WISATA BAHARI TERHADAP KEHIDUPAN SOSIAL EKONOMI NELAYAN CISOLOK- PELABUHANRATU

Main Article Content

Jessica Jessica
Tony Winata

Abstract

Cisolok is part of Pelabuhanratu Bay which is now part of UNESCO, where UNESCO wants to make Pelabuhanratu Bay a wonderful Indonesia-based tourism zone called Ciletuh-Geopark. Meanwhile, Tourism Development in the Pelabuhanratu Bay area is being designed in such a way that Pelabuhanratu has a tourist area development. This resulted in an idea for the development of marine tourism, especially in Cisolok. This marine tourism arises as a result of fishermen on the Cisolok coast who experience difficulties in carrying out their work and make their economic and social value decrease every year. Besides that, there are also several designs that failed, such as lobster cultivation to the construction of the cisolok dock. If this phenomenon is carried out further, it will make it more difficult for local fishermen to live their lives, especially in terms of social and economy. Even though the potential for fish and nature that they produce is quite a lot, with their beautiful geographical conditions, they can also be used as a place and identity for their region. So that one of the architectural solutions that can overcome this phenomenon is to change the development of the local area by providing advice and supporting infrastructure for fishermen, especially the Cisolok Pelabuhan Ratu fishermen so that local fishermen get supporting facilities both as a convenience for them to work and provide them with opportunities to attract the wider community to local fishermen through docks, tourist attractions, and fish markets. In this discussion, a marine tourism plan in the form of water and aquariums is designed to provide welfare for fishermen and the Cisolok Pelabuhan Ratu community without changing their living habits every day.


Keywords:  Cisolok; fisherman; life; Pelabuhanratu; tourism


Abstrak


Cisolok merupakan bagian dari Teluk Pelabuhanratu yang sekarang menjadi bagian dari UNESCO, dimana UNESCO ini ingin menjadikan Teluk Pelabuhanratu menjadi zona wisata berbasis wonderful Indonesia yang bernamakan Ciletuh-Geopark. Sementara itu, Pengembangan Pariwisata pada daerah Teluk Pelabuhanratu ini sedang dirancang sedemikan rupa agar Pelabuhanratu memiliki pengembangan daerah wisata. Hal ini mengakibatkan, adanya ide untuk pengembangan wisata bahari khususnya di Cisolok. Wisata bahari ini muncul akibat para nelayan di pesisir pantai Cisolok yang mengalami kesulitan dalam menjalankan pekerjaan mereka dan membuat nilai ekonomi dan sosial mereka menurun setiap tahunnya. Selain itu ada juga berapa perancangan yang gagal dilakukan seperti budidaya lobster hingga pembuatan dermaga cisolok. Fenomena ini jika dilaksanakan lebih lanjut akan membuat para nelayan setempat makin kesulitan dalam menjalani hidup terutama dalam segi sosial dan ekonomi. Padahal potensi ikan dan alam yang mereka hasilkan cukup banyak dengan kondisi geografis mereka yang indah juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat dan identitas wilayah mereka. Sehingga salah satu solusi arsitektur yang dapat menanggulangi fenomena tersebut adalah merubah pengembangan wilayah setempat dengan memberikan saran dan prasarana penunjang bagi nelayan khususnya nelayan Cisolok Pelabuhan ratu ini agar nelayan setempat mendapatkan fasilitas penunjang baik sebagai kemudahan mereka dalam bekerja maupun memberikan mereka peluang daya tarik kepada masyarakat luas terhadap nelayan setempat melalui dermaga, tempat wisata, maupun pasar ikan. Pada pembahasan kali ini, sebuah perencanaan wisata bahari dalam bentuk air dan akuarium yang dirancang guna memberikan kesejahteraan bagi nelayan dan masayarakat Cisolok Pelabuhan Ratu tanpa merubah kebiasaan hidup mereka tiap harinya.

Article Details

Section
Articles

References

Aska. (2023). Definisi Waterfront, Jenis, Kriteria, dan Aspek perancangan dalam desain dari Arsitur.com,<https://www.arsitur.com/2017/12/pengertian-waterfront-dalam-desain.html.

Budipradomo, A. (2021, November 4). Kendala Pencapaian Target Produksi Perikanan Tangkap (Kabupaten Sukabumi) Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Kendala Pencapaian Target Produksi Perikanan Tangkap (Kabupaten Sukabumi)". Disunting September 2022, dari Kompasiana.com, <https://www.kompasiana.com/ayombudiprabowo/6183e7c106310e5e61124535/kendala-pencapaian-target-produksi-perikanan-tangkap-kabupaten-sukabumi.

Feril Hariati, Fadhila Muhammad Libasut Taqwa, Alimuddin. (2021). KAJIAN KONSEPTUAL PEMECAH GELOMBANG. Jurnal Komposit, 5.

Fish, C. (2020, September 19). Potret Kehidupan Nelayan Anco Cisolok, Pelabuhan Ratu.

Imron, M. (2020). KEMISKINAN DALAM MASYARAKAT NELAYAN. Masyarakat dan Budaya, 5(1).

KKP. (2021). Kementrian Kelautan dan Perikanan. Diambil kembali dari DIREKTORAT PENDAYAGUNAAN PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL: https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4309-abrasi

Tjahjono S. R. Taman Wisata Bahari di Giri Trawangan, <https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/1107/05.2%20bab%202.pdf?sequence=6&isAllowed=y

Rohman, A. A. (2021, Juli 19). Sukabumi jadi proyek percontohan satu juta nelayan berdaulat. Diunduh september 2022, <https://www.antaranews.com/berita/968602/sukabumi-jadi-proyek-percontohan-satu-juta-nelayan-berdaulat.

Redaksi. (2020, Desember 10). Musim Barat, Nelayan Geopark Ciletuh Alih Pekerjaan. Dipetik September 2022, dari jurnalsukabumi.com: https://jurnalsukabumi.com/2020/12/10/musim-barat-nelayan-geopark-ciletuh-alih-pekerjaan/.

Zakariya Anwar dan Wahyuni. (2019, Juni). Miskin di Laut yang Kaya. Nelayan Indonesia dan Kemiskinan, 5, 1-55.

_. 1 BANGUNAN KONVENSI DAN EKSIBISI BANDUNG JL. Dr. Djundjunan, No. 126-128, 40162, Sukagalih, Kel.Sukabungah Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat 40162 Tema : Arsitektur Kontemporer Excya Tiaratanto, Kemal Affandi,Andiyan. (2022). BANGUNAN KONVENSI DAN EKSIBISI BANDUNG. Diambil kembali, <https://journal.inten.ac.id/index.php/archicentre/article/view/40/20.