MANAJEMEN LIMPASAN AIR HUJAN PADA BANGUNAN HIJAU (OBJEK STUDI: ALTIRA BUSINESS PARK)

Main Article Content

Nazareth Meisila Permata Bobo
Priyendiswara Agustina Bella
Liong Ju Tjung
I G. Oka Sindhu Pribadi

Abstract

The rapid development of development in the city of Jakarta has had a lot of influence on land use. The land has now been converted into skyscrapers, concrete and asphalt roads, and residential areas which have had a major impact on the reduction of water catchment areas. Rainwater that cannot seep directly into the ground will become runoff. Runoff that is not handled properly will put a burden on city drainage which will cause more problems, especially causing flooding and erosion problems. Runoff also affects the quality of river water. Areas that have high water runoff usually have poor river water quality. Therefore, to support sustainable development, rainwater runoff management is one of the green building criteria that needs to be met. This study analyzes runoff and maximization of rainwater infiltration in one of the platinum-certified green building buildings in Jakarta, which aims to analyze the amount of surface runoff and analyze rainwater runoff that has been successfully handled. Analysis of rainwater runoff is calculated using the rational method. The analytical method includes secondary data processing in the form of site plans, runoff handling facilities, runoff volume, and average rainfall on rainy days obtained from the study object building manager. Calculations are made using the rational method in accordance with Indonesian national standards and government regulations. This research was conducted by following Green Building Council Indonesia's greenship benchmarks in terms of land use efficiency, namely water runoff management, where green buildings are expected to be able to handle rainwater by at least 50%. Green buildings have a big responsibility towards rainwater management for environmental sustainability and so as not to damage the land.


Keywords:  green building; runoff; stormwater management; water infiltration


Abstrak


Perkembangan pembangunan yang pesat di kota Jakarta memberikan banyak pengaruh kepada tata guna lahan. Lahan-lahan saat ini telah beralih fungsi menjadi bangunan-bangunan pencakar langit, jalan beton dan beraspal, hingga permukiman penduduk yang berdampak besar kepada semakin berkurangnya area resapan air. Air hujan yang tidak dapat meresap secara langsung ke dalam tanah akan menjadi limpasan. Limpasan yang tidak tertangani dengan baik akan memberikan beban kepada drainase kota yang nantinya akan menimbulkan lebih banyak masalah, terutama menyebabkan masalah banjir dan erosi. Limpasan air juga berpengaruh terhadap kualitas air sungai. Daerah yang memiliki limpasan air yang yang tinggi biasanya mempunyai kualitas air sungai yang buruk. Maka dari itu, untuk mendukung pembangunan berkelanjutan, manajemen limpasan air hujan menjadi salah satu kriteria bangunan hijau yang perlu dipenuhi. Penelitian ini menganalisis limpasan dan pemaksimalan resapan air hujan pada salah satu gedung bersertifikat platinum bangunan hijau di Jakarta, yang bertujuan menganalisa jumlah limpasan permukaan dan menganalisa limpasan air hujan yang berhasil ditangani. Analisa limpasan air hujan dihitung menggunakan metode rasional. Metode analisis yang meliputi pengolahan data sekunder berupa site plan, fasilitas penanganan limpasan, volume limpasan, dan curah hujan rata-rata pada hari hujan yang didapat dari pengelola gedung obyek studi. Perhitungan yang dilakukan menggunakan metode rasional dengan disesuaikan dengan standar nasional Indonesia dan peraturan pemerintahan. Penelitian ini dilakukan dengan mengikuti tolok ukur greenship Green Building Council Indonesia dalam aspek tepat guna lahan yaitu manajemen limpasan air, dimana bangunan hijau diharapkan bisa menangani air hujan sebesar minimal 50%. Bangunan hijau memiliki tanggung jawab yang besar terhadap pengelolaan air hujan demi keberlanjutan lingkungan dan agar tidak merusak lahan.

Article Details

Section
Articles

References

Asdak, C. 2010. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Edisi ke-3. Gajah Mada

University Press. Yogyakarta.

Griffin, Roger D. 2018. Principles of Stormwater Management. Boca Raton. CRC Press.

Holm, Bobbi A. (2014). Stormwater Management: What Stormwater Management Is and

Why It Is Important. NebGuide.

Pazwash, Hormoz. 2011. Urban Storm Water Management. Boca Raton. CRC Press.

Peraturan Menteri Nomor 11/PRT/M/2014. (2014). Pengeloalaan Air Hujan Pada

Bangunan Gedung Dan Persilnya. Jakarta: Menteri Pekerjaan umum Republik Indonesia.

Standar Nasional Indonesia 03-2415-2016. (2016). Tata Cara Perhitungan Debit Banjir

Rencana. Jakarta: Badan Standardisasi Nasional.

Yelza, Merry. (2012). Pengaruh Perubahan Tataguna Lahan Terhadap Debit Limpasan

Drainase Di Kota Bukittinggi. Public Administration, 79(3), 725-749.