STUDI DESTINASI WISATA BUDAYA KAWASAN TRUSMI CIREBON

Main Article Content

Kezia Debora Kamagi
Suryono Herlambang
Parino Rahardjo

Abstract

The Trusmi Batik Center area is a tourist destination along the Sheikh Datul Kahfi, H. Abbas, and Trusmi roads, Weru District and Plered District, Cirebon Regency. There is a cultural value that develops in this area which is a form of cultural products that are preserved by local people who live in this District Weru and Plered, namely in the form of batik handicraft arts and local customs traditions, where the results of these cultural results become an attraction for a tourist destination, so that a tourist destination can be formed Trusmi Cirebon Batik Center Area. The attraction in this tourist destination is not only a place to sell batik, but there is also a training ground and a batik-making process that tourists can directly witness, there are historical building sites in the form of Ki Buyut Trusmi's tomb and batik cooperative buildings, and culinary tours are available, therefore this Trusmi area has the potential to be recognized and enjoyed by tourists to become a cultural tourism destination if this area is organized and managed optimally by lifting and developing cultural elements owned in the Trusmi area. The approach used in this study is with data collection methods and descriptive qualitative research methods. Based on its purpose, the implementation of this study is carried out to determine the elements of cultural elements in the Trusmi area that can be considered or become a proposal in conducting a plan for structuring tourist areas with the concept of art and cultural district and cultural heritage tourism.


Keywords:  arrangment; cultural tourism area; Trusmi Batik Center


Abstrak


Kawasan Sentra Batik Trusmi merupakan salah satu destinasi wisata yang terletak di sepanjang Jalan Syekh Datul Kahfi, H. Abbas, dan Trusmi, Kecamatan Weru dan Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon. Terdapat nilai budaya yang berkembang di daerah ini yang merupakan bentuk dari hasil budaya yang dilestarikan oleh masyarakat lokal yang tinggal di Kecamatan Weru dan Plered yaitu berupa kesenian kerajinan tangan batik dan tradisi adat istiadat setempat, yang di mana hasil-hasil budaya tersebut menjadi daya tarik untuk sebuah destinasi wisata, sehingga dapat terbentuklah destinasi wisata Kawasan Sentra Batik Trusmi Cirebon. Daya tarik di destinasi wisata ini tidak hanya terdapat tempat penjualan batik, melainkan terdapat pula tempat pelatihan dan tempat proses pembuatan batik yang dapat langsung disaksikan oleh para wisatawan, terdapat situs bangunan bersejarah berupa makam Ki Buyut Trusmi dan bangunan koperasi batik, serta tersedia wisata kuliner, oleh karena itu kawasan Trusmi ini memiliki potensi untuk dikenal dan diminati oleh para wisatawan untuk dijadikan sebuah destinasi wisata budaya, apabila kawasan ini ditata dan dikelola dengan optimal dengan mengangkat dan mengembangkan unsur budaya yang dimiliki di kawasan Trusmi. Pendekatan yang digunakan dalam studi ini adalah dengan metode pengumpulan data dan metode penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif. Berdasarkan tujuannya pelaksanaan studi ini dilakukan untuk mengetahui unsur-unsur budaya yang ada di kawasan Trusmi yang dapat dipertimbangkan atau menjadi usulan dalam melakukan rencana penataan kawasan wisata dengan konsep art and cultural district serta cultural heritage tourism.

Article Details

Section
Articles

References

Chicago Metropolitas Agency for Planning. (2007). Arts and Culture Planning: A Toolkit for Communities. Chicago: Chicago Metropolitas Agency for Planning.

Cooper, C. (1993). Tourism: Principles & Practice. Longmand Group Limited.

Hadi, S. D. P. (2022). Pengaruh Infrastruktur Jalan Tol Terhadap Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Cirebon Tahun 2022, Studi Kasus: Wisata Batik Trusmi. Desertasi Doktoral. Yogyakarta: UPNVeteran.

Karyono, H. (1997). Keparawisataan. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Primadona, G. I. (2011). Perancangan Kawasan Terpadu Wisata Alam dan Budaya. Jurnal Arsitektur Universitas Bandar Lampung, 51-54.

Syakhrani, A. W. (2022). Budaya dan Kebudayaan: Tinjauan dari Berbagai Pakar, Wujud-Wujud Kebudayaan, 7 Unsur Kebudayaan yang Bersifat Universal. Jurnal IAI Sambas, 5(1), 782- 791

Wahyu, F., Amalia, K. D., Wahyu, G. K., Maulana, Z. I., & Susila, R. L. (2021). Pengembangan Kawasan Parawisata Malioboro dengan menggunakan konsep Heritage dan Teras Budaya. Matrapolis: Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 2 No. 1, 17-33