KOMPLEK BIARA KOTA KONTEMPORER BERBASIS WISATA DI KECAMATAN TAMANSARI

Main Article Content

Tri Putra Bhakti
Petrus Rudi Kasimun

Abstract

Biara sebagai bangunan pewadah kehidupan monastik, memiliki sejarah panjang dan telah berkembang selama 18 abad. Dalam perkembangannya, arsitektur biara memiliki nilai-nilai esensial yang terus dipertahankan, namun di sisi yang lain kompleksitas arsitektur biara terus meningkat karena penyisipan nilai atau injeksi program yang baru didalamnya sebagai upaya untuk  beradaptasi terhadap perubahan konteks. Proyek ini merupakan perancangan biara dengan injeksi kegiatan pariwisata berbasis spiritual didalamnya, dimana intervensi pariwisata menghasilkan aktifitas dan kondisi yang berbeda dan menuntut rancangan biara kontemporer yang sesuai. Sebagai bangunan spiritual dimana fungsionalitas dan pengalaman ruang adalah sama penting, digunakan dua metode yang berintikan pada teori tipe. Pertama untuk fungsionalitas, mengamati evolusi tipe bangunan biara yang dikomparasikan dengan pengamatan perkembangan kehidupan monastik sebagai inti yang membentuk biara sendiri untuk mencari esensi dari biara dan menemukan bagian rancangan yang perlu diubah. Kedua untuk pengalaman ruang, pencarian arke-tipe pemacu persepsi kesakralan dan teritori lingkupan religi melalui pengamatan evolusi tipe bangunan, yang kemudian disusun kembali sesuai dengan teori-teori pembentukan ruang sakral. Diharapkan hasil perancangan dapat menjadi pewadah kegiatan mindfulness yang memudahkan pengunjung mendapatkan relaxation response  (Benson, 1993) yang bermanfaat meningkatkan daya fokus, ketenangan dan produktifitas. Bagi kota Jakarta sendiri, memberikan dampak positif secara tidak langsung bagi perkembangan ekonomi kota, dan meningkatkan atraksi lintasan wisata religi di Kecamatan Tamansari dan Kecamatan Gambir, Jakarta.

Article Details

Section
Articles