REVITALISASI BANGUNAN PASAR BURUNG DI DAERAH PRAMUKA DENGAN ARSITEKTUR REGENERATIF
Main Article Content
Abstract
This project is a response to the current condition of Pasar Burung Pramuka, a long-standing destination for bird enthusiasts in Jakarta. The market is known for offering a wide variety of bird species, yet its physical condition has significantly deteriorated. The aging, dilapidated, and unhygienic structure creates discomfort for all users—sellers, buyers, and the birds themselves. Through the application of Habitable architecture principles, this project aims to revitalize Pasar Burung Pramuka into a more humane and ecological space. The revitalization will not only improve the physical quality of the building but also foster a healthier, cleaner, and more comfortable environment that considers the needs of all living beings within it, including the birds. The proposed design incorporates natural lighting, cross-ventilation, the use of environmentally friendly materials, and a more organized spatial zoning. With this approach, the market is expected to function more optimally and sustainably, while also generating positive impacts not only in terms of economy but also in culture and ecology. This project seeks to emphasize that traditional markets can be uplifted through thoughtful and human-centered architectural approaches.
Keywords: Birds; Habitable; Market; Regenerative architecture; Revitalization
Abstrak
Proyek ini merupakan respons terhadap kondisi Pasar Burung Pramuka, sebuah tempat yang telah lama menjadi destinasi utama bagi para penggemar burung di Jakarta. Pasar ini dikenal karena menjual berbagai macam jenis burung, namun kondisi fisik bangunannya saat ini sudah sangat memprihatinkan. Struktur pasar yang sudah tua, kumuh, dan tidak higienis menimbulkan ketidaknyamanan bagi seluruh pengguna—baik itu penjual, pembeli, maupun burung-burung yang diperdagangkan. Melalui pendekatan arsitektur layak huni, proyek ini bertujuan untuk merevitalisasi Pasar Burung Pramuka agar menjadi ruang yang lebih manusiawi dan ekologis. Revitalisasi ini tidak hanya memperbaiki kualitas fisik bangunan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat, bersih, nyaman, serta memperhatikan kebutuhan makhluk hidup di dalamnya, termasuk burung. Desain yang diajukan akan mempertimbangkan aspek pencahayaan alami, ventilasi silang, penggunaan material ramah lingkungan, serta zonasi yang lebih tertata. Dengan upaya ini, diharapkan pasar dapat berfungsi lebih optimal dan berkelanjutan, serta memberikan dampak positif tidak hanya dari sisi ekonomi, tetapi juga budaya dan ekologi. Proyek ini ingin menegaskan bahwa pasar tradisional pun dapat diangkat kualitasnya melalui pendekatan arsitektur yang bijak dan manusiawi.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Daffa, V. A. (2021). Perancangan pasar burung dengan pendekatan arsitektur neo-vernakular (Skripsi). Universitas Katolik Soegijapranata.
Detikcom. (2025, Februari 6). Kicauan jadi cuan, pedagang raup puluhan juta di Pasar Burung Pramuka.
Detik.com. (2024). Rumah layak huni: Pengertian dan kriteria. https://www.detik.com
Ernst, N. (1987). Data arsitek (Jilid 1, edisi kedua). Erlangga.
Frick, H. (1996). Arsitektur dan lingkungan. Kanisius.
IPB Journal. (2020). Bird trading at the Pasar Pramuka, Jakarta and the impact on conservation.
Iqbal, M., Fahrizal, E., & Selmi, H. (2019). Dokumentasi rumoh Aceh sebagai upaya pelestarian arsitektur tradisional Aceh (Studi kasus: Rumah T. Tjhik Muhammad Said). Jurnal Lingkungan Binaan Indonesia, 8(2), 53-60.
Jagadtani.com. (2022). Pasar burung Pramuka surga penghobi burung kicau. https://jagadtani.com
Kajian Arsitektur Regeneratif pada Lahan Tambang Kapur Gresik. (2020). Jurnal Arsitektur dan Lingkungan, 5(2), 45–57.
LPPM UNINDRA. (2020). Mixed-used design with TOD approach di Pulogadung. Universitas Indraprasta PGRI.
Mang, P., & Reed, B. (2012). Designing from place: A regenerative framework and methodology. Building Research & Information, 40(1), 23–38.
Neliti. (2017). Studi perdagangan burung di Pasar Pramuka. https://www.neliti.com
Pasarjaya.co.id. (2023). Profil Pasar Pramuka. https://www.pasarjaya.co.id
Prasetyo, B. (2010). Pasar burung di Semarang (Skripsi). Universitas Diponegoro.
Rahman, A. (2018). Konsep arsitektur neo-vernakular pada pasar burung. Jurnal Arsitektur Untag Samarinda.
Rahman, F., Putri, D., & Hidayat, M. (2023). Implementasi konsep biophilic architecture pada bangunan tanding perburungan. Jurnal Desain dan Lingkungan, 10(1), 45–59.
Solehan, A. (2019). Perancangan pasar hewan peliharaan di Jatinegara dengan pendekatan arsitektur yang habitable. Dalam Prosiding Seminar Nasional Komunitas dan Kota Berkelanjutan. Universitas Indraprasta.
Tripadvisor. (2025). Souq Waqif, Doha, Qatar. https://www.tripadvisor.com

