ARSITEKTUR ADAPTIF YANG MENJUNJUNG TINGGI KEMANUSIAAN DALAM BANGUNAN SIAP HUNI BAGI PENGUNGSI BANJIR

Main Article Content

Reinhard Patricio Yonandi
Martin Halim

Abstract

Floods are a familiar disaster for Jakarta residents, often bringing detrimental impacts. These include disruptions to physical and mental health, property damage, and significant economic losses. With numerous residences submerged, affected residents are compelled to evacuate, seeking shelter and assistance. However, the high number of evacuees and the limited capacity of emergency shelters often result in a drastic decline in their quality of life. Additionally, government regulations regarding aid provision further exacerbate the disparity between the assistance provided and the needs of the evacuees. Acknowledging the shortcomings and responses from those who have experienced displacement, this journal explores the crucial role of architecture in meeting the needs of evacuees in flood-prone areas, particularly in Jakarta. It delves into how architecture can address the needs of evacuees through its design. The primary focus is on designing buildings that are adaptive to environmental conditions, considering essential needs. Involving humanitarian elements in housing development becomes a key aspect, as outlined in the journal, detailing efforts to enhance the quality of life and sustainability for the evacuee community. This research highlights the importance of adaptive architecture as an integral solution in addressing the impact of natural disasters from both architectural and human design perspectives. It provides a fresh perspective on handling evacuations in flood-prone areas.


Keywords: Adaptive; Architecture; Evacuees; Needs


Abstrak


Banjir adalah salah satu bencana yang sudah tidak asing lagi bagi warga Jakarta, dan seringkali bencana ini membawa dampak negatif yang merugikan. Hal ini mencangkup gangguan terhadap kesehatan fisik dan mental, kerusakan properti, dan juga kerugian ekonomi yang signifikan. Dengan banyak terendamnya tempat tinggal, para warga yang tertimpa terpaksa mengungsi, mencari perlindungan, dan meminta bantuan. Sementara jumlah pengungsi yang tinggi, terdapat keterbatasan kapasitas dari tempat pengungsian darurat yang sering mengakibatkan penurunan drastis dari kualitas hidup mereka. Selain itu, dengan adanya peraturan mengenai bantuan kebutuhan dari pemerintah, kelebihan kapasitas ini membuat bantuan yang diberikan menjadi tidak sebanding dengan korban pengungsi yang ada. Mengetahui kekurangan dan respon dari para warga yang pernah mengungsi, jurnal ini mengeksplorasi peran krusial arsitektur dalam memenuhi kebutuhan pengungsi di kawasan rawan banjir, khususnya di Jakarta. Bagaimana arsitektur dapat memenuhi kebutuhan para pengungsi melalui rancangannya. Fokus utama adalah pada merancang bangunan yang adaptif terhadap kondisi lingkungan, dengan mempertimbangkan aspek kebutuhan esensial. Melibatkan elemen kemanusiaan dalam pengembangan ruang hunian menjadi elemen            kunci, jurnal ini merinci upaya meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan bagi komunitas pengungsi. Penelitian ini menyoroti pentingnya arsitektur adaptif sebagai solusi integral dalam menghadapi dampak bencana alam dari aspek rancangan arsitektur dan manusia, dan memberikan pandangan baru terhadap penanganan pengungsian di kawasan yang rentan terhadap banjir.

Article Details

Section
Articles

References

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 7 Tahun 2008 Tentang Pedoman Tata Cara Pemberian Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Dasar (p. 19). BNPB.

Cao, L. (2021, August 20). How can architecture combat flooding? 9 practical solutions. Retrieved from https://www.archdaily.com/940206/how-can-architecture-combat-flooding-9-practical-solutions

Creswell, J.W. (2013) Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Methods Approaches. SAGE Publications.

Global Facilities For Disaster Reduction And Recovery. (2009). West Sumatra and Jambi Natural Disasters. Retrieved from https://www.gfdrr.org/sites/default/files/documents/GFDRR_Indonesia_DLNA.2009.EN.pdf

Learn the principles of Flood Resilient Buildings. RIBA. (n.d.). Retrieved from https://www.architecture.com/knowledge-and-resources/knowledge-landing-page/learn-the-principles-of-flood-resilient-buildings

Mulyono, H., Handayani, N. U., & Suliantoro, H. (2018). Analisa Faktor Pemenuhan Kebutuhan Pengungsi Selama Masa Darurat Bencana Banjir Di Kelurahan Cipinang Melayu, DKI Jakarta. Industrial Engineering Online Journal, 6(4).

Oyesode, S. A. (2018). Concept of Building Adaptability: A Sustainable Approach towards Resources and Energy Conservation in Nigeria. International Journal of Innovative Research and Development, 7(2), 72-75.

Puslitbang, S., Daya, A., Pedoman, P., & Bencana Banjir. (2014). R-0-SPM. Juanda, 193(DSMnP. 16 05/04.1/La..SUNGAII2014). Retrieved from https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/superman/post/20181128142250__F__KMS_BOOK_20180727110422.pdf

Yuniarti, F. (Ed.). (2003). Masalah Banjir di Batavia Abad XIX. Proyek Pemasyarakatan dan Diseminasi Kearsipan Nasional, Arsip Nasional Republik Indonesia.