FASHION SEBAGAI WADAH REKREASI DI KALANGAN REMAJA BANDUNG

Main Article Content

Dennis Dennis
Sutarki Sutisna

Abstract

The discussion begins with a focus on the transitional period of adolescence, which is a phase of transition from childhood to adulthood. During this period, teenagers search for identity, habits, and personal interests, which leads to an interest in purchasing clothing or fashion items. This is evident in teenagers aged 16-21 who spend more money on appearance-related needs, particularly in terms of fashion or style. This research focuses on the consumptive behavior of teenagers in Bandung, chosen due to the abundance and distribution of fashion stores in the area. The consumptive behavior of teenagers towards material goods has developed due to clothing no longer being seen as a necessity but rather a desire or influence stemming from the globalization of the economy in Indonesia. Additionally, consumptive behavior among teenagers is seen as a recreational outlet or source of pleasure. The aim of this research is to understand how architecture can accommodate and respond to the recreational needs of Bandung's teenagers to address their consumptive behavior. The research adopts a qualitative-descriptive approach, with a focus on collecting descriptions of relevant issues and solutions. In the context of the significant influence of fashion stores on teenagers' consumptive behavior, there is a need to develop empathy towards spaces that can fulfill their needs. The recreational spaces should remain present but incorporate education to transform or limit consumptive behavior. Therefore, a combination of commercial spaces and informative spaces that are beneficial for teenagers is essential.


Keywords: bandung; consumptive behavior; fashion; recreation; teenagers


Abstrak


Pembahasan dimulai dengan fokus pada periode transisi remaja, yang merupakan fase peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa. Selama masa ini, remaja mencari identitas, kebiasaan, dan minat pribadi, sehingga muncul minat dalam membeli pakaian atau fashion. Terlihat pada remaja usia 16-21 tahun yang menghabiskan lebih banyak uang untuk kebutuhan penampilan, terutama dalam hal fashion atau mode. Penelitian ini berfokus pada perilaku konsumtif remaja di Bandung, yang dipilih karena jumlah dan penyebaran toko fashion yang cukup banyak. Perilaku konsumtif remaja terhadap benda berkembang dikarenakan pakaian yang bukan lagi dari kebutuhan melainkan hasrat atau keinginan pengaruh lainnya dari arus globalisasi ekonomi yang masuk ke Indonesia. Selain itu perilaku konsumtif dikalangan remaja dilakukan karena dianggap sebagai wadah rekreasi atau kesenangan mereka. Tujuan penelitian ini adalah untuk memahami bagaimana arsitektur dapat mengakomodasi dan merespons kebutuhan wadah rekreasi remaja Bandung untuk menjawab perilaku konsumtif yang dilakukan. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan fokus pada pengumpulan deskripsi tentang masalah dan solusi yang berkaitan. Dalam konteks banyaknya toko fashion yang memengaruhi perilaku konsumtif remaja, ada kebutuhan untuk mengembangkan empati terhadap ruang yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Wadah rekreasi yang tetap ada namun dimasukan edukasi sehingga bisa mengubah atau membatasi perilaku konsumtif ini. Oleh karena itu, pencampuran ruang untuk adanya kegiatan perdagangan dengan adanya ruang yang berisikan informasi yang berguna bagi remaja.

Article Details

Section
Articles

References

Chintamany, Y. (2009). Landasan Konseptual Perencanaan dan Perancangan Jogja Fashion Center di Yogyakarta (Doctoral dissertation, UAJY).

Ekman, P. (2004). Emotions revealed. bmj 328.

Hoffman, M. (2000). Empathy and Moral Development. Cambridge: Cambridge University Press.

Hurlock, E. (1991). Psikolgi Perkembangan Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Saputro, K. Z. (2018). Memahami Ciri dan Tugas Perkembangan Masa Remaja. Aplikasia: Jurnal Aplikasi Ilmu-Ilmu Agama, 17(1), 25–32.

Muangman, D. (1980). Adollescent Fertility Study in Thailand. ICARP Search.

Pratiwi, I. (2017). Pengaruh Literasi Ekonomi , Kelompok Teman Sebaya Dan Produk Fashion Di Online Shop Pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi Undiksha. 98-108.

Sina, P. G. (2012). Analisis Literasi Ekonomi. Jurnal Economia, 135-43.