PENATAAN KEMBALI KAWASAN PASAR MINGGU DENGAN PENERAPAN KONSEP TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT

Main Article Content

Fernando Cunnoris
Doddy Yuono

Abstract

The Pasar Minggu, which has long been known as an important trade and transportation center in Jakarta, is now facing significant degradation due to chaotic and disorganized conditions. This chaos not only causes a decline in the environmental quality and efficiency of the area, but also eliminates the element of integration that previously characterized Pasar Minggu. To overcome this problem, this research explores the potential for re-developing the Pasar Minggu area into a Transit-Oriented Development (TOD) area. The TOD approach aims to maximize regional potential by integrating public transportation modes, increasing connectivity, and optimizing land use. Through design that pays attention to transportation integration, it is hoped that this area can become more orderly, comfortable and sustainable. This research also emphasizes the importance of follow-up studies to ensure comprehensive planning and effective implementation. In this way, the transformation of the Pasar Minggu area can be achieved optimally, restoring its social and economic functions, and making it an example of successful TOD implementation in urban Indonesia. To overcome this problem, this research explores the potential for re-developing the Pasar Minggu area into a Transit-Oriented Development (TOD) area. The TOD approach aims to maximize regional potential by integrating public transportation modes, increasing connectivity, and optimizing land use. Through design that pays attention to transportation integration, it is hoped that this area can become more orderly, comfortable and sustainable. This research also emphasizes the importance of further studies to ensure comprehensive planning and effective implementation, so that the transformation of the Pasar Minggu area can be achieved optimally, restoring its social and economic function, and making it an example of successful TOD implementation in urban Indonesia.


Keywords: Chaos; Mixed-used; Transit


Abstrak

Kawasan Pasar Minggu, yang selama ini dikenal sebagai pusat perdagangan dan transportasi penting di Jakarta, kini menghadapi degradasi signifikan akibat kondisi yang semrawut dan tidak teratur. Kesemrawutan ini tidak hanya menyebabkan penurunan kualitas lingkungan dan efisiensi kawasan, tetapi juga menghilangkan unsur pembauran yang sebelumnya menjadi ciri khas Pasar Minggu. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengeksplorasi potensi pengembangan ulang kawasan Pasar Minggu menjadi kawasan Transit-Oriented Development (TOD). Pendekatan TOD bertujuan untuk memaksimalkan potensi kawasan dengan mengintegrasikan moda transportasi umum, meningkatkan konektivitas, serta mengoptimalkan penggunaan lahan. Melalui desain yang memperhatikan integrasi transportasi, diharapkan kawasan ini dapat menjadi lebih teratur, nyaman, dan berkelanjutan. Penelitian ini juga menekankan pentingnya studi lanjutan untuk memastikan perencanaan yang komprehensif dan implementasi yang efektif. Dengan demikian, transformasi kawasan Pasar Minggu dapat tercapai secara optimal, mengembalikan fungsi sosial dan ekonominya, serta menjadikannya contoh penerapan TOD yang berhasil di perkotaan Indonesia. Untuk mengatasi masalah ini, penelitian ini mengeksplorasi potensi pengembangan ulang kawasan Pasar Minggu menjadi kawasan Transit-Oriented Development (TOD). Pendekatan TOD bertujuan untuk memaksimalkan potensi kawasan dengan mengintegrasikan moda transportasi umum, meningkatkan konektivitas, serta mengoptimalkan penggunaan lahan. Melalui desain yang memperhatikan integrasi transportasi, diharapkan kawasan ini dapat menjadi lebih teratur, nyaman, dan berkelanjutan. Penelitian ini juga menekankan pentingnya studi lanjutan untuk memastikan perencanaan yang komprehensif dan implementasi yang efektif, sehingga transformasi kawasan Pasar Minggu dapat tercapai secara optimal, mengembalikan fungsi sosial dan ekonominya, serta menjadikannya contoh penerapan TOD yang berhasil di perkotaan Indonesia.

