FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK BERBASIS ENERGI TERBARUKAN DENGAN DESAIN BIOFILIK DI BANTARGEBANG

Isi Artikel Utama

Nathan Huvito
Fermanto Lianto

Abstrak

The waste problem in Indonesia remains a significant challenge, exacerbated by the country's increasing population and rising public consumption. Data from the Ministry of Environment and Forestry (KLHK) indicate that Indonesia generates more than 60 million tons of waste annually. DKI Jakarta's daily waste production is around 7,500 to 8,000 tons per day. Around 7,500 tons of waste from DKI Jakarta are sent to the Bantargebang TPST every day, resulting in waste accumulation of up to tens of meters. 53% of the waste is organic waste. The accumulation and decomposition of organic waste causes air, soil, water pollution, and becomes a source of disease. This study aims to create an organic waste processing facility to reduce pollution and the burden of the Bantargebang TPST, increase greenery and food production, and regenerate organic waste into renewable energy. The research method used is a case study method of a biogas-based waste processing building similar to the biogas and compost facilities at Kompostwerk Hellefelder Höhe GmbH Sundern, Germany. Waste processing will be processed through Dry fermentation or solid-state anaerobic digestion (SSAD), then into biogas, fertilizer and compost. The results of compost and fertilizer can be used for plantation and agricultural production, creating a regenerative biocycle, namely regenerating organic waste into a source of electrical energy and a source of food energy. Some of the fertilizer and compost are used for vertical farms and botanical gardens. Some of the biomethane gas is used to provide a public kitchen with free gas for the surrounding community.


Keywords:  Bantar Gebang; biogas; regenerative; waste processing


Abstrak


Permasalahan sampah di Indonesia terus menjadi tantangan besar seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan konsumsi masyarakat. Data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan bahwa Indonesia menghasilkan lebih dari 60 juta ton sampah setiap tahunnya. Produksi sampah harian DKI Jakarta sendiri sekitar 7.500 hingga 8.000 ton setiap hari. Kisaran 7.500 ton sampah dari DKI Jakarta dikirim ke TPST Bantargebang setiap hari yang mengakibatkan penumpukan sampah hingga puluhan meter. 53% dari sampah merupakan sampah organik. Penumpukan dan pembusukan sampah organik mengakibatkan pencemaran udara, tanah, air, dan menjadi sumber penyakit. Penelitian ini bertujuan menciptakan fasilitas pengolahan sampah organik untuk mengurangi pencemaran dan beban TPST Bantargebang, menambah penghijauan dan produksi pangan serta meregenerasi sampah organik menjadi energi terbarukan. Metode penelitian yang digunakan adalah metode studi kasus bangunan pengolahan sampah berbasis biogas serupa seperti fasilitas biogas dan kompos di Kompostwerk Hellefelder Höhe GmbH Sundern, Jerman. Pengolahan sampah akan diolah melalui Fermentasi kering atau solid-state anaerobic digestion (SSAD), kemudian menjadi biogas, pupuk dan kompos. Hasil kompos dan pupuk dapat digunakan untuk produksi perkebunan dan pertanian menciptakan siklus regeneratif biocycle, yakni meregenerasi sampah organik menjadi sumber energi listrik dan sumber energi pangan. Sebagian pupuk dan kompos digunakan vertical farm dan botanical garden. Sebagian gas biometana digunakan untuk menyediakan dapur umum dengan gas gratis untuk masyarakat sekitar.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

AG, R. I. (2025). Anaerobic Digestion & Resource Recovery. Dipetik 06 12, 2025, dari renergon-biogas.com: https://www.renergon-biogas.com/en/technology/

Annur, C. M. (2023, 10 18). Terus Meningkat, Sampah DKI Jakarta Tembus 11 Juta Ton dalam Empat Tahun. (E. F. Santika, Editor) Dipetik 06 12, 2025, dari databoks.katadata.co.id: https://databoks.katadata.co.id/lingkungan/statistik/24ac8b4be8d5e0e/terus-meningkat-sampah-dki-jakarta-tembus-11-juta-ton-dalam-empat-tahun

Armstrong, R. (2023). Introducing Regenerative Architecture. Journal of Chinese Architecture and Urbanism, 6(1), 1-11. doi:10.36922/jcau.1882

Creswell, J. W. (2007). Second Edition Qualitative Inquiry & Research Design: Choosing Among Five Approaches. California: Sage Publications, Inc.

Justice, R. (2021). Konsep Biophilic dalam Perancangan Arsitektur. Jurnal Arsitektur ARCADE, 5(1), 110-118. doi:10.31848/arcade.v5i1.632

Khansa, S. J., Tantri, K. D., & Safitri, D. (2024). Ancaman Keselamatan dan Kenyamanan Lingkungan Hidup di Sekitar Area Pembuangan Sampah: Studi Kasus TPST Bantar Gebang. Jurnal Ekologi, Masyarakat dan Sains, 5(1), 93-99. doi:10.55448/fj76vf28

Kuncoro, S., Suhandy, D., Amien, E. R., & Rahmawati, W. (2021). Pertanian Vertikultur untuk Meningkatkan Minat Menanam pada Anak Sekolah Dasar Khoiru Ummah Bandar Lampung. Sakai Sambayan, 5(1), 55-60. doi:10.23960/jss.v5i1.260

Kusumo, R. A., Sukayat, Y., Heryanto, M. A., & Wiyono, S. N. (2020). Budidaya Sayuran dengan Teknik Vertikultur untuk Meningkatkan Ketahanan Pangan Rumah Tangga di Perkotaan. DHARMAKARYA: Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat, 9(2), 89-92. doi:10.24198/dharmakarya.v9i2.23470

Manginsihi, I. R., Kumurur, V. A., & Tungka, A. E. (2019). Pendekatan Eco Architecture pada Perancangan Botanical Garden Center di Tomohon. Jurnal Arsitektur DASENG, 8(2), 746-756. doi:10.35793/daseng.v8i2.25052

Puger, I. N. (2018). Sampah Organik, Kompos, Pemanasan Global, dan Penanaman Algaonema di Pekarangan. Agro Bali (Agricultural Journal), 1(2), 127-136. Diambil kembali dari https://media.neliti.com/media/publications/299298-sampah-organik-kompos-pemanasan-global-d-1ad5ef8e.pdf

Resmianty, T., Fauzi, A. M., Hartulisetyoso, E., & Pertiwi, S. (2022). Potential Utilization of Municipal Solid Waste in Landfill Mining TPST Bantargebang Bekasi to Become Refuse Derived Fuel (RDF) Feed Stock. Journal of Natural Resources and Environmental Management, 122, 281-289. doi:10.29244/jpsl.12.2.281-289

Toner, J., Desha, C., Reis, K., Hes, D., & Hayes, S. (2023). Integrating Ecological Knowledge into Regenerative Design: A Rapid Practice Review. Sustainability, 15(17), 1-29. doi:10.3390/su151713271

Weiland, P. (2010). Biogas Production: Current State and Perspectives. Appl Microbiol Biotechnol, 85, 849-860. doi:10.1007/s00253-009-2246-7