MERAJUT JARINGAN EKOSISTEM PERIKANAN MUARA ANGKE: STRATEGI PENATAAN INFRASTRUKTUR PERIKANAN DAN BUDIDAYA IKAN BERKELANJUTAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR REGENERATIF

Main Article Content

Edrick Igianto
Sidhi Wiguna Teh

Abstract

Muara Angke, as one of the main fisheries industrial centers in Jakarta, is currently facing ecosystem fragmentation that disrupts the balance between marine and terrestrial environments. The lack of integration in land-based fisheries infrastructure has not only intensified environmental pollution but also hindered the efficiency of seafood distribution. On the other hand, the degradation of marine ecosystems due to habitat loss and excessive fishing has led to a significant decline in fish populations. This study aims to apply the principles of regenerative architecture as a design approach to restore the ecological balance of coastal fisheries ecosystems, and to develop a spatial system that integrates fisheries activities, waste management, and spatial quality in a sustainable manner to promote ecological and social regeneration. A qualitative research method was used, including literature review, case studies of comparable coastal areas, field surveys in Muara Angke, and interviews with industry actors and local communities. The results indicate that reconfiguring existing infrastructure and implementing sustainable aquaculture systems can effectively restore the balance between marine and terrestrial ecosystems. The findings highlight the importance of creating spatial nodes that reconnect previously fragmented fisheries activities into a unified and cohesive system. The novelty of this research lies in the application of regenerative architecture within the context of the fisheries industry, uniting artificial and natural ecosystems into an integrated spatial framework that simultaneously supports environmental and social sustainability.


Keywords:  ecosystem; fishery; integration; muara angke; regenerative architecture


Abstrak


Muara Angke sebagai salah satu pusat industri perikanan utama di Jakarta kini menghadapi permasalahan fragmentasi ekosistem yang menyebabkan ketidakseimbangan antara wilayah laut dan darat. Ketidakterpaduan infrastruktur perikanan di darat tidak hanya memperburuk pencemaran lingkungan, tetapi juga menghambat efisiensi distribusi hasil laut. Di sisi lain, kerusakan ekosistem laut akibat degradasi habitat dan aktivitas penangkapan ikan yang berlebihan telah menurunkan populasi ikan secara signifikan. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan prinsip arsitektur regeneratif sebagai pendekatan perancangan yang mampu memulihkan keseimbangan ekosistem perikanan secara menyeluruh, serta merancang sistem ruang yang mengintegrasikan aktivitas perikanan, pengelolaan limbah, dan kualitas ruang secara berkelanjutan guna mendorong regenerasi kawasan pesisir dari aspek ekologis maupun sosial. Metode yang digunakan bersifat kualitatif, dengan pendekatan studi literatur, studi kasus pada kawasan pesisir serupa, survei lapangan di Muara Angke, serta wawancara dengan pelaku industri dan masyarakat lokal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penataan ulang infrastruktur eksisting serta penerapan sistem budidaya ikan berkelanjutan dapat mengembalikan keseimbangan antara ekosistem laut dan darat. Temuan utama menyoroti pentingnya penciptaan titik simpul ruang yang mampu merajut kembali aktivitas perikanan yang sebelumnya terfragmentasi ke dalam satu sistem terpadu. Kebaruan dari penelitian ini terletak pada penerapan arsitektur regeneratif dalam konteks industri perikanan, yang menyatukan ekosistem buatan dan alami ke dalam satu kesatuan ruang yang mendukung keberlanjutan lingkungan dan sosial secara bersamaan.

Article Details

Section
Articles

References

Baper, S. Y., Khayat, M., & Hasan, L. (2020). Towards Regenerative Architecture: Material Effectiveness. IJTech - International Journal of Technology. https://ijtech.eng.ui.ac.id/article/view/2631

Gattupalli, A. (2023). What is Regenerative Architecture? Limits of Sustainable Design, System Thinking Approach and the Future | ArchDaily. https://www.archdaily.com/993206/what-is-regenerative-architecture-limits-of-sustainable-design-system-thinking-approach-and-the-future

Kaitjily, B. S. (2025, February 23). Bagaimana Aktivitas Nelayan di Pelabuhan Perikanan Muara Angke? Halaman all. KOMPAS.com. https://katanetizen.kompas.com/read/2025/02/23/211328685/bagaimana-aktivitas-nelayan-di-pelabuhan-perikanan-muara-angke

Liana, L., Jabbar, M. A., & Nurhudah, M. (2024). ANALISIS KUALITAS AIR SEBAGAI INDIKATOR PELABUHAN PERIKANAN BERWAWASAN LINGKUNGAN DI PPN MUARA ANGKE.

Madusari, B. D. (2022). Buku Manajemen Pengelolaan Kawasan Muara Angke. CV. Amerta Media.

Patawari, A. M. Y., Anna, Z., Hindayani, P., Dhahiyat, Y., Hasan, Z., & Putri, I. A. P. (2022). Sustainability status of small-scale fisheries resources in Jakarta Bay, Indonesia after reclamation. 23.

Rachmawati, L. (2021). ANALISIS DEFORESTASI DAN FRAGMENTASI KELOMPOK HUTAN KO’MARA TAHUN 2005 SAMPAI DENGAN TAHUN 2019.

Setiani, D., Supriyanto, H., & Puspita, R. (2023). Dampak Ekologi, Ekonomi dan Sosial Pembangunan Pelabuhan Kaliadem Muara Angke. Jurnal Ekologi, Masyarakat Dan Sains, 3, 45–51. https://doi.org/10.55448/ems.v3i2.68

Shobihah, H. N., Yustiati, A., & Andriani, Y. (2022). PRODUKTIVITAS BUDIDAYA IKAN DALAM BERBAGAI KONSTRUKSI SISTEM AKUAPONIK (REVIEW).

Stigers, L. J., Wiermaa, E., & Seilheimer, T. S. (2021). Fisheries, Hatcheries, and Aquaculture-What’s The Difference?