PERTANIAN VERTIKAL SEBAGAI RESPONS PEDAGANG PASAR TRADISIONAL DI KECAMATAN KEMBANGAN TERHADAP PERUBAHAN POLA PERDAGANGAN DAN GAYA HIDUP MASYARAKAT

Main Article Content

Justin Justin
Suwardana Winata

Abstract

Traditional markets are places for buying, selling and bargaining activities. However, currently people's interest in traditional markets is decreasing due to changes in people's lifestyles. This has a big impact on traditional market traders in urban areas, especially in the Kembangan District. Currently, people are starting to pay attention to their health through the quality of the food they consume so that the quality of the freshness of the fresh ingredients can determine consumer trust in traders. Apart from that, there has been a change in trading patterns, from initially conventional trading to now being completely digital, resulting in the loss of the role of traders who are distributors liaising between producers and consumers. This change in people's lifestyles has forced competitors such as modern markets and online traders to start selling fresh goods to attract people's interest. This sense of empathy for the problems of traditional market traders in the Kembangan area creates a desire to learn more about traditional traders and markets so that they can find solutions to these problems. In the process of empathy, an idea was discovered that could turn traders into "producers", namely by integrating vertical farming with traditional markets. By combining vertical farming with traditional markets, we can solve the problem of traders losing their function and the problem of increasing demands for the quality of fresh ingredients. The method used is to study the problems experienced by traditional market traders in the Kembangan District through literature studies and reviewing the data that has been obtained so that they can find the right strategy to respond to these problems. This research aims to enable traditional market traders in the Kembangan District to respond to changes in trading patterns which are included in changes in people's lifestyles.


Key words: Empathy; Market; Sellers; Vertical farming


Abstrak


Pasar tradisional merupakan tempat untuk melakukan aktivitas jual beli dan tawar menawar. Namun, saat ini minat masyarakat terhadap pasar tradisional semakin berkurang akibat perubahan gaya hidup masyarakat. Hal tersebut sangat berdampak bagi pedagang pasar tradisional di kawasan perkotaan khususnya di Kecamatan Kembangan. Saat ini masyarakat mulai memperhatikan kesehatannya melalui kualitas makanan yang dikonsumsi sehingga kualitas bahan segar dapat menentukan kepercayaan konsumen terhadap pedagang. Selain itu, terdapat perubahan pola perdagangan yang awalnya perdagangan dilakukan secara konvensional kini menjadi serba digital sehingga terjadi hilangnya peran pedagang yang merupakan distributor penghubung antara produsen dengan konsumen. Perubahan gaya hidup masyarakat ini membuat para pesaing seperti pasar modern maupun pedagang online untuk mulai menjual bahan segar (fresh goods) untuk menarik minat masyarakat. Rasa empati terhadap permasalahan pedagang pasar tradisional di Kawasan Kembangan ini membuat adanya keinginan untuk mempelajari lebih dalam mengenai pedagang dan pasar tradisional sehingga dapat menemukan solusi atas masalah tersebut. Dalam proses berempati, ditemukan gagasan yang dapat menjadi pedagang menjadi “produsen” yaitu dengan mengintegrasikan pertanian vertikal dengan pasar tradisional. Dengan menggabungkan pertanian vertikal dengan pasar tradisional maka dapat memecahkan permasalahan pedagang yang kehilangan fungsinya dan permasalahan akan tuntutan kualitas bahan segar yang semakin meningkat. Metode yang digunakan adalah dengan mempelajari permasalahan yang dialami oleh pedagang pasar tradisional di Kecamatan Kembangan melalui studi literatur dan mengkaji data-data yang telah didapatkan sehingga dapat menemukan strategi yang tepat untuk menanggapi permasalahan ini. Penelitian ini bertujuan agar pedagang pasar tradisional di Kecamatan Kembangan dapat merespons perubahan pola perdagangan yang termasuk ke dalam perubahan gaya hidup masyarakat.

Article Details

Section
Articles

References

Deloitte. (2023, Oktober 3). Deloitte: Fresh Food Key Ingredient to Grocers’ Growth. Retrieved from Deloitte: https://www2.deloitte.com/us/en/pages/about-deloitte/articles/press-releases/deloitte-fresh-food-key-ingredient-to-grocers-growth.html

Deyandra, J. (2017). Rise to the Challenge: Vertical Farming within the Urban Environment. Master’s Thesis Explanatory Document.

Goleman, D. (1995). Emotional Intelligence. New York: Bantam Books.

Malano, H. (2011). Selamatkan Pasar Tradisional: Potret Ekonomi Rakyat Kecil. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Miles, S. (1998). Consumerism: As a Way of Life. New York: Sage.

Peraturan Presiden (PERPRES) Nomor 112 Tahun 2007 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. (2007).

Renner, B., Baker, B., Fedder, C., Joshi, S., & Upadhyaya, J. (2019). The Future of Fresh: Strategies to realize value in the fresh food category. Deloitte insights, 4.