IMPLEMENTASI DESAIN SARANA TERAPI BERMAIN UNTUK PENGEMBANGAN KEMAMPUAN WICARA DAN BAHASA ANAK PENYANDANG TUNARUNGU

Isi Artikel Utama

Helen Leticia Handojo
Budi Adelar Sukada

Abstrak

The World Health Organization (WHO) states that 10 percent of the total population of Indonesia has disabilities. The deaf occupies the second position with the largest number of people with disabilities in the world; Apart from that, it was reported by the Central Committee for the Management of Hearing Loss and Deafness that as many as 5,200 million children in Indonesia have the potential to be born deaf. Deafness refers to individuals who have lost part or all of their sense of hearing and therefore require hearing aids. However, with the limited supply of hearing aids, we need to provide alternatives to respond to the needs of the deaf community. The project target is aimed at deaf children aged 0-12 years so that the atmosphere created has a playful nuance; as one of the basic needs of children aged 0-12 years is to play. Research analysis uses a rationalistic approach with qualitative methods through interviews and observations. Play therapy is the main activity of the project which is used to improve children's interpersonal processes in learning and socializing as well as as an intervention for responsive parenting. The activity program offered is educational and recreational. In this way, the play therapy room is made of a variety of games. The room is designed simply and decorated with curved corners to give a soft and feminine impression.


Keywords: Language; deaf person; play therapy;  speech


Abstrak


Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sebesar 10 persen dari total penduduk negara Indonesia menyandang disabilitas. Tunarungu atau biasa disebut sebagai Tuli menempati posisi kedua dengan jumlah penyandang disabilitas paling banyak di dunia; selain itu dilaporkan oleh Komite Pusat Penanggulangan Gangguan Pendengaran dan Ketulian sebanyak 5.200 juta anak di Indonesia berpotensi terlahir Tunarungu. Tunarungu merujuk kepada individu yang mengalami kehilangan sebagian atau seluruh indera pendengarannya sehingga memerlukan alat bantu dengar. Namun dengan keterbatasan pasokan alat bantu dengar, maka kita perlu memberikan alternatif untuk menanggapi kebutuhan masyarakat Tunarungu. Target proyek ditujukan untuk anak penyandang Tunarungu mulai dari usia 0-12 tahun sehingga atmosfer yang tercipta bernuansakan playful; sebagaimana salah satu kebutuhan dasar anak pada usia 0-12 tahun adalah bermain. Analisa penelitian menggunakan pendekatan rasionalistik dengan metode kualitatif melalui wawancara dan observasi. Terapi bermain menjadi kegiatan utama proyek yang digunakan untuk meningkatkan proses interpersonal anak dalam belajar dan bersosialisasi serta sebagai intervensi dari pola asuh orang tua yang responsif. Program kegiatan yang ditawarkan bersifat rekreasional edukatif.  Dengan demikian ruangan terapi bermain dibuat bervariasi permainan. Ruangan didesain dengan sederhana dan dihiasi sudut yang melengkung untuk memberikan kesan yang halus dan feminim.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Agustin, S. (2022). Ciri-Ciri Empati dan Manfaatnya. Diakses May 1, 2023, dari https://www.alodokter.com/memahami-arti-ciri-ciri-dan-manfaat-empati

Ardini, P. P., & Lestariningrum, A. (2018). Bermain dan Permainan Anak Usia Dini (Sebuah Kajian Teori dan Praktik). Nganjuk: Adjie Media Nusantara.

Hurlock, (1999). 10 Pengertian Empati Menurut Para Ahli Psikologi. Diakses April 28, 2023, dari https://dosenpsikologi.com/pengertian-empati-menurut-para-ahli

Gandhawangi, S. (2023). Pemberdayaan Penyandang Disabilitas Dimulai dari Pendataan. diakses April 9, 2023, dari https://www.kompas.id/baca/humaniora/ 2023/01/03/pemberdayaan-penyandang-disabilitas-dimulai-dari-pendataan.

Gandhi, M. (2021). thedesigngesture. Empathetic Architecture: Value Evolution Of Architecture. Diakses May 1, 2023, dari https://thedesigngesture.com/evolution-of-architecture/

Gramedia, (2021). Pengertian Empati: Ciri-Ciri, Faktor, dan Fakta Empati. Diakses May 1, 2023, dari https://www.gramedia.com/literasi/empati/

Louisiana.dk. (2021). Dorte Mandrup: Another Kind of Knowledge. Diakses May 1, 2023, dari https://channel.louisiana.dk/video/dorte-mandrup-another-kind-of-knowledge

Ners.unair.ac.id. (2022, November 21). Edukasi Terapi Bermain pada Anak Usia Prasekolah di Ruang IRNA Lantai 4 Pediatri Rumah Sakit Universitas Airlangga Surabaya. Diakses 10, 2023, dari https://ners.unair.ac.id/site/index.php/news-fkp-unair/2784-edukasi-terapi-bermain-pada-anak-usia-prasekolah-di-ruang-irna-lantai-4-pediatri-rumah-sakit-universitas-airlangga-surabaya

Pallasmaa, J. (2011). The Embodied Image: Imagination and Imagery in Architecture. Chichester: John Wiley & Sons Inc.

Pallasmaa, J., Mallgrave, H. F., Robinson, S., & Gallese, V. (2015). Architecture and Empathy. Finland: Tapio Wirkkal-Rut Bryk Foundation.

SLB Karakter Mandiri Bukittinggi (2020). Segala Hal Tentang Sekolah Luar Biasa yang Perlu Anda Ketahui. Diakses April 29, 2023, dari https://www.slbkaraktermandiribukittinggi.sch.id/artikel/detail/142319/segala-hal-tentang-sekolah-luar-biasa-yang-perlu-anda-ketahui/

Staf Ahli Menteri Bidang Sosial dan Penanggulangan Kemiskian, Kementerian Perencanaan Pebangunan Nasional. (2021). Tinjauan Peningkatan Akses dan Taraf Hidup Penyandang Disabilitas Indonesia: Aspek Sosioekonomi dan Yuridis. Diakses June 2, 2023, dari https://perpustakaan.bappenas.go.id/elibrary/file_upload/koleksi/dokumenbappenas/file.

Suminar, D. R. (2019). Psikologi Bermain: Bermain & Permainan bagi Perkembangan Anak. Retrieved May 3, 2023. Surabaya: Airlangga Universityy Press.

Taufiq, L., W. (2000). Hubungan Empati dengan Intensi Prososial Pada Siswa-Siswi Muhammadiyah Mataram. Retrieved April 28, 2023, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Hal. 32.