PERHITUNGAN TINGKAT WALKABILITY DI KAWASAN TERPADU SUDIRMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE PERHITUNGAN MATEMATIS IPEN PROJECT

Main Article Content

Hanna Zulfiah
Priyendiswara Agustina Bella
I.G. Oka Sindhu Pribadi
Liong Ju Tjung

Abstract

Compared to the development of facilities for other modes of transportation, the Indonesian government has not placed much emphasis on the development of pedestrian facilities. There are many reasons for this, one of which is the inadequate provision of pedestrian facilities as a result of the shift in function from public space to parking lots or commercial space. It is this lack of an approach to facility provision that considers environmental factors as well as pedestrian behavior and preferences that leads to non-conformity. Planning for urban development often emphasizes transportation routes over pedestrian routes, giving vehicular routes greater priority. In addition, cities today are required to have a good level of walkability. The current definition of walkability is still qualitative with subjective assessments.  Therefore, it is necessary to re-understand walkability that can be assessed quantitatively and more objectively. The purpose of this research is to determine the level of walkability objectively using the IPEN Project mathematical methodology, which is based on the Connectivity index, Entropy index, FAR index and Household index. The Sudirman Central Business District (SCBD) area will be the study object of this research. In this research, the object of study will be divided into several area units, and the walkability value of each unit will be compared to identify places with high or low walkability value. The results show that places with high activity levels are located in areas with commercial zone designations so that the area has a high walkability value compared to other areas..


Keywords:  Sudirman Central Business District (SCBD); Walkability; IPEN Project


Abstrak


 


Dibandingkan dengan pengembangan fasilitas untuk moda transportasi lain, pemerintah Indonesia belum memberikan penekanan pada pengembangan fasilitas pejalan kaki. Ada banyak alasan untuk hal ini, salah satunya adalah tidak memadainya penyediaan fasilitas bagi pejalan kaki sebagai akibat dari pergeseran fungsi dari ruang publik ke tempat parkir atau menjadi lahan komersial. Kurangnya pendekatan terhadap penyediaan fasilitas yang mempertimbangkan faktor lingkungan serta perilaku dan preferensi pejalan kaki inilah yang menyebabkan ketidaksesuaian ketentuan. Perencanaan untuk pembangunan perkotaan sering menekankan jalur transportasi di atas jalur pejalan kaki, memberikan jalur kendaraan prioritas yang lebih besar. Selain itu, kota saat ini di tuntut harus memiliki tingkat walkability yang baik. Definisi walkability yang di pahami saat ini masih bersifat kualitatif dengan penilaian yang subjektif.  Oleh karena itu, diperlukannya pemahaman ulang mengenai walkability yang dapat dinilai secara kuantitatif dan lebih obyektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan tingkat walkability secara objektif menggunakan metodologi matematika IPEN Project, yang didasarkan pada Connectivity index, Entropy index, FAR index dan Household index. Kawasan Sudirman Central Business District (SCBD) akan menjadi objek studi dari penelitian ini. Dalam penelitian ini, objek penelitian akan dibagi menjadi beberapa unit area, dan nilai walkability masing-masing unit akan dibandingkan untuk mengidentifikasi tempat-tempat dengan nilai walkability tinggi maupun rendah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tempat-tempat dengan tingkat aktivitas yang tinggi berada di kawasan dengan peruntukan zona komersial sehingga kawasan tersebut memiliki nilai walkability yang tinggi dibandingkan dengan daerah lain.


 

Article Details

Section
Articles

References

Agradiana, P. (2020, Februari 2). Tingkat Preferensi Pedestrian dan Walkability Koridor Jalan Di Kota Tua Jakarta. JURNAL ILMIAH PENELITIAN MarKa, 3, 68-82.

Dobesova, Z. (2012). Walkability Index in the Urban Planning: A Case Study in Olomouc City. ResearchGate, 183-194.

Ihromi, H. (2014). Aplikasi Evaluasi Walkability Kawasan Pusat Kota Bandung Dengan Menggunakan City Engine Berdasarkan Metode Ipen Project. Tesis.

Members. (2022, September 20). Diambil kembali dari IPEN : http://ipenproject.org/methods_gis.html

P.T Dhanayasa Arthatama, (2017). Peraturan Kawasan SCBD Umum. Jakarta.

Setianto, S., & Joewono, T. B. (2016, Oktober 11-13). Penilaian Walkability Untyk Wilayah Perkotaan di Indonesia. the 19th International Symposium of FSTPT, 396-405.