PENERAPAN METODE PLACEMAKING PARAMETER USES AND ACTIVITIES TERHADAP RANCANGAN LIFESTYLE CENTER UNTUK PRODUK FASHION LOKAL SKALA MIKRO

Main Article Content

Kavita Laurensia Bachtiar
Nafiah Solikhah

Abstract

Currently, local fashion entrepreneurs in Indonesia, especially those operating in the micro sector, still face serious challenges in maintaining their existence against imported products that dominate the market. One of the causes is the incompatibility of platforms for promoting and developing local fashion products. Teten Masduki, Minister of Cooperatives and SMEs, stated that local fashion products often do not get business space in their own country, even though their quality is no less, or even better, than imported products. This situation is further complicated by the incompatibility of attractive functions and activities which causes a decline in public interest in local fashion products. Based on these problems, facilities are needed to develop local, micro-scale fashion products that are suitable and can attract public interest, especially Generation Z among late teens towards adulthood (aged 16-26 years), where this generation holds the largest percentage of the population in Indonesia, but their awareness Local fashion products are still very lacking. This research aims to examine the application of the placemaking method with a focus on uses and activities parameters in lifestyle center design for local fashion products, thereby producing an architectural platform that can prioritize the needs of local fashion businesses. From this research, it is hoped that the project design can become a basis for supporting business actors and the growth of local fashion products.


Keywords: generation Z; lifestyle center; local fashion product; placemaking


Abstrak


Saat ini, pelaku usaha fashion lokal di Indonesia, terutama yang beroperasi di sektor mikro, masih menghadapi tantangan serius dalam mempertahankan eksistensinya terhadap produk impor yang mendominasi pasar. Salah satu penyebabnya adalah ketidaksesuaian wadah dalam untuk mempromosikan dan mengembangkan produk fashion lokal. Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, menyatakan bahwa produk fashion lokal seringkali tidak mendapatkan ruang usaha di negeri sendiri, meskipun kualitasnya tidak kalah, bahkan lebih baik daripada produk impor. Situasi ini semakin dipersulit dengan tidak sesuainya daya tarik fungsi dan aktivitas yang menyebabkan penurunan minat masyarakat terhadap produk fashion lokal. Berdasarkan permasalahan tersebut, diperlukan fasilitas untuk mengembangkan produk fashion lokal skala mikro yang sesuai dan dapat menarik minat masyarakat, terutama Generasi Z kalangan remaja akhir menuju dewasa (usia 16-26 tahun), di mana generasi ini memegang persentase terbesar penduduk di Indonesia, namun kesadarannya akan produk fashion lokal masih sangat kurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penerapan metode placemaking dengan fokus pada parameter uses and activities terhadap rancangan lifestyle center untuk produk fashion lokal, sehingga menghasilkan wadah arsitektur yang dapat memprioritaskan kebutuhan pelaku usaha fashion lokal. Dari penelitian ini, diharapkan rancangan proyek dapat menjadi landasan untuk mendukung usaha pelaku dan pertumbuhan produk fashion lokal.

Article Details

Section
Articles

References

Adzani, R. R., Indraswara, M., & Purwanto, E. (2021). Lifestyle Center dan Shopping Mall di CBD Bogor Utara (Doctoral dissertation, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro).

Arif, N. (2016). Panduan Pendirian Usaha Fashion Muslim. Jakarta: Badan Ekonomi Kreatif.

Atmadji, E. (2004). Analisis Impor Indonesia. Economic Journal of Emerging Markets, 9(1).

Aufasya, A. D. (2022). Mal Sebagai Ruang Publik Kota: Pemaknaan Tempat Melalui Placemaking.

Badan Pusat Statistik. (2016). Retrieved from https://binus.ac.id/bandung/2019/12/perkembangan-dan-sebaran-industri-kreatif-bidang-fashion/

Du Gay, P., Hall, S., Janes, L., Madsen, A. K., Mackay, H., & Negus, K. (2013). Doing cultural studies: The story of the Sony Walkman. Sage.

Hanim, L., & Noorman. (2018). UMKM (Usaha Mikro, Kecil, & Menengah) & Bentuk-Bentuk Usaha. Semarang: UNISSULA PRESS.

Hayati, Z. (2022). Perancangan Islamic Fashion Center (Pusat Fashion Islami) di Banda Aceh (Pendekatan Arsitektur Islam).

