REVITALISASI VIHARA AMURVA BHUMI DENGAN PENDEKATAN LIVABILITY SPACE
Main Article Content
Abstract
Jatinegara is known as one of the areas with a Chinatown environment in Jakarta, located on Jalan Pasar Lama as a trading area. Jatinegara has traditional, socio-economic and historical values with high architectural value. This neighborhood has a history of Chinese culture and bustling trade, but over time, Chinatown on Jalan Pasar Lama has begun to disappear and trade in this area has declined. With so many old buildings that are poorly maintained, the vitality of this neighborhood is decreasing and the characteristic elements of Chinatown and the trade itself are also fading. However, one ethnic Chinese heritage was still found that was still standing and well-maintained in an area that had lost its character, namely the Amurva Bhumi Vihara, which has stood for 326 years, and is a point of interest on Jalan Pasar Lama. Therefore, several updates will be carried out to improve the function of the area by revitalizing the Amurva Bhumi Vihara with the aim of increasing the vitality of the area with a Buddhist religious approach. This research uses a rationalistic method using livability space design methods, namely in terms of activities, accessibility, security and also environmental quality by collecting data through observing the surrounding environment. Livability space is the definition of a comfortable area by making public space environmentally friendly with the development of the Buddhist religious sector and educational tourism.
Keywords: Buddha; chinatown; livability; revitalization; Vihara
Abstrak
Jatinegara dikenal sebagai salah satu kawasan dengan lingkungan pecinan di Jakarta, terletak di Jalan Pasar Lama sebagai kawasan perdagangan. Jatinegara memiliki nilai tradisi, sosial ekonomi, dan juga sejarah dengan nilai arsitektur yang tinggi. Lingkungan ini memiliki sejarah akan kebudayaan Cina dan perdagangan yang ramai, namun seiring berkembangnya zaman, pecinan pada Jalan Pasar Lama sudah mulai hilang dan perdagangan di kawasan ini sudah menurun. Dengan banyaknya bangunan tua yang kurang terawat, vitalitas pada lingkungan ini pun menurun dan unsur ciri khas pecinan dan perdagangan itu sendiri juga memudar. Namun masih ditemukan satu peninggalan Etnis Tionghoa yang masih berdiri dan terawat di kawasan yang kehilangan karakternya, yaitu Vihara Amurva Bhumi yang sudah berdiri selama 326 tahun, menjadi point of interest dari Jalan Pasar Lama. Maka dari itu, akan dilakukan beberapa pembaruan sebagai peningkatan fungsi kawasan dengan melakukan revitalisasi Vihara Amurva Bhumi sebagai tujuan meningkatkan vitalitas kawasan dengan pendekatan keagamaan buddha. Penelitian ini menggunakan metode rasionalistik dengan menggunakan metode perancangan dari livability space yaitu berupa segi aktivitas, aksesibilitas, keamanan, dan juga kualitas lingkungan dengan mengumpulkan data melalui observasi lingkungan sekitar. Livability space merupakan definisi dari sebuah kawasan yang nyaman dengan menjadikan ruang publik yang ramah lingkungan dengan adanya pengembangan sektor keagamaan Buddha dan wisata edukasi.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Arefi, M. (2007, April 27). Non‐Place and Placelessness as Narratives of Loss: Rethinking the notion of place. Journal of Urban Design, 4(2), 179-193. doi:10.1080/13574809908724445
Astuti, D., Hardiman, G., & Rukhayah, R. S. (2020). Pemanfaatan Ruang di Kawasan Pecinan Meester Jatinegara Berbasis pada Aktivitas Ekonomi. SIAR Seminar Ilmiah Arsitektur (pp. 162-166). Surakarta: Prodi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Surakarta. Retrieved from https://proceedings.ums.ac.id/index.php/siar/article/view/1724/1683
Dewanda, G. C., & Kharismawan, R. (2022). Konsep Multifungsi dan Multikultur Pada Perancangan Kembali Alun-Alun Kota Gresik Melalui Participatory Design. Jurnal Sains dan Seni ITS, 11(5), 97-103. doi:10.12962/j23373520.v11i5.95801
Dipta, A. A. (2015, March 2). Karakteristik Ruang Koridor Jalan Panggung Pecinan Kembang Jepun Surabaya Sebagai Koridor Wisata Urban Heritage. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta. Retrieved from http://e-journal.uajy.ac.id/id/eprint/6934
Estévez-Mauriz, L., Fonseca, J. A., Forgaci, C., & Björling, N. (2017, Juni). The Livability of Spaces: Performance and/or Resilience? Reflections on the Effects of Spatial Heterogeneity in Transport and Energy Systems and the Implications on Urban Environmental Quality. International Journal of Sustainable Built Environment, 6(1), 1-8. doi:10.1016/j.ijsbe.2016.10.001
Firdausyah, A. G., & Dewi, S. P. (2020, Juli 26). Pengaruh RevitalisasiI terhadap Pola Ruang Kota Lama. JURNAL RIPTEK, 15(1), 17-27. Retrieved from https://riptek.semarangkota.go.id/index.php/riptek/article/view/104/87
Ismoyo, T., Lisniasari, & Boniran. (2021, December). Peran Ilmu Pengetahuan Agama Buddha Dalam Konstruksi Etika Sosial dan Spiritual Masyarakat. Jurnal Pendidikan Buddha dan Isu Sosial Kontemporer, 3(2), 84-92. doi:10.56325/jpbisk.v3i2.48
Jayusman, I. (2019). Peranan Orang Cina Dalam Perdagangan di Jawa pada Zaman VOC Abad XVII. Bihari: Jurnal Pendidikan Sejarah dan Ilmu Sejarah, 2(2), 1-10. Retrieved from https://jurnal.unsil.ac.id/index.php/bihari/article/view/1276/941
Khairiah, & Khairunisa, M. (2018). Agama Budha. (M. Khairunisa, Ed.) Yogyakarta, Sleman, Indonesia: Kalimedia. Retrieved from chrome-extension://efaidnbmnnnibpcajpcglclefindmkaj/https://repository.uin-suska.ac.id/16977/1/Agama%20Budha.pdf
Maharani, N. A., Sasongko, W., & Kurniawan, E. B. (2023, Juli). Pengaruh Kualitas Koridor Jalan Jenderal Sudirman Jakarta terhadap Tingkat Ketertarikan Pengguna. Planning for Urban Region and Environment Journal, 12(3), 47-58. Retrieved from https://purejournal.ub.ac.id/index.php/pure/article/download/548/426
PUPR, D. (2009). Penataan dan Revitalisasi Kawasan: [Pencapaian Kurun Waktu Tahun 2005-2009]. Jakarta: Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Cipta Karya. Retrieved from https://dpk.kepriprov.go.id/opac/detail/mq29j
Ratriningsih, D., Natalia, D. A., & Zulfa, A. (2021). Kajian Livability Space Pada Koridor Komersial, Studi Kasus: Jalan Urip Sumoharjo, Kota Yogyakarta. Jurnal Arsitektur Komposisi, 14(2), 69-76. doi:10.24002/jars.v14i2.4603
Relph, E. (1976). Place and Placelessness. London, Brondesbury Park, England: Pion Limited. doi:10.4135/9781446213742.n5
Sudarwani, M. M., Purwanto, E., & Rukayah, R. S. (2022, April). The Survival of Chinatown Architecture: Lasem Chinatown, Indonesia. ISVS e-Journal, 9(2), 1-17. Retrieved from https://isvshome.com/pdf/ISVS_9-2/ISVS9.2.7Maria_Sudarwani.pdf