MENGHIDUPKAN WISMA DELIMA DENGAN MEMADUKAN KONSEP CO-WORKING DAN CAPSULE HOTEL DI JALAN JAKSA

Main Article Content

Althaf Zhafirah
Sidhi Wiguna Teh

Abstract

Jalan Jaksa is one of the iconic areas in Jakarta, known as an international tourist destination for backpackers. Since the 1960s, this area has been a popular choice for budget-conscious travelers, thanks to its strategic location and affordable accommodation prices. One of the iconic accommodations in the area is Wisma Delima, which has been operating for several decades, offering simple yet comfortable lodging for tourists. However, with shifting tourist interests and the emergence of new competition, the popularity of Wisma Delima and similar accommodations has begun to decline. This research aims to explore the factors behind the decline in Wisma Delima's popularity and the historical development of Jalan Jaksa as a backpacker tourism hub. Additionally, this study focuses on transforming Wisma Delima into more than just a capsule hotel by integrating a co-working space that supports flexible work trends, as well as creating a restaurant and bar to cater to the nighttime tourism scene. Through a re-design approach, it is hoped that Wisma Delima can attract more visitors, including both tourists and office workers, and contribute to the local economic growth of the Jalan Jaksa area.


Keywords: capsule hotel; co-working space; redesign; wisma delima


Abstrak


Jalan Jaksa merupakan salah satu kawasan ikonik di Jakarta yang dikenal sebagai tujuan wisata internasional bagi para backpacker. Sejak tahun 1960-an, kawasan ini telah menjadi pilihan utama bagi wisatawan dengan anggaran terbatas, berkat lokasi yang strategis dan harga penginapan yang terjangkau. Salah satu penginapan ikonik di kawasan ini adalah Wisma Delima, yang beroperasi selama beberapa dekade dan menawarkan akomodasi sederhana yang nyaman bagi wisatawan. Namun, dengan adanya pergeseran minat wisatawan dan munculnya kompetisi baru, popularitas Wisma Delima serta penginapan serupa mulai menurun. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi faktor penyebab penurunan popularitas Wisma Delima dan sejarah perkembangan Jalan Jaksa sebagai pusat wisata backpacker. Selain itu, penelitian ini juga berfokus pada pengembangan Wisma Delima menjadi lebih dari sekadar kapsul hotel dengan mengintegrasikan co-working space yang mendukung tren kerja fleksibel, serta menciptakan restoran dan bar untuk mendukung wisata malam. Dengan pendekatan re-desain, diharapkan Wisma Delima dapat menarik lebih banyak pengunjung, termasuk wisatawan dan pekerja kantoran, serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi lokal di kawasan Jalan Jaksa.

Article Details

Section
Articles

References

Barmola, K. (2010). The Role of Consumer Behaviour in Present Marketing Management

Baskoro, B. (2010). Wisata Kota Jalan Jaksa : Sebuah Kajian Sosiologi Pariwisata. Depok: Koekoesan.

Haristianti, V., & Pratiwi, W. D. (2020). Transformasi Spasial Hunian Pada Eks-Backpacker Enclaves Studi Kasus: Jalan Jaksa, Jakarta Pusat. Jurnal RUAS, 52-61.

Marcelina, A., Ardana, I., & Yong, S. de. (2016). Perancangan Interior Creative Collaborative Space di Surabaya. Jurnal Intra, 4(2), 814–823.

Metz, J., & Archuleta, G. (n.d.). Market Feasibility Study Coworking Space.

Sowers, D. S. (2008). Place and Placelessness, Edward Relph. Key Texts in Human Geography, 43-51.