PENGEMBALIAN IDENTITAS SENEN SEBAGAI SENTRA BUKU DENGAN METODE PLACEMAKING

Main Article Content

Hartono Halim
Rudy Surya

Abstract

Senen is an area that is quite synonymous with booksellers since the 1970s. A famous bookstore, Gunung Agung, was also established in 1953 in Senen, Kwitang. Booksellers are also lined up along the roads in the Senen area, especially Kwitang. In 2008, the booksellers relocated, they moved to different places and some also rented a shophouse together in Kwitang. However, over the years, book sales and the number of visitors have decreased, especially during the pandemic. Senen's identity as an area synonymous with book sales also decreased due to advancing times so that the presence of printed books has been replaced by e-books. Even then, booksellers also complain about people’s low interest in reading.giving rise to a condition of "placelessness". Therefore, this project aims to attract the attention of those who like and don't like reading. There are several programs provided to increase interest in reading, such as exhibitions, theater, and others. Because the books generally sold by booksellers in the Senen area are used books, there is also room for restoring books. The method that will be used for this project is the placemaking method, which is a design approach where the aim of the design is to strengthen relationships between users and with a place. What we want to emphasize is the local identity of Senen, especially Kwitang, as an area famous for sales. books so that Senen's identity as an area synonymous with books returns.


Keywords:  book; identity; placelessness; placemaking


Abstrak


Senen adalah kawasan yang cukup identik dengan pedagang buku sejak tahun 1970-an. Toko buku yang cukup terkenal yaitu Toko Buku Gunung Agung juga berdiri di Senen, Kwitang pada tahun 1953. Para pedagang buku pun berjejeran di sepanjang jalan kawasan Senen, terutama Kwitang. Pada tahun 2008, para pedagang buku mengalami relokasi, mereka berpindah menuju tempat yang berbeda dan ada juga yang menyewa ruko bersama-sama di Kwitang. Namun seiring tahun, penjualan buku dan jumlah pengunjung semakin menurun, terutama pada saat pandemi. Identitas Senen sebagai kawasan yang identik dengan penjualan buku juga semakin menurun karena kehadiran buku cetak tergeserkan oleh kehadiran e-book. Selain itu, para pedagang juga mengeluhkan rendahnya minat baca di kalangan masyarakat sehingga menimbulkan kondisi “placelessness”. Oleh karena itu, proyek ini bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat yang gemar maupun yang kurang gemar membaca. Terdapat beberapa program yang disediakan untuk meningkatkan minat membaca seperti exhibisi, teater, dan lain-lain. Karena buku yang umumnya dijual pedagang di Kawasan Senen merupakan buku bekas, maka terdapat juga ruang untuk merestorasi buku. Untuk metode yang akan digunakan untuk proyek ini adalah metode placemaking, yang merupakan pendekatan desain dimana tujuan dari sebuah desain tersebut adalah mempererat hubungan antar pengguna dan dengan suatu tempat, hal yang ingin ditekankan adalah identitas lokal Senen, terutama Kwitang, sebagai kawasan yang terkenal akan penjualan buku agar identitas Senen sebagai kawasan yang identik dengan buku kembali.

Article Details

Section
Articles

References

Castree, N., Rogers, A., dan Kitchin, R. (2013). A Dictionary of Human Geography. Oxford University Press.

Eleven Principles for Creating Great Community Places. (2009). Retrieved October 23, 2024, from https://www.pps.org/article/11steps

Moreira, S. (2021). What Is Placemaking?. Retrieved October 1, 2024, from https://www.archdaily.com/961333/what-is-placemaking

Muhammad Arifuddin Tanjung. (2023). Pasar Buku Bekas Kwitang: Dahulu Berjaya, Kini Nyaris Lenyap. Retrieved October 3, 2024, from https://mojok.co/terminal/pasar-buku-bekas-kwitang-dahulu-berjaya-kini-nyaris-lenyap/

Pavilions. (n.d.). Retrieved October 3, 2024, from Google Arts & Culture website: https://artsandculture.google.com/story/vgURL0wVrrRPJw

Poerwadarminta , W. J. S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: PN Balai Pustaka.

Rechkemmer, J. (2024). Placemaking in Architecture: Definition and Best Practices. Retrieved September 20, 2024, from https://neumannmonson.com/blog/placemaking-architecture-definition-best-practices

Relph, E. (1976). Place and placelessness. Pion.

Shamai, S. (1991). Sense of place: An empirical measurement. geoforum, 22(3), 347-358.

Tuan, Y.-F. (1977). Space and place: the Perspective of Experience. University of Minnesota Press.