MENDAUR ULANG PLASTIK MENJADI ARISTEKTUR YANG RAMAH ANAK DAN BERKELANJUTAN

Main Article Content

Michael Carlo Tatang
Theresia Budi Jayanti

Abstract

Due to its non-biodegradable nature and negative impacts on human health and ecosystems, plastic waste has become one of the most critical environmental challenges in the modern era. In the Muara Baru area of North Jakarta, port and residential activities have exacerbated plastic pollution in both the waters and surrounding settlements. This issue is further worsened by the lack of plastic waste processing facilities and the scarcity of green spaces that are essential for children's growth and development. While recycling plants offer a potential solution, they can also generate secondary waste. Therefore, a regenerative architectural approach is needed—one that is not only sustainable but also capable of restoring the environment and providing social benefits. This study proposes a regenerative architectural solution that integrates the use of recycled plastic with a playful architecture approach to encourage children's creativity. One of its implementations is the construction of a modular playground made from recycled plastic, w          hich not only helps reduce plastic pollution but also provides a child-friendly and educational play space. The research explores the potential of recycled materials—particularly plastic—for use in various architectural elements such as facades, furniture, and play features. The methodology includes literature studies on regenerative architecture and play design, as well as site analysis in Muara Baru to understand the local social and environmental context. Additionally, plastic waste can be processed by the local community into creative products, enhancing both economic value and environmental awareness. Through this approach, the study aims to create educational public spaces that strengthen community participation and promote sustainable urban development.


Keywords:  playful architecture; plastic waste processing; regenerative architecture


Abstrak


Karena sifatnya yang sulit terurai serta memiliki dampak negatif terhadap kesehatan manusia dan ekosistem, sampah plastik menjadi salah satu tantangan lingkungan terbesar di era modern. Di kawasan Muara Baru, Jakarta Utara, aktivitas pelabuhan dan permukiman membuat pencemaran plastik di perairan dan daerah sekitar pemukiman menjadi lebih parah. Hal ini diperburuk oleh kurangnya tempat pengolahan limbah plastic serta daerah ini juga memiliki kekurangan ruang hijau yang penting untuk pertumbuhan anak-anak. Pabrik daur ulang menjadi salah satu solusinya tetapi pabrik ini juga dapat  menghasilkan limbah baru, sehingga dibutuhkan desain arsitektur regeneratif yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga mampu memulihkan lingkungan dan memberi manfaat sosial. Penelitian ini mengusulkan solusi arsitektur regeneratif yang menggabungkan penggunaan plastik daur ulang dengan pendekatan arsitektur bermain untuk mendorong kreativitas anak. Salah satu bentuk implementasinya adalah pembangunan playground modular dari plastik daur ulang yang tidak hanya mengurangi polusi plastik, tetapi juga menyediakan ruang bermain yang ramah anak dan edukatif. Penelitian ini mengeksplorasi potensi material daur ulang, khususnya plastik, untuk diterapkan dalam berbagai elemen arsitektural seperti fasade daur ulang, furnitur, dan elemen bermain. Metode yang digunakan meliputi studi literatur tentang arsitektur regeneratif dan desain bermain, serta analisis tapak di Muara Baru untuk memahami kondisi sosial dan lingkungan setempat. Limbah plastik juga dapat diolah oleh masyarakat menjadi produk kreatif, sehingga meningkatkan nilai ekonomis dan kesadaran lingkungan. Dengan pendekatan ini, diharapkan tercipta ruang publik edukatif yang memperkuat partisipasi warga dan mendorong pembangunan berkelanjutan di kawasan urban.

Article Details

Section
Articles

References

Adah, Z., Hardiana, A., & Setyaningsih, W. (2023). PENERAPAN GREEN ARCHITECTURE PADA PERENCANAAN PUSAT INDUSTRI KREATIF BERBASIS SAMPAH PLASTIK DI KOTA SEMARANG.

Admin dlh. (2021, June 15). DAMPAK PLASTIK TERHADAP LINGKUNGAN. Dinas Lingkungan Hidup.

Astuti Tri Astuti. (2015). 37 Tahun Membenahi Pelabuhan Muara Baru.

Audrian, E., & Surya, R. (2022). SAMPAH DALAM INDUSTRI BANGUNAN ARSITEKTUR SEBAGAI WUJUD REVITALISASI DI KAMPUNG BENGEK JAKARTA. 4(2). https://doi.org/10.24912/stupa.v4i2

David Cheshire. (2024). Regenerative by Design Creating living buildings and cities. RIBA.

Fahriansyah, A. B. (2023). Desain Arsitektur Ramah Anak: Menciptakan Lingkungan Bermain yang Aman dan Kreatif.

Felly, R., & Rizka Zulkia, D. (2023). KAJIAN PENERAPAN REGENERATIVE DESIGN PADA KAMPOENG REKLAMASI AIR JANGKANG BANGKA BELITUNG. In SINEKTIKA Jurnal Arsitektur (Vol. 20, Issue 2). http://journals.ums.ac.id/index.php/sinektika

Fuad Asfa Al fadil, & Yenny Novianti. (2023). Desain Perancangan Zona Bermain Di Kawasan Permukiman Pesisir Pusong. Prosiding Seminar Nasional Teknik Sipil Dan Arsitektur (Senastesia), 1.

Nora listiawati. (2023, July 23). Dampak Positif Daur Ulang Terhadap Lingkungan dan Cara Mendukungnya.

Penggunaan Material Daur Ulang dalam Konstruksi Bangunan Ramah Lingkungan. (2024, December 4).

Tokoplas. (2021, January 4). Mengenal Teknik Pengolahan Plastik Compression Molding.