Article Details

Section
Articles

References

Aliyah, I. (2017). PEMAHAMAN KONSEPTUAL PASAR TRADISIONAL DI PERKOTAAN. Cakra Wisata Vol 18 Jilid 2 Tahun 2017, 1-16.

Artha, I. D., & Carina, N. (2020). PENGGUNAAN KONSEP REDESAIN TERHADAP GELANGGANG REMAJA SEBAGAI TEMPAT KETIGA DI KAWASAN BULUNGAN, JAKARTA SELATAN. 1353-1366.

Fauziah, A. N., & Kurniawati, W. (2013). KAJIAN SEBARAN RUANG AKTIFITAS BERDASARKAN SENSE OF PLACE (RASA TERHADAP TEMPAT) PENGGUNA DI PECINAN SEMARANG. JURNAL RUANG , 101-110.

Kent, J., & Carina, N. (2022). REDESAIN PASAR PALMERAH SEBAGAI BAGIAN DARI REVITALISASI KAWASAN PALMERAH. 1765-1778.

Kusdiharso, I. S. (2020). KERUSUHAN MEI 1998 DI PASAR MINGGU: SALAH SATU KECAMATAN DI JAKARTA SELATAN. 1-105.

Lee, S. (2017). A Study on Traditional Market Decline and Revitalization in Korea . JAABE vol.16 no.3 September 2017, 455-462.

Liana, D. T. (2015). PENERTIBAN PEDAGANG KAKI LIMA DI JAKARTA. 1-131.

Malano, H. (2011). Selamatkan Pasar Tradisional : Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: PT Gramedia.

Meliansari, S. R., & Ellisa, E. (2023). THE PLACELESSNESS OF KAMPUNG KAPITAN PALEMBANG: CAGAR BUDAYA DI AMBANG KEHANCURAN. 50-59.

Mirsa, R., & Yati, Z. F. (2020). KAJIAN SENSE OF PLACE Pada Koridor Pasar Tomok Kabupaten Samosir. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Arsitektur Senthong, 314-323.

Nabilah, A. D., Saladin, A., & Topan, M. A. (2021). Studi Implementasi Smart Architecture Pada Pasar Tradisional di Pasar Minggu Jakarta. 227-233.

Nabilah, D., & Komala, O. N. (2023). PEMROGRAMAN KEMBALI PASAR BUAH TRADISIONAL PASAR MINGGU DENGAN KONSEP TERRACE + SHARING. 345-358.

Nurjam’an, N. (2023). Perancangan Bangunan Mixed-Use di Pasar Minggu Jakarta Selatan. Jurnal Arsitektur WASTUPADMA, 23-36.

PRAMUDIANA, I. D. (2017). PERUBAHAN PERILAKU KONSUMTIF MASYARAKAT DARI PASAR TRADISIONAL KE PASAR MODERN. 35-43.

Rizaldi, A., Mauliani, L., & Prayogi, L. (2020). PENDEKATAN ARSITEKTUR IKONIK TRANSPORTATION HUB BANDARA INTERNASIONAL JAWA BARAT (BIJB) . Jurnal Arsitektur PURWARUPA Volume 04 No 1 Maret 2020 , 17-242.

Rizqi, N. M. (2020). KAJIAN KONSEP IKONIK PADA BANGUNAN FASILITAS OLAHRAGA BENTANG LEBAR. 1-11.

Satriawan, B., & Abdillah, S. (2011). REVITALISASI PASAR TRADISIONAL DAN PERAN PEMERINTAH UNTUK MEMINIMALKAN KESENJANGAN EKONOMI. 83-92.

Seamon, D. (2008). Place and Placelessness, Edward Relph. 43-51.

Sembiring, Y. C. (2012). Hilangnya Memori Sebuah Tempat. 1-65.

Sklair, L. (2017). Iconic Architecture and the Rise of Globalizing Cities. the brown journal of world affairs, 127-132.

Suryana, A. (2012). Pasar Minggu Tempo Doeloe : Dinamika Sosial Ekonomi Petani Buah. Jakarta: LIPI Press .