PASAR RAWA BELONG SEBAGAI PUSAT PERDAGANGAN DAN WADAH AKTIVITAS MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN KEBUDAYAAN BETAWI

Main Article Content

Kelvin Hartanto
Tony Winata

Abstract

Ayub Rawa Belong Market is located in Ayub Road, North Sukabumi district, Kebon Orange district. It is a market of promotion and marketing of various needs such as foodstuffs, culinary trade and shops. However, there are still many problems emerging in this market that tend to contradict the history of Rawa Belong Village. In the beginning, Rawa Belong was identical with the sale of its flowers, which is now expanding with the presence of the Bunga Bunga Belong which is located on the Sulaiman Street and sells various kinds of flowers. This village is also supposed to advance its culture and traditions. Besides, it is seen from the physical buildings and spaces used as trading locations, which are now far from ideal. Furthermore, since the building functions only in the morning and there is no activity during the day, the building facilities are not identical to the market in the area where the market is open for 24 hours, which leaves the site abandoned and has no activity. Therefore, the Job Market in Rawa Belong requires mature planning and planning to produce an ideal design. The market must also express its identity as a representation of Southeast Asian culture. It supports the efforts of the local government to revive this market. During the planning process, literature reviews and comparative studies were conducted to determine the most appropriate market space programmes for the international service scale. The method of everydayness and localities which studies the history, culture, and culture of Betawi and Rawa Belong. In addition, consider the context values of places that shape market characteristics. This process creates a market with educational, entertainment and commercial facilities.


Keywords:  Betawi; Cultural Cente;r Flower Market; Placelessness; Sense Of Place


Abstrak


Pasar Ayub Rawa Belong terletak di Jalan Ayub, Kecamatan Sukabumi Utara, Kecamatan Kebon Jeruk. Merupakan pasar promosi dan pemasaran berbagai kebutuhan seperti bahan makanan, perdagangan kuliner dan warung. Namun masih banyak permasalahan yang muncul di pasar ini yang cenderung bertentangan dengan sejarah Kampung Rawa Belong. Pada awalnya Kampung Rawa Belong identik dengan penjualan bunganya, yang sekarang ini berkembang dengan adanya Pasar Bunga Rawa Belong yang terletak di Jalan Sulaiman dan menjual berbagai jenis bunga. Kampung ini juga seharusnya mengedepankan budaya dan tradisinya. Selain itu, terlihat dari fisik bangunan dan ruang yang digunakan sebagai lokasi perdagangan, yang kini jauh dari idealnya. Selain itu, karena fungsi bangunan hanya beroperasi pada pagi hari dan tidak ada aktivitas pada siang hari, maka fasilitas bangunan tersebut belum identik dengan pasar yang berada pada daerah tersebut dimana pasar pada daerah tersebut buka selama 24  jam. Hal tersebut menyebabkan tempat itu terbengkalai dan tidak memiliki aktivitas. Oleh karena itu, Pasar Ayub di Rawa Belong memerlukan perencanaan dan perancangan yang matang untuk menghasilkan desain yang ideal. Pasar juga harus mengekspresikan identitasnya sebagai representasi budaya Asia Tenggara. Hal ini mendukung upaya pemerintah daerah untuk menghidupkan kembali pasar ini. Selama proses perencanaan, dilakukan tinjauan literatur dan studi komparatif untuk menentukan program ruang pasar yang paling tepat untuk skala layanan internasional. Untuk itu digunakan metode keseharian dan lokalitas yang mengkaji sejarah, kebudayaan, dan kebudayaan Betawi dan Rawa Belong. Selain itu, pertimbangkan nilai kontekstual tempat yang membentuk karakteristik pasar. Proses ini menciptakan pasar dengan fasilitas pendidikan, hiburan dan komersial.

Article Details

Section
Articles

References

Adi, W. (2013). BATAVIA 1740–Menyisir Jejak Betawi. Gramedia Pustaka Utama.

Akmaliah, W. (26 Februari 2017). "Apa Kabar Orang Betawi?". Geotimes.id. https://geotimes.id/kolom/sosial/apa-kabar-orang-Betawi/

Alfari, Sabrina. Arsitektur Tradisional Rumah Betawi. Arsitag.com. Diakses pada 14 Juli 2022

dari https://www.arsitag.com/article/arsitektur-tradisional-rumah-Betawi

Castles, L. (2007). Profil Etnik Jakarta. Jakarta: Komunitas bamboo.

Chaer, A. 2015. Betawi Tempoe Doeloe. Komunitas Bambu.

Relph, Edward, 1976. Place and Placelessness. London: Pion.

Relph, E. (1993). Modernity and the reclamation of place. Dwelling Seeing and Designing, Toward a Phenomenological Ecology.

Rosmalia, D. Panduan Rancang Kota Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Situ Babakan. Santy Lap.

Tim. Widya Batik Class Ubud Gianyar Regency Bali. Tripadvisor. Diakses pada 14 Juli 2022 dari https://www.tripadvisor.com/LocationPhotoDirectLink-g297701-d2099299-i444933702Widya_3atik_Class-Ubud_Gianyar_Regency_Bali.html