dan terkesan tidak ingin bersosialisasi. Motherhood Community and Social Market in Krendang diciptakan karena adanya fenomena kepadatan yang terjadi dan menyebabkan manusia tidak lagi memiliki wadah untuk mereka beraktivitas dengan baik pada kehidupa sehari – hari mereka. Selain itu hal ini juga terjadi karena sering adanya masalah seperti kebakaran di kawasan Krendang. Maka dari itu Motherhood Community and Social Market in Krendang di harapkan dapat menghadirkan fasilitas bagi kaum ibu dan anak yang layak dan juga agar terciptanya suatu kondisi sosial yang baik pada Third Place.

 

Article Details

Section
Articles

References

Elisee Reclus, The Evolution of Cities, Contemporary Review, 1895 vol.67 dikutip dari Iain Boyd White, Modernism and the Spirit of the City, h.246-64

Spirn, Anne Whiston “Air quality at the Street Level: Strategies for Urban Design.”

Cambridge: Harvard Graduate School of Design (1986) diunduh 15 November 2019

http://digilib.mercubuana.ac.id/manager/t!@file_artikel_abstrak/Isi_Artikel_993428294000.pdf diunduh 3 januari 2020

http://repository.unika.ac.id/19507/6/14.A1.0159%20FEBRINA%20MELINDA%20PUTRI%20%285.91%29..pdf%20BAB%20V.pdf diunduh 3 januari 2020

http://repository.unika.ac.id/19507/6/14.A1.0159%20FEBRINA%20MELINDA%20PUTRI%20%285.91%29..pdf%20BAB%20V.pdf diunduh 3 januari 2020

https://iplbi.or.id/merancang-pasar-tradisional-pengalaman-di-program-studi-arsitektur-itb/ diunduh 8 september 2019

http://urbanplanning.uonbi.ac.ke/sites/default/files/cae/artsdesign/urbanplanning/T2-2%20-%20URBAN%20ANALYSIS.pp diunduh 20 September 2019