PENATAAN KAWASAN WISATA PANTAI TANJUNG PASIR, KABUPATEN TANGERANG, DENGAN KONSEP INTEGRASI KONSERVASI ALAM DAN PEMUKIMAN NELAYAN

Main Article Content

Rahmandani Alifian Darmawan
Suryono Herlambang
Parino Rahardjo
B. Irwan Wipranata

Abstract

Tanjung Pasir Beach is a beach located in Tanjung Pasir Village, TelukNaga subdistrict, Tangerang Regency with an area of 75 hectares and has a coastline of 2km. The current condition of the Tanjung Pasir Beach area in Tangerang is still very simple, although efforts have been made to organize it. However, the condition of the beach is very dirty with rubbish strewn about and the lack of facilities means that tourism in this area is not optimal with a lack of interest in water tourism such as swimming in the sea. The natural potential contained in the study object is a natural resource which is the attraction and advantage of the study object, namely the conservation of mangrove forests, and this potential is also used as a means to prevent potential abrasion disasters which are vulnerable to coastal areas, and from This conservation can be used as a good potential for environmental tourism objects in coastal areas. The natural ecosystem in the study object contains aquatic fauna such as fish, shrimp, shellfish and crabs. Therefore, the main objective is to identify the Tanjung Pasir tourist attraction area and carry out a concept for restructuring the Tanjung Pasir beach which is in accordance with the existing potential and correcting existing problems, namely minimizing abrasion disasters. The results of this research are in the form of a master plan planning by looking at the existing potential to support tourism activities.


Keywords: nature conservation; arrangement; fishermen's settlements; beach tourism


Abstrak


Pantai Tanjung Pasir merupakan pantai yang terletak di Kelurahan Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga Kabupaten Tangerang dengan luas 75 hektar dan memiliki garis pantai sepanjang 2km. Kondisi saat ini kawasan Pantai Tanjung Pasir Tangerang masih sangat sederhana, meskipun sudah terlihat adanya upaya penataan. Namun kondisi pantai yang ada sangat kotor akan sampah-sampah yang berserakan serta minimnya fasilitas yang membuat wisata di dalam kawasan ini tidak maksimal dengan kurangnya minat berwisata air seperti berenang di laut.  Potensi alam yang terdapat pada objek studi merupakan sumber daya alam yang memang menjadi daya tarik dan kelebihan dari objek studi yaitu seperti adanya konservasi hutan mangrove, dan potensi ini juga dijadikan sebagai sarana untuk mencegah adanya potensi bencana abrasi yang memang rentan untuk daerah pesisir, dan dari konservasi ini bisa dijadikan potensi yang baik untuk objek wisata tentang lingkungan pada daerah pesisir. Ekosistem alam yang ada pada objek studi terdapat fauna aquatic seperti ikan, udang, kerang dan kepiting. Maka dari itu tujuan utama untuk mengidentifikasi pada kawasan objek wisata Tanjung Pasir serta melakukan konsep penataan kembali pada Pantai Tanjung Pasir yang memang sesuai dengan potensi yang ada serta memperbaiki permasalahan yang ada yaitu meminimalisir bencana abrasi. Hasil dari penelitian ini berupa masterplan perencanaan dengan melihat potensi yang ada untuk mendukung kegiatan wisata.

Article Details

Section
Articles

References

Darmawan, D. S. (2018). Pengaruh Atraksi, Aksesibilitas, Amenitas, Ansilari Terhadap Kepuasan Wisatawan Dio Pantai Gemah Kabupaten Tulungagung. Jurnal Ilmiah Mahasiswa FEB Universitas Brawijaya, Vol. 8 No. 1, 1-9.

Harris, M. (2020). Pengertian Abrasi: Penyebab, Dampak, dan Cara Mencegahnya. Diambil kembali dari Gramedia: https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-abrasi/

Oka, A. Y. (1996). Pengantar Ilmu Pariwisata. Jakarta: Pradyana Paramita.

Pendit, N. S. (1994). Ilmu Pariwisata: Sebuah Pengantar Perdana. Jakarta: Pradnya Paramitha.

Sastrayuda, G. S. (2010). Konsep Pengembangan Kawasan Agrowisata. Tidak diterbitkan

Suhendry, R. (2004). Abrasi Pantai di Wilayah Pesisir Kota Bengkulu: Analisis Faktor Penyebab dan Konsep Penanggulangannya. Tesis. Universitas Diponegoro, Semarang.