PENERAPAN TIPOLOGI BARU HUNIAN REGENERATIF SEBAGAI SIMBIOSIS EKOLOGIS DALAM URBAN RENEWAL DI KAWASAN BANTARAN SUNGAI CILIWUNG
Main Article Content
Abstract
The Ciliwung Riverbank area faces significant challenges due to rapid organic urbanization, which has resulted in environmental degradation, social inequality, and a decline in residents' quality of life. The development of informal settlements along the river reflects the failure of urban planning that lacks a focus on sustainability and spatial justice. This research aims to design a new typology of regenerative housing as a solution to create an ecological symbiosis between humans and the river environment. The literature review encompasses theories of regenerative architecture, symbiotic living spaces, and urban renewal approaches that focus on both ecological and social aspects. This study uses a qualitative method through a case study of the Ciliwung riverbank area, including field observations, spatial and social analysis, and the development of a design based on regenerative principles. The design results show that regenerative housing typologies can build a mutual and beneficial relationship between humans and nature through integrated water management systems, productive green spaces, and adaptive, inclusive communal areas. These typologies are not only places to live but also active elements in ecosystem restoration and social cohesion strengthening. This approach offers a potential design strategy to support more sustainable, inclusive, and ecology-oriented urban renewal.
Keywords: ecological symbiosis; regenerative housing; riverbank; urban renewal
Abstrak
Bantaran Sungai Ciliwung Manggarai menghadapi tantangan besar akibat urbanisasi organik yang berkembang pesat, menyebabkan kerusakan lingkungan, ketimpangan sosial, dan penurunan kualitas hidup masyarakat setempat. Permukiman informal yang terbentuk di sepanjang bantaran sungai mencerminkan kegagalan dalam perencanaan kota yang kurang memperhatikan prinsip keberlanjutan dan keadilan spasial. Penelitian ini bertujuan untuk merancang tipologi baru hunian regeneratif yang dapat menjadi solusi untuk menciptakan simbiosis ekologis antara manusia dan lingkungan sungai. Kajian literatur dalam penelitian ini melibatkan berbagai teori terkait arsitektur regeneratif, konsep ruang hidup yang simbiotik, serta pendekatan urban renewal yang berfokus pada aspek ekologi dan sosial. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, dengan studi kasus pada kawasan bantaran Sungai Ciliwung, melalui serangkaian observasi lapangan, analisis kondisi spasial dan sosial, serta pengembangan desain berbasis prinsip regeneratif. Hasil perancangan menunjukkan bahwa tipologi hunian regeneratif dapat menciptakan hubungan timbal balik yang saling menguntungkan antara manusia dan alam, melalui integrasi sistem pengelolaan air yang efisien, ruang hijau produktif, serta ruang komunal yang adaptif dan inklusif. Tipologi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal dan menetap, tetapi juga sebagai elemen aktif dalam proses pemulihan ekosistem dan penguatan kohesi sosial. Pendekatan ini menawarkan strategi desain yang dapat mendukung urban renewal yang lebih berkelanjutan, inklusif, dan berorientasi ekologi.
Article Details

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
A. I., & Subekti. (2020). PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PERMUKIMAN PADAT PENDUDUK. Jurnal Pengabdian Dinamika, Edisi 7 Volume 1, 1-20.
Anggito, A., & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitan Kualitatif. Sukabumi, Jawa Barat: CV Jejak.
Browning, W. D., & Ryan, C. O. (2020). Nature Inside: A biophilic design guide. London: RIBA Publishing.
Harahap, F. R. (2013). DAMPAK URBANISASI BAGI PERKEMBANGAN KOTA DI INDONESIA. Jurnal Society, 35-45.
Hariyanto, A. (2007). STRATEGI PENANGANAN KAWASAN KUMUH SEBAGAI UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN PERUMAHAN. Jurnal PWK Unisba, 11-37.
Kellert, S. R., & Calabrese, E. F. (2015). The Practice of Biophilic Design.
M. K., W. A., & E. F. (2019). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBERADAAN KAWASAN PERMUKIMAN KUMUH DI SURAKARTA. Desa Kota Volume 1, Nomor 1,, 24-33.
Muchamad, B. N. (2015). Analisis Tipomorfologi Sebagai Pendekatan Perencanaan Terhadap Ancaman Bencana Di Kota Banjarmasin. Seminar Nasional Mitigasi dan Ketaahanan Terhadap Bencana, 1-8.
Naboni, E., & Havinga, L. (2019). Regenerative design in digital practice - A Handbook for the Built Environment. Routledge: COST action RESTORE WG2.
Pangarsa, G. W., Titisari, E. Y., Ridjal, A. M., & Ernawati, J. (2012). Tipologi Arsitektur Hijau Nusantara Dalam Rangka Konservasi Dan Pengembangan Arsitektur Nusantara Bagi Perbaikan Kualitas Lingkungan Binaan. Jurnal RUAS, 78-94.
Saputra, W., Sukmaniar, & Hermansyah, M. H. (2022). PERMUKIMAN KUMUH PERKOTAAN: PENYEBAB, DAMPAK DAN SOLUSI. Enviromental Science Journal (ESJo) : Jurnal Ilmu Lingkungan, 12-17.
Sari, A. R., & Ridlo, M. A. (2021). Studi Literature : Identifikasi Faktor Penyebab Terjadinya Permukiman. Jurnal Kajian Ruang Vol 1 No 2, 160-176.
Satrio, M. I., & Sukmawati, A. M. (2021). KEBERTAHANAN MASYARAKAT PADA PERMUKIMAN KUMUH BERDASARKAN ASPEK SOSIAL EKONOMI DI KELURAHAN SALATIGA, KOTA SALATIGA. Desa Kota Volume 3, Nomor 1, 36-48.
Wahyuni, A. E., Mardan, & M. Y. (2024). KESADARAN EKOLOGIS; PELESTARIAN LINGKUNGAN DALAM AL-QUR’AN. AL-Mustla: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman dan Kemasyarakatan , 125-139.

