PERANCANGAN RUANG EDUKASI DAN INTERAKSI MAHASISWA SEBAGAI RUANG KETIGA DI JAKARTA BARAT

Main Article Content

Gabriella Baptista Varani
Mekar Sari Suteja

Abstract

The learning process is one of the important activities in a student’s daily life. The higher level of education would get more academic demands that will lead to the regular learning processes and concentration needed. The needs for good quality of learning process is also experienced by college students. Based on the level of the study period time, college students are divided into first, middle, and final levels. Each level has a different way of learning. Sometimes stress or pressure arises due to academic demands and the difficulties experienced by college students in their learning process. A comfortable ambiance in the study room is needed to support the learning process and reduce student’s stress. Based on this phenomenon, college students are starting to look for other places outside their campus and homes that can accommodate their learning needs and reduce stress. Public buildings and facilities are chosen by them as a place for their learning activities. The use of public spaces has begun to function as study spaces because college students consider these places more comfortable and flexible for studying individually or in groups. The higher the need, a public facility that is built for college student learning activity is needed. Not just as a space, but specifically designed to be able to support various ways of learning and be able to reduce the student’s stress.


Keywords:  flexible; learning; public; space; student


Abstrak


Kegiatan belajar tidak lepas dari kehidupan sehari-hari pelajar, terutama mahasiswa. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka tuntutan akademik semakin besar sehingga proses belajar yang rutin dan konsentrasi yang cukup diperlukan. Keperluan akan tingginya kebutuhan belajar turut dialami oleh mahasiswa perguruan tinggi. Berdasarkan tingkatannya masa studinya, mahasiswa terbagi menjadi tingkat pertama, menengah, dan akhir. Masing-masing tingkatan memiliki cara belajar yang berbeda. Tidak jarang timbul stres atau tekanan yang dialami akibat tuntutan akademik dan kesulitan yang dialami oleh mahasiswa dalam proses belajar. Kenyamanan dalam ruang belajar diperlukan untuk menunjang proses belajar dan meminimalisir stres mahasiswa. Berdasarkan fenomena tersebut, mahasiswa kini mulai mencari tempat lain di luar kampus dan rumah yang dapat mengakomodir kebutuhan belajar dan mengurangi stres yang terjadi dalam prosesnya. Bangunan dan fasilitas publik dipilih oleh mahasiswa untuk melangsukan kegiatan belajarnya. Akibatnya penggunaan ruang publik mulai banyak yang terfungsikan sebagai ruang belajar karena mahasiswa menganggap tempat tersebut lebih nyaman, leluasa dan fleksibel untuk belajar secara individu maupun berkelompok. Semakin tingginya kebutuhan tersebut, maka diperlukan suatu fasilitas publik yang dibangun untuk kegiatan belajar mahasiswa. Tidak sekedar ruang saja, tetapi yang terdesain secara khusus untuk dapat menunjang berbagai cara belajar dan mampu mengurangi stres yang dialami oleh mahasiswa.

Article Details

Section
Articles

References

Andini E., P., Dwi Heppy Rochmawati, dan Wigyo Susanto. (2023). Hubungan Antara Tingkat Stres Dengan Kejadian Insomnia Pada Mahasiswa yang Akan Menjelang Ujian Akhir Semester. Jurnal Ilmiah Sultan Agung, 272-282.

Aulia, S. d. (2019). Kesejahteraan Psikologis dan Tingkat Stres Pada Mahasiswa. Jurnal Keperawatan Jiwa, 7(2), 127-134.

Brunner, I. M. (2020). 2019. Serambi Engineering, 5(1), hlm 852-860.

Carr, dkk. 1992. Public Space. New York; Press Syndicate of the Univesity of Cambridge..

Goleman, D. (1996). Kecerdasan emosional. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hantono, D. (2020). Kata Kota Kata Kita. Jakarta: Arsitektur UMJ Press.

Hoffman, M. L. (2000). Empathy and moral development: Implications of caring and justice. New York: Cambridge University Press.

Istiana, P. (2015). Public Space dan Private Space: Posisi Strategis Perpustakaan Dalam Mendukung Pembelajaran Kolaboratif. Jurnal Ilmiah UPT Perpustakaan UNS, 39.

Iswanti, S. (2018). Alat Bantu Pengidentifikasi Tingkat Stres Mahasiswa Yang Sedang Mengerjakan Tugas Akhir/skripsi. Informatika Upgris, 4(1), 56–63.

Pallasmaa, J., Holl, S., Perez-Gomez, A. (1994). An architecture of seven sense: Architecture and urbanism question of perception. Tokyo: A+u Publishing.

Prioyoto. (2014). Konsep Manajemen Stress. Yogyakarta: Nuha Medika

Soetopo. (1993). Pengembangan dan Pendidikan Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara

Siswoyo, Dwi. 2007. Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Umar, M., dan Ali, A., (1992). Psikologi Umum. Surabaya: Bina Ilmu