RUANG MUSIK DAN KERJA PADA BANGUNAN EX TOKO TIO TEK HONG DI PASAR BARU JAKARTA PUSAT
Main Article Content
Abstract
Pasar Baru is a trading area in the Sawah Besar District, Central Jakarta. Established in the 19th century, it is one of Jakarta's oldest shopping centers. Initially a bustling trading hub inhabited by the Chinese and Dutch, Pasar Baru's historical buildings have now undergone functional transformations, with diminishing community recognition of their historical significance. Over time, many historic buildings in Pasar Baru have lost their identity, becoming "placeless places" despite their strategic location near transit points and iconic areas of Central Jakarta. The research aims to revive this historically significant area amidst the development of the city's cultural tourism districts. Revitalization efforts involve introducing activity programs designed to attract visitors and restore the original functions of these heritage buildings. Emphasis is placed on preserving the cultural heritage of the area. The study anticipates enhancing the cultural image of Pasar Baru, transforming it from a neglected "placeless place" into a culturally vibrant center that holds meaningful relevance in contemporary Jakarta.
Keywords: education; historical; iconic
Abstrak
Kawasan Pasar Baru merupakan kawasan perdagangan di Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat. Pasar Baru merupakan kawasan yang dibangun pada abad ke-19, dan kawasan di sekitarnya merupakan salah satu pusat perbelanjaan tertua di kota Jakarta. Awal mula berdirinya kawasan ini merupakan pusat perdagangan yang banyak dihuni oleh orang Tiong Hoa dan juga Belanda. Namun, kawasan Pasar Baru dengan banyaknya bangunan historical yang ada di dalamnya, sekarang telah berubah fungsi dan masyarakat tidak lagi mengenal nilai historical bangunan yang penting dalam kawasan tersebut. Seiring waktu, banyak bangunan historic di kawasan Pasar Baru kehilangan identitasnya dan menjadi placeless place, padahal tempat ini memiliki potensi dan lokasi strategis yang berada dekat dengan beberapa titik transit dan kawasan bangunan ikonik Jakarta Pusat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghidupkan kembali tempat bersejarah yang terhimpit oleh perkembangan kawasan wisata budaya kota, metode revitalisasi dilakukan dengan menambahkan program-program aktivitas yang mendukung dan menarik pengunjung untuk datang. Revitalisasi dilakukan dengan fokus utama pada pelestarian warisan budaya kawasan ini. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan citra budaya dari bangunan yang saat ini placeless place menjadi aktif kembali dan memberikan kontribusi signifikan dalam memperkaya citra budaya Pasar Baru yang saat ini terpinggirkan, menjadi pusat aktivitas kultural yang berarti dan relevan.
Article Details
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
This work is licensed under a Jurnal Sains, Teknologi, Urban, Perancangan, Arsitektur/ STUPA Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International LicenseReferences
Aini, Q. (2021). Pergeseran Desain Bangunan Dalam Masa Perkembangan Arsitektur Di Indonesia. Arsitekno, 8(2), 45-55.
Meliansari, S. R., & Ellisa, E. THE PLACELESSNESS OF KAMPUNG KAPITAN PALEMBANG: CAGAR BUDAYA DI AMBANG KEHANCURAN. MODUL, 23(1), 50-59.
Mirsa, R., & Yati, Z. F. (2020). Kajian Sense of Place Pada Koridor Pasar Tomok Kabupaten Samosir. Senthong, 3(1).
Santosa, H., & Sari, W. E. (2021). Cultural significance of the Jatiroto sugar factory official house in Stasiun Street Lumajang Regency. ARTEKS: Jurnal Teknik Arsitektur, 6(2), 269-284.
Prasetyo Nnurjanti Datu Alif, P. S. (2018). Konsep Arsitektur Harmony By Contrast (Vol. 16). Arsitektura. Doi:Http://Dx.Doi.Org/10.20961/Arst.V16i1.20020
Putri, R. A. (2022). Ornamen MENELAAH ORNAMEN RUMAH TRADISIONAL BUMBUNGAN LIMA PADA ARSITEKTUR RUMAH FATMAWATI SOEKARNO. Jurnal PATRA, 4(2), 91-96.