PENERAPAN ELEMEN ARSITEKTUR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS HIDUP LANSIA PADA RUANG PUBLIK

Isi Artikel Utama

Jefferson Sariputra
Theresia Budi Jayanti

Abstrak

Over time, older people experience physical and cognitive changes, such as: hearing, vision and physical strength impairment, which affect their well-being. Suitable mobile equipment should be considered. Seniors need a quiet space, good sleep, and social interaction. Elderly is synonymous with age and age, if discussed in general terms, life expectancy in Indonesia is quite low compared to other countries. One of the problems that occurs is due to higher levels of air pollution and a lack of implementing a healthy lifestyle. With the hope of improving the quality of life of the elderly and also the life expectancy of the elderly, we will implement several architectural elements that prioritize safety and comfort for the elderly. The problems that occur focus on the welfare of the elderly in Indonesia. The method of this research uses an architectural approach, which uses methods to analyze and design an architectural design object effectively. The results of this research develop the application of architectural elements which can later be applied to the use of building designs for the elderly. Architectural elements will be implemented based on the basic needs of the elderly.


Keywords: architectural elements; elderly; life expectancy


Abstrak


Seiring waktu, orang lanjut usia mengalami perubahan fisik dan kognitif, seperti:  gangguan pendengaran, penglihatan dan kekuatan fisik, yang mempengaruhi kesejahteraan mereka. Peralatan bergerak yang sesuai harus dipertimbangkan. Lansia membutuhkan ruang yang tenang, tidur yang nyenyak, dan interaksi sosial. Lansia identik dengan umur maupun usia, jika dibahas scara umum, angka Usia harapan hidup di Indonesia tergolong cukup rendah dibandingkan negara – negara lain. Salah satu masalah yang terjadi dikarenakan tingkat polusi udara yang lebih tinggi dan kurangnya penerapan pola hidup sehat. Dengan memiliki harapan untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan juga angka usia harapan hidup lansia, akan melakukan penerapan beberapa elemen arsitektur yang mementingkan keamanan serta kenyamanan bagi lansia. Masalah yang terjadi berfokus kepada kesejahteraan lansia di Indonesia. Metode dari penelitian ini menggunakan pendekatan arsitektur, yang dimana penggunaan metode untuk menganalisis dan merancang suatu objek rancangan arsitektur secara efektif. Hasil penelitian ini mengembangkan penerapan elemen arsitektur yang nantinya dapat diterapkan ke dalam penggunaan desain bangunan untuk lansia. Elemen arsitektur nantinya akan diterapkan berdasarkan kebutuhan dasar para lansia.

Rincian Artikel

Bagian
Articles

Referensi

Ebersole, P. (2005). Gerontological nursing and healthy aging. (No Title).

Effendi, A. (2022). The Power of Good Corporate Governance Teori dan Implementasinya Ed 2.

Fatmah, D., & SKM, M. S. (2010). Gizi usia lanjut. Jakarta: Erlangga, 16-33.

Mustika, I. W. (2019). Model Asuhan Keperawatan Lansia Bali Elderly Care (Bec).

Nature. (2015). The Functional Role of Peripheral Vision in Naturalistic Scenes

Potter, P. A., & Perry, A. (2006). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Volume 2, Edisi 4. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.

Sari, W. R. K., & Antaryama, I. G. N. (2020). Akses Melihat, Terlihat dan Sirkulasi yang Berkelindan pada Ruang Publik. Jurnal Sains dan Seni ITS, 8(2), G108-G113.

Safithri. 2005. Proses Menua di Otak dan Demensia Tipe Alzheimer. Jurnal Ilmu Kesehatan Dan Kedokteran. Saintika Medika.

WHO. Eye care, vision impairment and blindness. Retrieved from: https://www.who.int/health-topics/blindness-and-vision-loss#tab=tab_1.

WHO. Vision Impairment and blindness. Retrieved from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/blindness-and-visual-impairment.

Zoll, C., & Enz, S. (2010). A questionnaire to assess affective and cognitive empathy in children.