Ibrahim, S. (2021, Maret 24). Nipah Mall Dukung Brand Lokal Lewat UMKM Hunt Selama Setahun. Retrieved from Tribunnews: https://makassar.tribunnews.com/2021/03/24/nipah-mall-dukung-brand-lokal-lewat-umkm-hunt-selama-setahun

Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2021 tentang Kemudahan, Perlindungan, dan Pemberdayaan Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Jakarta.

Juliana, A., & Khoeanlau, S. (2023). Identifikasi Penerapan Arsitektur Placemaking terhadap Desain Retail. Journal of Architecture Innovation.

KemenkopUKM. (2022). Gambaran UMKM dalam Perekonomian Indonesia. Retrieved from https://www.djkn.kemenkeu.go.id/kpknl-ambon/baca-artikel/16402/Pemulihan-dan-Penguatan-Ekonomi-Masyarakat-melalui-Lelang-UMKM.html

Kumparan. (2023, Juni 26). Memahami Kelebihan Generasi Z: Ciri-Ciri, Kekurangan, dan Kelebihan. Retrieved from Kumparan: https://kumparan.com/pengetahuan-umum/memahami-kelebihan-generasi-z-ciri-ciri-kekurangan-dan-kelebihan-20fzAl9OVV7/full

Tifany, T., & Moningka, C. (2017). Hubungan Konsumen Etnosentrisme Dengan Perceived Quality Terhadap Produk Lokal Pada Usia Dewasa Muda di Jakarta. Psibernetika, 8(2).

Nugroho, M. I., Safitri, R. A., & Ischak, M. (2022). PLACEMAKING PADA KAWASAN CAGAR BUDAYA PERUM PERURI DENGAN MERESPON TRANSIT ORIENTED DEVELOPMENT. Agora: Jurnal Penelitian dan Karya Ilmiah Arsitektur Usakti, 20(1).

Rakhmah, D. N. (2021, Februari 4). Gen Z Dominan, Apa Maknanya bagi Pendidikan Kita? Retrieved from Pusat Standar dan Kebijakan Pendidikan Kemdikbud: https://pskp.kemdikbud.go.id/produk/artikel/detail/3133/gen-z-dominan-apa-maknanya-bagi-pendidikan-kita

RAMADHANTI, W. A. (2023). Sentra Fesyen Kreatif di Yogyakarta dengan Pendekatan Konsep Feminisme (Doctoral dissertation, Universitas Katholik Soegijapranata Semarang).

Riady, I. (2011). Pengaruh Sertivikasi Makanan Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Doctoral dissertation, UAJY).

Rianty, M., & Sianipar, F. (2021). Koperasi dan UMKM. Palembang: PT. Awfa Smart Media.

Seputarbirokrasi. (2023, April 17). Belanja Produk Lokal: Solusi untuk Meningkatkan Daya Saing dan Kualitas Produk Indonesia. Retrieved from Seputarbirokrasi: https://seputarbirokrasi.com/belanja-produk-lokal-solusi-untuk-meningkatkan-daya-saing-dan-kualitas-produk-indonesia/

Syarifah. (2022, Agustus 18). Penggiat Fashion Lokal Berjuang Lawan Derasnya Produk Import. Retrieved from ChatNews: https://chatnews.id/read/penggiat-fashion-lokal-berjuang-lawan-derasnya-produk-import

UPFOS. (2022, April 2). Beda Karakter Belanja Generasi Milenial & Gen Z. Retrieved from UPFOS: https://upfos.co.id/beda-karakter-belanja-generasi-milenial-gen-z/

Victorya, P., Utomo, R. P., & Yudana, G. (2016). Placemaking Ruang Jalan Koridor Komersial Kota Surakarta. Arsitektura, Vol. 14, No.2.

Widianingrum, P., Hermanto, E., & Trilistyo, H. (2014). Fashion Design and Modelling School di Semarang. IMAJI.

Yoslandari, P. (2009). Analisis Pengaruh Citra terhadap Kunjungan Konsumen ke Pusat Perbelanjaan: Peranan dari Emosi Terantisipasi Positif, Keinginan, dan Niat sebagai Variabel Intervensi (Studi Kasus: Mal Senayan City).

Zain, K. (2020). Gaya Hidup dan Cermin Diri dalam Food, Fun dan Fashion di Kalangan Mahasiswa Universitas Sriwijaya. Jurnal Empirika, 5(1), 25-45.