PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DAN WELL-BEING PADA WADAH KOMUNITAS BAGI LANSIA KESEPIAN DAN TINGGAL SENDIRI

Main Article Content

Reinald Audiel
Naniek Widayati

Abstract

Indonesia has eight provinces that have entered the phase of an aging population structure. Meanwhile, DKI Jakarta has 8.91% of its population consisting of elderly individuals. The elderly phase is the final stage of life. During this phase, individuals experience physiological, affective, cognitive, and psychosocial declines, making the presence of someone who can assist and accompany the elderly in their daily activities crucial. This often leads to feelings of loneliness in the elderly, as they sometimes miss their children or require socialization and activities to fill their time.The objective of this research is to provide a platform for the elderly to experience happiness, peace, and prosperity, and to change the perception that old age marks the beginning of life and that entering old age means reaping the rewards of our hard work in our younger years and enjoying the present. Through this research, it is hoped to develop a design solution that helps the elderly overcome loneliness. The methods employed in this research are qualitative methods and design methods that focus on the phenomenon of abandoned elderly individuals as the basis for the design. Based on the research findings, it is found that the housing and community club design concept of the Senior Cielo Community Club, utilizing a behavioral architecture and well-being approach, can be an effective alternative in assisting abandoned and lonely elderly individuals in achieving a more peaceful, prosperous, and meaningful life.


Keywords:  community centre; elderly; loneliness


Abstrak


Indonesia memiliki delapan provinsi yang sudah memasuki fase struktur penduduk tua. Sedangkan DKI Jakarta memiliki 8,91% penduduk lansia. Masa lansia ini merupakan masa paling akhir dalam fase kehidupan. Dalam masa ini, manusia akan mengalami penurunan fisiologis, afektif, kognitif, maupun psikososial sehingga keberadaan orang yang dapat membantu dan menemani lansia dalam aktivitas sehari-hari sangat diperlukan. Hal inilah yang seringkali menyebabkan loneliness/kesepian dalam diri lansia karena kadang lansia merasa rindu dengan anaknya/membutuhkan kegiatan sosialisasi dan aktivitas-aktivitas yang dapat mengisi waktu lansia. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mewadahi lansia untuk mendapatkan rasa bahagia, damai, sejahtera dan mengubah persepsi bahwa usia lansia ini adalah awal dari kehidupan dan memasuki masa tua berarti kita memetik hasil kerja keras kita di usia muda dan waktunya untuk berbahagia. Melalui penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan olah rancangan yang membantu lansia bebas dari rasa kesepian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dan metode desain yang berfokus pada fenomena lansia terlantar sebagai dasar dari perancangan. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa rancangan hunian dan pusat komunitas yang mengusung konsep Community Club Senior Cielo dengan pendekatan arsitektur perilaku dan kesejahteraan dapat menjadi alternatif yang efektif dalam membantu lansia yang terlantar dan kesepian untuk mencapai kehidupan yang lebih damai, sejahtera, dan bermakna.


 

Article Details

Section
Articles

References

Akbar, A. (2021, Juni 22). STATISTIK SEKTORAL PROVINSI DKI JAKARTA. Diambil kembali dari Statistik Jakarta.Go.Id: https://statistik.jakarta.go.id/berapa-kepadatan-penduduk- dki-jakarta-saat-ini/

Carissa, C. (2018). Pendekatan Arsitekur Perilaku dan Implementasi pada Desain Hunian Lansia. Penerapan Konsep Arsitektur Perilaku Pada Hunian Lansia Terlantar , 30.

Riono, D. (2018). Pendekatan Arsitekur Perilaku dan Loneliness Lansia. Arsitektur perilaku, 14.

Priyanto, M. P. H. (2017). Psikologi Berbagi. Semarang : Universitas Katolik.

Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021. (2021).Statistik Penduduk Lanjut Usia 2021. Jakarta: Badan Pusat Statistik.

Iskandar. (2016). Implementasi Teori Hirarki Kebutuhan Abraham Maslow Terhadap Peningkatan Kinerja Pustakawan. Jurnal khazanah fil-hikmah, Vol. 4, No. 01. Nurhayati, U. N. (2018). Loneliness pada lansia. 127.

Rahman, S. (2018). Faktor-Faktor Yang Mendasari Stress, 7.

Rifqi, Y. S. R. (2021). Journal of Architectural Design and Development. Penerapan Konsep Arsitektur Tropis Pada Bangunan Pendidikan “Studi Kasus Menara Phinsi UNM”, 30.

Soegijapranata, H. F. (2018). Prinsip Arsitektur Tropis Jawa Terhadap Peningkatan, 95.

Sulastri, S., & Humaedi, S. (2017). PELAYANAN LANJUT USIA TERLANTAR DALAM PANTI. PROSIDING KS: RISET & PKM VOLUME: 4 NOMOR: 1 HAL: 1 - 140 ISSN: 2442-4480, 156.

Suryani, A. (2018). LANDASAN TEORI DAN PROGRAM PUSAT INFORMASI ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN DI SURABAYA . PROJEK AKHIR ARSITEKTUR PERIODE LXXIII, Semester Genap, Tahun 2017-2018 .

Mustakim, Tanuwidjaja, G., Widyowijatnoko, A., & Faisal, B. (2009). Bambu sebagai Material yang Berkelanjutan dan Affordable untuk Perumahan.

Mustarim, W. (2018). PANTI SOSIAL TRESNA WREDA DI MAKASSAR DENGAN PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU.

Nurfitri, & Ifdil. (2020). The Concept of Student’s Comfort on Islamic Boarding School jurnal (Konsep Kenyamanan Siswa di Pondok Pasantren). Education and Social Sciences Review Vol. 1,No. 1 2020, pp. 17-22, 16-19.